• Prolog •

10.4K 480 60
                                    

Tandai typo yang bertebaran ✔
Nggak ada tata krama emang 💨

Gadis dengan rambut acak-acakan itu sudah tidak tahan lagi. Kepalanya ingin meledak karena terus bergelut dengan soal Matematika di hadapannya.

"Gue bisa gila lama-lama!" gumamnya tanpa suara. Gadis itu melirik jam tangannya. "Anjir, masih lama banget."

Dia benar-benar tidak tahan lagi. Apalagi dengan suasana kelas yang tegang seperti mengantre di depan malaikat pencabut nyawa. Gadis itu langsung berdiri sambil menggebrak meja. Atensi seluruh manusia di kelas itu sejenak memperhatikannya.

"Ada apa, Ni?" tanya guru pengawas ulangan.

Ya ... dia Frederica Griselda Maharani. Aish! Ribet! Panggil saja dia Nini.

Nini membawa lembar jawabannya ke depan dan menyerahkannya ke meja guru.

"Sudah selesai?" tanya guru itu intens.

Nini hanya mengangguk dan hendak meninggalkan kelas.

"Tunggu!" peringat guru itu.

Gadis itu kembali berbalik melihat ke arah sang guru. "Ada apa, Pak?" tanya Nini dengan wajah polosnya.

"Kok cuma setengah yang dijawab?"

"Anu, Pak. Otak saya rasanya sudah mau loncat keluar kalo suruh mikir lagi."

Jawaban dari Nini sontak saja membuat seluruh isi kelas yang fokus mengerjakan ulangan Matermatika langsung tertawa begitu lantang.

"Mau ke mana kamu, Ni?"

"Yang sudah selesai boleh keluar, kan, Pak." Nini yang merasa sudah tidak mempunyai tanggung jawab langsung keluar dari kelas.

[\] I [\] I

Yuhuuuuuu

Gimana lagi lah ya kalau tangan udah gatel mau publish cerita 😅

Susah banget buat di tahan ... Udah macam panggilan alam gitu

Ikuti terus kisah gaje dari Nini yaaaaaa 😉

Bubay

10 April 2020

See you next part 😚

Salam sayank

Nadya_Nurma 😘

Absurd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang