Menyambut Pagi

190 6 0
                                    

Kemarin adalah sejarah, hari ini akan menjadi kisah.
Embun menyambut peluh, mentari berpaut bersama dengan langit.
Pagiku tiba lagi, namun tidak dengan amarah.
Senyum halus terukir dari atas ranjang yang sempit.

Selimut malam kini terbuka, jatuhkan kaki di atas ubin.
Termangu dalam kelam, tertidur dengan perlahan.
Bangkit lagi, lantas menyadari.
Bahwa pagi yang baru telah menanti.

Derap langkah kaki mendekati diri.
Senyum hangat mewanti-wanti.
Teralih pandang akan segelas kopi.
Mari mulai; warnai hari lagi.

Antologi KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang