N I N E T E E N

883 60 9
                                    

"Gimana?" Tanya Jennie melihat Taeyong kembali. "Siapa orang nya?" Kini Irene yang bertanya. Taeyong dan yang lainnya segera duduk. "Berhasil ketangkap sih." Balas Jungkook. "Siapa?" Tanya Wendy yang penasaran. "Pasti Kim Jongin!" Pekik Seulgi dengan sangat yakin. "Bukan,orang itu bukan Kim Jongin." Jawab Taeyong. "Kalo bukan terus siapa?" Tanya Suho. "Kita gak bisa ngasih tau orangnya,itu permintaan nya." Balas June. "Yang pasti dia orang yang baik dan kita juga sangat mengenalnya." Timpal Sungjae. "Dan dia bilang yang naro bahan peledak bukan Kim Jongin,orang lain yang naro tapi gak tau siapa orang itu." Jelas Taeyong. Semuanya hanya mengangguk namun dengan raut wajah yang bingung.

Keesokan harinya,mereka terbangun dari mimpi indahnya. Wendy dan Jennie sedang memasak untuk sarapan. Jisoo,Rose,dan Yeri sedang membeli sesuatu ke minimarket. Joy,Seulgi dan,Lisa sedang nonton drakor di kamar. Sedangkan yang lainnya sedang nonton TV di ruang tengah. Oiya,Irene dari tadi cuman diem aja dilarang sama Suho buat melakukan sesuatu.

Wendy Jennie side
"Wen,ini garam nya satu sendok cukup gak ya?" Tanya Jennie. "Coba aja dulu nanti lu cicip deh kurang apa enggak nya." Balas Wendy. Jennie pun menuruti perkataan Wendy. "Jen,ini cobain kurang apa?" Tanya Wendy sambil memberikan masakan nya. "Eum,kalo menurut gue kasih cabe lagi biar kerasa pedes nya." Ucap Jennie. Wendy dan Jennie pun fokus kembali pada masakannya.

Saat sedang masak,tiba tiba saja ada suara ledakan. Jennie dan Wendy yang kala sedang memasak pun terkejut dan mencari tau suara apa itu. "Wen suara apa itu?" Tanya Jennie sedikit takut. "Kita cek aja yuk." Ajak Wendy. Mereka mengecek lewat pintu dapur yang mengarah ke taman belakang.

"Loh,ini balon? Punya siapa?" Bingung Wendy. "Paling Joy atau Lisa,mereka kan kelakuannya aneh." Balas Jennie dan hendak pergi. "Jen,tunggu dulu deh." Kata Wendy menghentikan langkah Jennie. "Apa?" Tanya Jennie. "Itu di balon nya ada sesuatu tuh." Tunjuk Wendy kepada Jennie. "Oiya,coba ambil aja." Balas Jennie dan mengambil benda itu. "Kertas?" Bingung Wendy. "Ini ada tulisannya." Ucap Jennie. Betapa terkejutnya Jennie dan Wendy melihat isi surat itu. "Wen." Ucap Jennie. "Jen." Ucap Wendy. Mereka saling bertatapan dengan ekspresi terkejut.

_💋_

"Wendy! Jennie!" Panggil Irene. "Loh kok gak ada ya?" Gumam Irene. Tak lama,Wendy dan Jennie pun muncul. "Kalian dari mana aja sih?" Tanya Irene. "Ah oh itu kita itu apa." Ucap Jennie gelagapan. "Apa sih lu ngomong apa?" Pekik Irene. "Itu,kita abis ngusir kucing iya ngusir kucing tuh di taman belakang." Balas Wendy. "Oh kirain apaan. Eh itu sarapan udah siap kan?" Tanya Irene. "Iya udah nih mau di ke meja makan,coba lu panggil yang lain sama telepon Jisoo buat cepetan pulang." Jawab Jennie. Irene pun pergi untuk memanggil yang lain. "Wen,jangan sampai yang lain tau. Kita harus selidiki dulu hal ini." Ucap Jennie. "Sip,nanti kita ke markas buat nyari pelaku itu." Balas Wendy.

Selama makan,hening hanya ada suara dentingan piring. "Eum btw Young,lu nikah lusa kan?" Tanya Mark di sela sela makan. "Iya,kenapa gitu?" Balas Jinyoung. "Engga sih cuman nanya aja." Jawab Mark dan mereka melanjutkan makan. "Jen,ke markas sekarang aja yuk." Bisik Wendy. Jennie pun hanya mengangguk dan pergi dengan alasan ke kamar. Begitupun dengan Wendy yang bilang akan menonton Drakor. "Mereka kenapa?" Tanya Joy. Yang lain hanya menggelengkan kepalanya.

At markas
"Jen mana surat itu?" Tanya Wendy. "Nih suratnya." Ucap Jennie sambil memberikan surat itu. "Kira kira siapa ya yang nulis ini?" Tanya Jennie. "Menurut gue sih ini cewe yang nulis." Balas Wendy. "Hah?" Pekik Jennie. "Iya,ini tulisan nya rapi,bagus lagi pasti cewe. Gak mungkin cowo." Jelas Wendy. "Tapi ini bukan tinta ya kan?" Tanya Jennie. "Maybe. Kita cek aja." Balas Wendy. Dan mereka segera mengecek di alat mereka yang dapat mengetahui campuran tinta apa.

"Eh anjir ini bukan Tinta!" Pekik Wendy. "Lah kok malah jadi cat kuku?" Heran Jennie. "Wah berarti ini bener cewe,terus dia itu punya salon atau nggak nya kita cari tau!" Kata Wendy. "Wen,kita harus kasih tau Jisoo." Ucap Jennie. "Yaudah yuk kita pergi dari markas!" Balas Wendy dan mereka segera pergi.

"Jis!" Panggil Jennie dan Wendy bersamaan. "Jis jis lu pikir najis?!" Balas Jisoo kesal. "Elah gitu doang lu mah. Buru ikut gue gece!" Suruh Wendy. "Mau kemana anjer?!" Kata Jisoo. Jennie pun menarik paksa Jisoo. "Eh lepas gak lu?!" Suruh Jisoo. "Eh lu pada Napa sih?" Tanya Seulgi yang baru turun. Karena suara bising mereka,semuanya pun segera menghampiri Jennie,Wendy,dan Jisoo berada.

"Kenapa?" Tanya Chanyeol. "Ini nih Jennie sama Wendy maksa gue buat ikut mereka." Jawab Jisoo. "Mau kemana emang?" Tanya Suho. "Huft,Wen kayak nya ini kita harus kasih tau yang lain deh." Kata Jennie. "Yaudah deh kita kasih tau aja." Pasrah Wendy. "Jadi gini,BLA BLA bla ......" Jelas Jennie. "Surat?" Ucap Joy. "Iya dan ini nih suratnya." Balas Wendy sambil memberikan surat itu.

"Siapa yang nulis ini?" Tanya Lisa. "Mana gue tau bege!" Balas Jennie. "Santuy dong sukinem!" Cibir Lisa. "Tapi yang pasti itu tulisan tangan cewe." Ucap Wendy. "Dari mana lu tau?" Tanya Yeri. "Tadi kita udah cek,dan ini tuh bukan tinta melainkan cat kuku. Yang pake cat kuku kan cewe." Timpal Jennie. "Lah si Sungjae juga kan suka pake cat kuku." Pekik June. "Biadab lu setan! Kagak gue gak make yang begituan!" Balas Sungjae. "Hmmm,berarti misi kita di mulai dari sini." Ucap Irene.

Kalian harus merasakan apa yang aku rasakan!

From: Mrs.N

Isi surat itu sangat aneh dan membuat bv kebingungan apa maksud dari "kalian harus merasakan apa yang aku rasakan!" What? Kita harus merasakan penderitaan dia? Sorry sorry aja kita gak sudi merasakan penderitaan elu! Penderitaan elu ya elu yang nanggung,dan penderitaan gue ya gue yang nanggung. Itu lah kata kata yang keluar dari mulut bv setelah membaca surat itu!

_💋_










I'm back~

Mianhae klo pendek,typo dan kesalahan kata kata anjay... Ntar gue revisi

Mau tau kan kelanjutannya?

Gampang tinggal pencet bintang di bawah sana aja Jedor! Cerita akan lanjut~












DETECTIVE 2 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang