T W E N T Y N I N E

944 55 1
                                    

Hari ini Seulgi sudah boleh pulang,ia sekarang sudah ada di rumah orang tuanya. Mom dan Dad nya yang meminta dia untuk tinggal bersama sementara waktu. Apalagi Daddy nya sampai menyewa bodyguard untuk menjaga Seulgi. Posesif sekali,tapi itu wajar karena setiap Ayah pasti tidak ingin putrinya terluka lagi.

"Seulgi sayang,nih bubur ayam nya di makan. Mom udah masakin buat kamu." Ucap Mommy Kang sambil memberikan semangkuk bubur ayam. "Iya Mom,taruh saja disana nanti akan aku makan." Balas Seulgi. "Yasudah Mom taruh di meja ya,awas kalo gak di makan!" Ujar Mommy Kang Dan pergi keluar kamar.

Tak lama,sang adik Wonwoo teriak dari lantai bawah. "NOONA ADA YANG MENCARIMU!" Teriak nya. "NUGU? SURUH MASUK SANA KE KAMAR KU!" Balas Seulgi. Wonwoo pun menuruti apa kata sang kakak. Pintu kamar Seulgi terbuka dan menampakkan seseorang.

"Jaebum." Panggil Seulgi. "Seul," Balas Jaebum. "Eum,gimana keadaan elu? Udah baikkan?" Tanya Jaebum dan duduk di samping Seulgi. "Iya,gue dah baikkan. Btw,kok elu bisa tau rumah ortu gue?" Heran Seulgi. Karena ia tidak memberi tahu alamat rumah ortu nya kepada siapapun kecuali sahabatnya. "Oh itu gue tau dari Jisoo." Balasnya.

"Seul,ini gue bawa hotteok kesukaan elu kan?" Ujar Jaebum seraya memberikan hotteok. "Makasih ya." Balas Seulgi. Jaebum melirik meja,yang diatasnya ada mangkuk bubur ayam Seulgi. Dan Jaebum pun mengambil mangkuk itu. "Seul,ini bubur punya elu kan? Kenapa gak di makan?" Tanya Jaebum. "Oh itu gue masih kenyang,nanti aja." Balas Seulgi. "Bubur gak enak kalo udah dingin. Mending makan pas masih panas. Terus ini pasti Mom elu kan yang buat? Harusnya di makan itu bisa buat Mom elu sedih." Jelas Jaebum. Seulgi tertegun mendengar perkataan Jaebum. Tumben sekali dia berbicara bijak.

"Sini biar gue suapin." Ucap Jaebum dan mengambil sesendok bubur ayam. "Buka mulutnya!" Suruh Jaebum dan Seulgi hanya menuruti saja. Seulgi di suapi Jaebum sampai bubur ayam itu habis. "Dah nih minum." Ucap Jaebum dan memberikan gelas berisi air putih loh bukan bensin. "Sekarang elu minum obat ya." Suruh Jaebum. Seulgi daritadi hanya bengong saja dan menuruti perkataan Jaebum. Seakan ia telah di sihir oleh Jaebum sampai mau saja menurutinya.

"Aduh,Jae makasih ya jadi ngerepotin." Ucap Seulgi yang tak enak hati. "Gak papa,gue seneng kok ngelakuin hal ini." Balas Jaebum sambil mengacak rambut Seulgi. Jangan tanya bagaimana Seulgi, pipinya sudah merah merona bak kepiting rebus.

Jaebum pun bangkit dan melihat gitar yang sepertinya milik Seulgi. "Boleh gue main?" Izin Jaebum. "Boleh." Balas Seulgi sambil tersenyum. Jaebum pun mulai memetik gitar dan menyanyikan sebuah lagu. Dan tak di sangka senyum Seulgi mengembang.
Dan tanpa sadar ada seseorang dari bilik pintu yang memperhatikan mereka.

"Senang rasanya ada pria baik hati sepertinya,putri ku pasti bahagia bersamanya." Ucap siapa lagi jika bukan Mommy Kang yang bahagia melihat putrinya juga bahagia.

_💋_

"Yeol! Ih kamu mah,cepetan Napa sih?!" Kesal Wendy karena Chanyeol yang lama makannya. "Sabar Wen,ini soup nya belum abis." Balas Chanyeol dan kembali makan lagi. "Yeol,sebelum habis kesabaran aku kamu cepetan habis itu soup nya! Eomma kamu sama Mom aku udah nungguin di butik!" Ujar Wendy yang menahan emosinya. "Iya sayang,yuk berangkat! Aku bayar dulu ya!" Balas Chanyeol. "Daritadi bukannya!" Gerutu Wendy.

At boutique
"Oh kalian sudah datang,tuh cobain gaunnya." Ucap Eomma Park sambil menunjuk gaun pengantin. Wendy pun segera mencobanya. "Eomeonim ottoke?" Tanya Wendy. "Kamu sangat cantik sekali, benar kan Mom Son?" Ucap Eomma Park. "Yes, you're so beautiful. Son Seungwan." Balas Mom Son. Wendy tersipu malu mendengar ucapan kedua wanita paruh baya di depannya itu.

"Nah gaun dan kemeja untuk kalian sudah selesai,cincin tinggal di ambil aja." Ujar Mom Son. "Nee,kami akan mengambil cincin pernikahan nya dulu ya Mom." Pamit Chanyeol. Dan mereka segera pergi ke toko perhiasan.

DETECTIVE 2 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang