03

591 87 20
                                    


Ketika menyukai seseorang tanpa bisa mengungkapkan, apa yang kau rasakan?
Apakah hatimu bisa dikatakan baik-baik saja?

Perasaan ini sungguh menyiksa, tapi apa boleh buat?
Hanya sebatas bisa memperhatikannya tanpa bisa meraihnya.

———

Seungwan sedang memakan makan siangnya di kantin kampus. Seperti biasa, tentunya ditemani oleh si gadis imut Kim Yerim. Keduanya belum berniat untuk kembali ke rumah masing-masing. Masih betah bersantai di kampus.

*tring~

Suara notif dari ponsel Seungwan, seketika ia berhenti dari kegiatan makannya dan melirik ponselnya. Membaca pesan masuk yang entah dari siapa ia belum tahu.

From Kim Petit🐢 :

Oppa, aku bosan. Aku ingin mengajakmu pergi keluar kampus, ke taman atau ke mall misalnya. Mau kan, Oppa?

Dan ternyata, itu adalah pesan masuk dari teman makan di hadapannya sekarang ini, alias saudaranya, si gadis imut Yeri.

Kepala Seungwan mendongak ke arah Yeri, yang ditatap memasang muka memohon. Tak lupa memberikan 'puppy eyes' nya agar Oppa kesayangannya itu mau menuruti keinginannya.

Pandangan Seungwan kembali mengarah pada ponselnya, mengetik pesan balasan untuk Yeri.

To Kim Petit🐢 :

Habiskan dulu makananmu, baru kita keluar untuk pergi jalan-jalan.

Send.

Begitulah isi balasan pesan dari Seungwan pada saudarinya. Dan disambut dengan antusias oleh Yeri. Seungwan yang melihat antusiasme Yeri hanya tersenyum kecil. Itulah keinginan seorang Seungwan, membuat orang lain bahagia dengan tindakan kecilnya. Mengesampingkan kebahagiaannya, yang penting orang-orang kesayangannya bahagia lebih dulu. Kalau ia, nanti-nanti saja, begitu pikir Seungwan.

Keduanya pun akhirnya menuntaskan makanan mereka terlebih dulu. Kali ini, Yeri terlihat semangat sekali saat menghabiskan makanannya. Si gadis imut itu ingin cepat-cepat jalan-jalan bersama Oppa kesayangannya, Son Seungwan.

💔 💔 💔

Yeri sudah cukup puas mengelilingi mall bersama kakak sepupunya. Keduanya kini beristirahat sejenak di salah satu tempat duduk yang tersedia di dalam mall tersebut. Kaki Yeri benar-benar terasa bengkak dan ia merutuki kebodohannya sendiri di mana ia yang sangat ingin memasukki satu-persatu toko. Lututnya saja seperti seolah akan copot dari tempatnya.

'Astaga.. anak ini benar-benar' batin Seungwan melirik sekilas Yeri di sampingnya.

"Oppa, setelah ini kita mampir di taman sebentar, ya? Mau kan?" pinta Yeri dengan memasang wajah imutnya. Jurus andalannya jika sedang ingin sesuatu.

Terdengar helaan napas pasrah dari bibir Seungwan, lalu mengangguk mengiyakan. Seungwan tak bisa menolak keinginan adik sepupu kesayangannya itu, apalagi jika Yeri sudah mengeluarkan jurus andalannya, yakni ber-aegyo di depannya. Ia akan luluh seketika.

"Yes!"

Senyum tipis terukir di bibir Seungwan yang manis. Merasa gemas atas sikap sang adik sepupu yang masih saja seperti anak kecil. Kemudian tangan Seungwan bergerak mengacak lembut poni Yeri.

Mencinta Tanpa Kata [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang