Hati-hati dalam menjaga lisan. Sebab, dari pikiran jelek akan keluar suudzon. Sementara dari pikiran positif, lisan kita akan keluar husnudzan. Jagalah hati agar apa yang keluar dari diri sendiri juga terjaga.
-Takdirku Kamu-
@nurhoiriah16_
🕊🕊🕊
Pertandingan basket antar sekolah dimulai sejak pukul 08.35 WIB di lapangan basket indor sekolah SMA Pelita Bangsa. Yang paling awal memulai pertandingan bukan dari tim basket SMA Pelita Bangsa melainkan dari sekolah lain. Banyak sekali siswa dan siswi dari sekolah lain yang berdatangan untuk menonton tim basket dari sekolahnya masing-masing.
Harapan Nadira hari ini free class ternyata tidak. Semua siswa dan siswi SMA Pelita Bangsa harus belajar, kecuali jam pelajaran terakhir free class dikarenakan tim basket SMA Pelita Bangsa akan bermain dengan SMA Harapan Bangsa.
Nadira bernafas lega ketika Intan tidak masuk dikarenakan hukuman skorsing dari kepala sekolah. Namun, di sisi lain dia juga kasihan terhadap perilaku Intan. Sudah beberapa kali Nadira menasehatinya, namun Intan tidak mau mendengarkan dan dia malah membenci Nadira. Kalau dengan cara menasehati tidak bisak, maka yang Nadira lakukan adalah mendoakannya.
"Jenis-jenis pantun itu banyak, ada pantun jenaka, pantun nasihat, pantun agama, pantun teka-teki dan lain sebagainya. Kalian paham sampai sini?" ucap Pak Dodi---guru Bahasa Indonesia. Nadira yang semula sedang menunduk dan terdiam langsung kembali fokus memperhatikan Pak Dodi yang sedang menatap ke arah semua murid.
"Paham." jawab anak-anak kelas XI IPA 3 bersamaan.
"Nah, siapa yang mau kasih contoh pantun dari jenis-jenis nya?"
"Saya Pak!" Aji mengangkat tangan kanannya.
"Ya, Aji sini kamu maju ke depan!"
Aji beranjak dari tempat duduknya, kemudian dia berdiri di samping Pak Dodi dan menghadap ke arah semua anak.
"Ekhem...." Aji berdeham.
Kontan semua murid menatap ke arahnya.
"Ekhem...." Aji kembali berdeham membuat anak-anak memutarkan bola matanya malas.
"Nungguin Yaa??" ucap Aji membuat satu kelas kesal sementara Pak Dodi dia terkekeh.
"Heh tukang cilok, udah lo nggak usah pantun! Lama amat!" pekik Rizal--teman satu bangkunya Aji.
"Sirik aja lo combro!" balas Aji.
"Udah jangan bercanda! Ayok Aji coba kasih contoh pantun!" ujar Pak Dodi.
Aji menatap ke arah Nadira sambil tersenyum. Nadira langsung memutarkan bola matanya kesal.
"Ikan hiu goyang-goyang, i love you Nadira sayang..."
"Huuuu...." teriak semua murid.
"Ikan hiu berenang-renang, ah sa ae lu tutup rantang." balas Rizal diakhiri tawa. Satu kelas pun ikut tertawa.
"Masih ada satu pantun lagi pak! Dengerin guys!" seru Aji.
Semua anak terdiam.
"Jalan-jalan ke semarang, pulang-pulang beli madu. Aku rindu, Nadira seorang. Kapan kita bisa bersatu?"
"Huuu...." teriak satu kelas.
***
Kantin SMA Pelita Bangsa mendadak ramai dikarenakan ada siswa dan siswi dari sekolah lain. Bahkan banyak siswa dan siswi yang rela berdiri ikut mengantre di Warung Bakso Bambang yang biasa disingkat WBB oleh anak-anak sekolah ini. Dan Nadira beserta ketiga temannya pun tidak kebagian tempat duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdirku Kamu [SUDAH TERBIT]
Spiritual⚠ AWAS BAPER! | Remaja - Islami | Spinoff BMTJ & TSA | TERSEDIA DI GRAMEDIA Aku memilih mencintaimu dalam diam, karena dalam diam tidak ada penolakan. Jika memang takdirku kamu. Aku selalu meminta sama Allah, jatuhkanlah hatiku sejatuh-jatuhnya pada...