[01] Finding The Prince

170 59 64
                                    

Yang matanya jeli kaya elang, mohon bantuan koreksi kalian terhadap setiap typo dan kesalahan dalam pengejaan! Terimakasih.
(。•̀ᴗ-)✧

***

"Satu-satu kandidat yang paling cocok buat jadi prince itu cuma Nasa seorang."

***

JADI anak jurusan bahasa itu jadi kebanggaan tersendiri buat seorang Kaylee Lyora Chandra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JADI anak jurusan bahasa itu jadi kebanggaan tersendiri buat seorang Kaylee Lyora Chandra. Gak perlu nilai matematika yang bagus dan tidak banyak teori di dalam kelas. Karena bahasa itu tentang komunikasi gengs, jadi perlu lebih banyak praktek.

Cewek yang kerap disapa Kay ini juga merupakan kebanggaan anak jurusan bahasa. Wajahnya yang cantik membuat dia jadi primadona di Royal Internasional High School. Bukan hanya itu, dia juga kerap menjuarai kompetisi debat internasional. Dan yang paling hebat, Kay menguasai lebih dari lima bahasa asing.

Kay juga ketua dari klub teater di sekolahnya loh! Tapi dia tidak pernah jadi pemain. Kerjaan Kay itu ada di belakang panggung. Jadi penulis cerita, ngatur panggung dan jadi petugas seleksi orang-orang yang akan jadi pemain.

Sekarang Kay sedang melakukan seleksi untuk orang yang akan berperan sebagai pangeran di ruang teater bersama seorang sahabatnya, Dita. Seleksi ini sudah berlangsung selama lebih dari sepekan. Dan Kay belum menemukan kandidat yang cocok.

"Motivasi lo buat masuk klub ini dan jadi prince apa?" tanya Kay dengan ramah. Padahal mah dia sudah lelah menanyakan hal yang sama berkali-kali.

Cowok yang berada di hadapan Kay tersenyum. "Gak mau tau nama gue dulu?" Basa-basi itu penting, apa lagi kalau buat PDKT sama si doi.

Kay menghela napas pajang lalu membalas membalas senyum si cowok. Tapi setelahnya dia langsung menatap Dita.

"Skip, Dit. Dia gak cocok." 

Dita segera berdiri dari kursi juri lalu menggusur cowok itu untuk keluar dari ruang teater. Si cowok yang tidak terima pun berusaha memberi perlawanan dan menyuarakan protesnya.

"Lo bahkan belum mulai seleksinya!"

Perlawanan si cowok sia-sia. Dita itu anak karate sabuk hitam yang siap menggusur setiap cowok yang hendak mendekati Kay. Makannya dia dapat julukan dari banyak cowok. Bulldozer lah julukannya.

Setelah berhasil menggusur si cowok, Dita kembali ke kursi juri. "Pangeran yang lo cari kayak gimana sih?" tanya Dita.

"Yang ganteng Dit," jawab Kay cuek.

Nasa [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang