"Igu, kamu beneran ga bisa jenguk orang tua ka Seungcheol sekarang?"
"Ga bisa, Nu. Kerjaan lagi banyak banget."
"Yaudah kalo gitu aku pergi sama Soonyoung ya kesana."
Mingyu yang tadinya fokus banget ke laptop langsung natap Wonwoo datar.
Yang ditatap sadar dan kebingungan.
"A-apa?"
"Kamu mau jenguk atau mau CLBK?"
"Hah?"
"Soonyoung mantan kamu, terus kalian cuma berdua jalan kesana, nanti sepanjang perjalanan kamu pacaran gitu sama dia."
"Apasih, Gu. Aku ga berdua doang, nanti kita jemput Jihoon juga."
"Kenapa Soonyoung jemput kamu dulu, pacarnya'kan Jihoon seharusnya dia jemput pacarnya dulu lah."
"Rumah Soonyoung lebih deket kesini, Gu. Kalo harus ke Jihoon dulu kasian nanti dia bulak-balik."
"Ga! Pokonya kamu ga boleh sama Soonyoung."
"Terus? Kamu mau nganterin aku? Kamu aja sibuk mulu sama kerjaan."
"Kan bisa naik taksi."
"Kalau ada tumpangan yang gratis ngapain juga milih yang bayar. Tau ah! Aku tetep mau nebeng sama Soonyoung."
"Bisa denger ga sih, Nu!"
Nada Mingyu mulai meninggi.
Ya beginilah Mingyu, pencemburu, kekanakan, posesif, tapi kadang cuek. Wonwoo aja sampe kaget saat tau sifat asli Mingyu sebenarnya.
Kalau yang sekedar tau Mingyu mungkin akan kagum dengan wajahnya yang tampan dan juga sifatnya yang ramah saat bertemu atau menyapa orang. Tapi saat mengenalinya lebih dalam, semua itu akan berbeda seratus delapan puluh derajat.
"Gu, please. Ini bukan hal serius yang harus dipermasalahin."
"Bagi aku ini serius."
Rasanya Wonwoo pengen banget telfon Soonyoung buat cepetan jemput dia terus mereka pergi ninggalin Mingyu dengan semua sifat berlebihannya.
"Yaudah! Terserah! Kalo kamu ga izinin, mending aku ga jadi jenguk orang tuanya ka Seungcheol, udah keburu males gara-gara debat sama kamu!"
Wonwoo keluar dari kamar Mingyu.
Kalau udah begini, ujung-ujungnya Mingyu juga yang ngerasa bersalah. Anehkan? Dia yang ngebentak, dia yang ngomel, dia yang ngelarang, tapi akhirnya ga tega juga.
Mingyupun nyamperin Wonwoo yang lagi duduk sambil meluk kedua kakinya di sofa.
"Nu."
Mingyu dudukin dirinya disamping sambil ngusap-ngusap dengkul Wonwoo.
"Apa sih! Mau bersikap baik biar dimaafin? Males banget!"
Wonwoo kesel terus munggungin Mingyu.
Dia sebenarnya ga marah sama cowo itu, cuma kaya sebel aja sama sifatnya.
"Nu, aku punya tebak-tebakan."
"Ga tertarik!"
"Dengerin dulu. Kenapa Anna sama Elsa tinggalnya di Norwegia?"
Wonwoo ga jawab.
"Kamu ga tau? Karna kalo tinggal di Arab jadinya Anna sama Ente."
Wonwoo diam-diam senyum denger tebakan Mingyu.
"Ga lucu!"
"Mmmm, aku ada lagi nih, dengerin ya. Buah-buah apa yang lucu dan suka bikin ketawa?"
"Ga tau!"
"Jawabannya adalah buahahahaha."
Percaya deh, Wonwoo ketawa bukan karna tebakannya lucu tapi karna ketawanya Mingyu itu. Ketawanya nular banget jadi ga tahan buat ga ikut.
"Kesel dah sama lu, Gyu! Gue tuh lagi ngambek! Bukannya dibujuk pake makanan, barang atau apa kek kata-kata romantis, ini malah diajak main tebak-tebakan, begonya juga gue malah ketawa lagi. Sialan ah Kim Mingyu!"
"Hehe maaf ya."
"Tau ah kesel!"
"Yaudah aku kasih tebakan lagi nih."
"Iiiiih Mingyu~"
Mingyu malah ketawa kenceng banget sambil meluk Wonwoo erat.
Akhirnya di sore yang cerah itu mereka cuma main tebak-tebakan receh sampai lupa sama pekerjaan dan juga janji jenguk.
terinspirasi dari temen yang tadi ngajak tebak-tebakan aku, akhirnya ga tau kenapa dapet ide buat ketik ini hahhaa. semoga suka yaa kalian🖤
vote dan komen yaaaa♡
![](https://img.wattpad.com/cover/180251741-288-k557797.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini cuma fake instagram yang isinya postingan alay sepasang kekasih baru, para jomblo yang ngekode online gebetannya, dan banyak deh spesies lainnya. ⚠️⚠️GS⚠️⚠️ Banyak bacotan kasar! Tidak di anjurkan untuk anak dibawah umur! Sangat barbar!