i.

797 47 2
                                    

❤️Disukai oleh jeonkook dan 7836 lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️Disukai oleh jeonkook dan 7836 lainnya

yoohanie kamu kuat♡

komentar telah dimatikan









"Cheol, makan dulu yu, mama bawain makanan nih."

Seungcheol cuma diam sambil nunduk.

"Hei, makan dulu ya? Isi lagi tenaga kamu, pasti tadi cape abis nangis yakan."

"Aku ga laper, Han."

"Iya tapi kamu belum makan dari siang. Seenggaknya isi dulu perut kamu walau cuma sedikit."

"Kamu mikir ga sih Han, orang tua aku lagi dioperasi di dalam, bahkan aku ga tau gimana keadaannya dan kamu malah nyuruh aku makan?"

Seungcheol ngomongnya ga sambil ngebentak ko, dia ngomong lembut banget karna tenaganya juga udah kekuras karna nangis dari siang.

Seungcheol nangis karna nerima kabar kalau orang tuanya mengalami kecelakaan saat mereka mau menuju bandara.

Mobil mereka ditabrak oleh pengendara yang menerobos lampu merah. Bagian depan mobil hancur hingga membuat sang supir meninggal ditempat. Sedangkan orangtua Seungcheol masih bisa dilarikan ke RS terdekat.

Dan sekarang Seungcheol dan Jeonghan  masih nunggu kabar dari dokter yang lagi nanganin orang tua Seungcheol.

"Aku mikir ko Cheol, mangkanya sekarang aku nyuruh kamu buat makan. Aku pernah diposisi kamu kalau kamu lupa, tapi aku masih bisa kontrol diri aku. Aku juga sedih waktu itu, sedih banget, tapi aku ga bodoh sampe lupa mikirin kesehatan diri sendiri. Sekarang coba kamu yang mikir, kamu ga makan dan kamu punya maag, kalau nanti maag itu kambuh gimana? Nanti siapa yang nungguin orangtua kamu? Siapa yang doain mereka? Siapa yang bakal kasih semangat ke mereka buat sembuh? Siapa coba? Aku?. Kamu mikir ga kalau nanti orangtua kamu siuman terus mereka nyariin anaknya tapi anaknya malah sakit, pasti mereka langsung kepikiran dan itu ngaruh sama kesehatan mereka."

Jeonghan diam dan mandang Seungcheol yang masih nunduk.

Jeonghan ngerti pacarnya ini pasti lagi sedih dan bingung banget, dia juga ngerasain hal yang sama, tapi Jeonghan harus kuat karna cuma dia yang bisa jadi penyemangat buat Seungcheol.

Perlahan Seungcheol ngangkat kepalannya, dia natap Jeonghan dengan mata merah khas orang abis menangis.

"Maaf." Ucap Seungcheol pelan.

"Shh, sini." Jeonghan narik Seungcheol kepelukannya.

"Udah ya sifat batunya, sekarang makan dulu yu."

Seungcheol ngangguk dan Jeonghan pun ngelepas pelukan mereka lalu ngambil makanan yang udah disiapin tadi.

"Nih mamah masak makanan kesukaan kamu tau."

"Makasih ya Han."

"Makasihnya sama mamah, yang masak beliau."

"Iya tau, tapi aku juga mau bilang makasih sama kamu. Makasih banget kamu masih sabar nungguin dan ngadepin sikap bodoh aku tadi. Kalau gada kamu mungkin aku udah frustasi banget ngadepin keadaan kaya gini."

"Tapi sekarang aku adakan? Lagian aku juga tau ko kamu emang bodoh."

Jeonghan dan Seungcheol saling senyum satu sama lain.

"Yaudah yu makan."

Akhirnya mereka pun makan bersama diruang tunggu rumah sakit.

Tanpa Jeonghan sadari, Seungcheol selalu natap dia dengan senyuman. Seungcheol merasa dia adalah orang yang paling beruntung di dunia karna memiliki Jeonghan dihidupnya dan dia ga akan membiarkan orang berharganya itu pergi.































saya kembali guys!! hehehe
maaf sangat slow update karna kehabisan ide dan juga feel mulai hilang.
tapi semoga masih ada yang suka yaa🖤




vote dan komen yaaa♡

InstagramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang