Hah Mondok!?

19 1 0
                                    

Sore hari aku membatu ummiku memasak di dapur untuk makan malam. Ternyata makanan yang ummi buat tidak seperri biasannya ini lebih spesial dari hari biasanya. Aku pun tak mengerti. Saat aku bertanya Ummi hanya menjawab dengan senyuman saja.
Kami memasak mulai dari lauh pauk, cemilan, kue. Wah ada acara apa ini? Sampai Ummi buat semua ini.

#Kayla

○•°○•°

Malam pun tiba saat Kayla sedang asik memainkan ponselnya Ummi memanggil dan menyurunya untuk makan malam tepatnya saat Abi Kayla sudah pulang dari tempat kerjanya.

"Kayla..." panggil Ummi.

"Iyaa...Mmi" jawab Kayla.

"Makan dulu yuk" ucap Ummi sambil membereskan makanan dimeja makan.

"Iyaa Mi bentar. Kayla, cuci tangan dulu" ucap Kayla langsung menghampiri Ummi yang sudah duduk di meja makan dan di samping Ummi ada Abi sedang duduk juga lalu menatap Kayla.

"Eh Abi udah pulang?" tanya Kayla ia menghampiri Abi, kemudian menyalami tangannya.

"Baru sampai, Abi juga" ucap Abi. Kayla langsung duduk di bangku samping Abi.

"Kayla, Akmal kemana?" tanya Ummi sambil menyendokki nasi untuk Abi.

"Bentar, Mi. Kayla panggil dulu" lalu Kayla bangun dari dusuknya menuju kamar Haikal. Ia membuka pintu pelan-pelan dan ternyata adiknya sedang tertidur. Kemudian Kayla kembali lagi menuju meja makan.

"Ummi, Akmal tidur" kata Kayla. Akhirnya mereka makan hanya bertiga, sedangkan Akmal sudah disisihkan makanan untuknya.
~
~
~

Setelah makan malam selesai. Abi memberikan saran untuk Kayla.

"Kayla, setelah lulus kamu mau lanjut kemana?" tanya Abi.

"Ya pastinya ke SMK. Bi" ucap Kayla yang masih duduk, sambil membantu ummi mengumpulkan piring kotor untuk di cuci.

"Yakin mau SMK?? Soalnya kalau kamu sekolah di luar abi khawatir kamu pergaulannya seperti itu dan kamu ikut-ikutan. Kenapa gak masuk MA & Pondok aja" ucap Abi yang membuat Kayla takut di masukan pondok pesantren. Sama sekali ia tidak mengiginkan masuk pondok pesantren.

"Hah mondok??? Gak mau pokoknya Keyla gak mau mondok" renggeknya seperti anak kecil.

"Abi pengen kamu memperdalam ilmu agama" kata Abi

"Ini demi kebaikan kamu Kayla" ucap Ummi.

"Ummi kok malah dukung Abi si" ucap Kayla ia langsung meninggalkan Ummi dan Abi ke dalam kamar. Sungguh Kayla ini egois. Sambil berbaring di atas tempat tidur ia peluk bantal guling. Tetesan air mata terus menjatuhi pipinya. "Pokoknya aku gak mau mondok" kata-kata itu yang terus di ulang-ulang. Tidak lama setelah itu Kayla tertidur. Tepatnya pada malam pukul 22.00 wib Kayla keluar dari kamar menuju ruang tamu, di sana ada Abi dan Ummi yang sedang duduk santai sambil mengobrol. Aku mendengarkan pembicaraan Ummi dan Abi.

"Abi, bagaimana dengan Kayla?" tanya Ummi.

"Terserah Kayla aja, Mi. Mau masuk mana" ucap Abi membuat Kayla semakin bersemangat dengan keyakinannya untuk sekolah di luar.

"Tapi, Abi lebih setujuh kalau Kayla masuk pondok, agar menjadi lebih baik dan tau akan agama" Abi melanjukan pembicaraannya lagi sehingga membuat Kayla tidak bersemangat.

"Iyaa, Bi. Ummi juga se7 nya mondok"

"Semoga Kayla di beri Hidayah untuk menentukan pilihannya semoga tidak menyesal dikemudian hari"  harap Abi yang di Aminkan oleh Ummi "Aamiin"

"Masaa iyaa aku mondok?? Ada benernya juga apa yang dikatakan Abi." kata Kayla.

Karna menurut Kayla hanya anak-anak nakal saja yang di masukkan pondok oleh kedua orangtua nya, ternyata dugaannya salah.

~o0o~

Pagi-pagi sekali sudah terdengar suara ketukan pintu dari luar rumah Kayla
Tok..tok..tok. Aku menghampiri pintu lalu membukanya.

"Assalamu'alaikum" ucapnya. Dia sudah mendahuluiku.

"Wa'alaikumussalam... Eh ka Reyhan, masuk dulu ka" Kayla menyurunya masuk.

"Ummi,... Ada Ka Reyhan" teriak Kayla memanggil Ummi. Ummi langsung menghampiri kami. Reyhan langsung menyalami Ummi.

"Eh Reyhan, bukannya udah berangkat balik ke pondok?" tanya Ummi.

"Engga jadi, Bi. Soalnya Reyhan kehabisan tiket. Jadi ditunda baliknya. Gpp kan, Bi. Sementara Reyhan nginep dirumah Bibi? Soalnya kalau balik lagi kerumah pastinya jauh lagi" jelasnya.

"Owh gitu...Boleh kok, lama juga gpp" ucap ummiku sambil tersenyum.

Setelah itu Reyhan beristirahat dikamar yang sengaja dikosongkan untuk tamu.

Udara masih sejuk belum tercampur dengan polusi udara. Angin sepai sepoi yang membuat tidur semakin nyenyak. Adzan subuh telah di kumandangkan. Ummi menuju kamar Kayla untuk membangunkannya.

"Kayla, bangun. Sholat subuh dulu yuk!" teriak Ummi dari luar kamar. Kayla masih tertidur nyenyak dengan selimut yang menyelimuti tubuhnya.

"Kayla...." panggil Ummi, kemudian Ummi membuka pintu kamarku yang sengaja tidak dikunci.

"Iyaa, Mi." jawab Kayla yang masih memejamkan mata.

"Bangun dulu" ucap Ummi, kemudian Ummi menarik selimut yang di kenakan Kayla ia pun terbangun dan memelekkan mata, matanya tertuju pada jam dinding kamarnya.

"Mi, baru juga jam 04.00 Wib, ka Reyhan aja belum bangun" ucapnya.

"Sebelum kamu bangun dia sudah berangkat duluan sama Abi ke Masjid. Ayok bangun kita sholat" ajak Ummi.

"Oh.... Bentar lagi, Mi. Jarum panjang ke angka 1" ucapnya yang langsung memejamkan matanya kembali.

"Sholat jangan ditunda-tunda sayang" ucap Ummi. Sungguh ia yang susah dibangunkan. Tidak lama Ummi keluar dari kamar Kayla, aku terbangun dan lansung menuju hamman.

Matahari telah terbit dari timur. "Pagi yang cerah" ucap Kayla perlahan. Pagi-pagi sekali Kayla sudah bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Biasanya Kayla berjalan kaki menuju sekolah.

Dihari inilah tahun pelajaran baru di mulai. Kayla sangat terlihat lebih bersemangat dari sebelumnya walaupun di fikirannya terlintas kata-kata yang semalam Abi bilang kalau ia harus mondok.

Berbeda dengan Reyhan, dia merasa sedih tidak bisa mengikuti pelajaran di tahun ajaran baru karena kehabisan tiket untuk balik ke pondok.

Lepaskan Tapi PertahankanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang