2. Penasaran I

137 6 0
                                    

"Kayla" panggilan dari seseorang dengan suara pelan dapat didengar oleh Kayla. Ia merasa dirinya ada yang memanggil. Kayla memberhentika langkah kakinya lalu menanyakan pada Luna.

"Lun, denger gak kayak ada yang manggil gw" tanya Kayla sambil mencari sumber suara. Luna yang sedang itu terburu-buru sama sekali ia tidak mendengarnya.

"Gak denger. Key, gw duluan yaa, mau ke kantin" pamitnya ia lupa ke kantin untuk mengambil pesanan makanan yang dipesan gurunya dan mengantarkannya ke kantor.

"Iyaa" jawab Kayla ia melangkahkan kakinya dengan pelan.

"Kayla..." panggilnya lagi dengan suara agak kencang.

Kayla yang mendengar panggilan kedua kalinya langkah kakinya terhenti ia langsung berbalik badan. 'Itu kan lelaki yang tadi kok dia tau nama gw sedangkan kita belum kenalan, terus ngapain dia disini??' batinnya terus bertanya-tanya.

Lelaki itu berjalan menghampiri Kayla. Kayla tidak berniat melangkahkan kakinya untuk menghampiri lelaki itu tetapi ia tetap berdiri sambil menunggu sampai lelaki itu berhenti didepannya kemudian lelaki itu menyodorkan sesuatu.

"Ini name tag punyamu kan?" kata lelaki itu sambil menyodorkan name tag yang ia pegang.

"Iyaa, lho kok name tag nya bisa ada di-" omongan Kayla terputus.

"Iya tadi ana nemuin ini dijalan, udah sana baris takut nanti dihukum" ucapnya singkat untuk mempersingkat waktu.

"Iyaa, makasih" Kayla langsung meninggalkan lelaki itu menuju lapangan.

Tepat pada hitungan ke 10 Kayla sudah sampai dilapangan dengan cepat ia memasuki barisan. Kayla sudah tenang karena name tag nya sudah ditemukan.
-
-
-
Setelah barisan dibubarkan, semua murid diperintahkan untuk menuju Masjid yang terdapat disekolah. Luna menghampiri Kayla.

"Kayla, itu name tag" ucap Luna sambil menatap name tag yang Kayla pakai.

"Lelaki tadi yang nabrak gw, dia nganterin name tag ini" jelas Kayla.

"Lho kok bisa. Berarti tadi jatuh" ucap Luna. Kayla hanya menganggukkan kepala.

Mereka berjalan melewati setiap ruang-ruang kelas dilantai dasar yang terlihat bersih dan rapih disebelah kiri mereka terdapat tanaman-tanaman yang tersusun rapih didepan kelas.

"Tunggu, tunggu kok dia bisa kesini?" Langkah Luna terhenti Kayla pun ikut berhenti.

"Yah mana gw tau" ucap Kayla.

Dilihat dari kejauhan didepan masjid sudah ramai. Mereka melanjutkan perjalanan menuju Masjid. Sesampainya didepan Masjid, Luna dan Kayla memasuki Masjid mereka melihat ada lelaki tadi yang menabrak Kayla sudah duduk disana. Setelah memberi salam, Kayla dan Luna melangkahkan kakinya kedalam Masjid lalu mencari tempat duduk.

"Key, duduk paling depan aja yuk" ajak Luna. Kayla hanya mengikuti Luna. Baru saja ingin duduk seorang lelaki menghampiri mereka berdua, tertulis dijas hitamnya bernama Ahmad Maulana

"Ma'af ini untuk Ikhwan, Akhwat silahkan diatas" ucapnya sambil tersenyum memperintahkan Kayla dan Luna untuk pindah kelantai dua.

Lelaki tadi yang menabrak Kayla pun memperhatikan kearah Ahmad yang sedang berbicara kepada Kayla dan Luna.

"Kayla ngerti gak apa yang dia bilang" bisik Luna pada Kayla terdengar oleh Ahmad.

"Ikhwan itu laki-laki, sedangkan Akhwat perempuan" jelas Ahmad.

Lepaskan Tapi PertahankanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang