Hari ini adalah hari ketiga masuk sekolah setelah melewati libur panjang diakhir bulan Romadhon. Pagi-pagi sekali Kayla sudah bangun ia segera bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Ia menggenakan gamis berwarna abu-abu dan hijab berwarna hitam. Hari ini disekolahnya akan diadakan acara. Seluruh murid diperintahkan mentaati praturan yang berlaku disekolah. Para murid dihimbau untuk memakai gamis bagi prempuan dan baju koko dilengkapi dengan peci bagi laki-laki, tidak lupa juga setiap murid membawa kitab suci Al-Qur'an.
Kayla sedang mempersiapkan perlengkapan yang akan dibawanya kesekolah. Setelah persiapan selesai ia melihat kearah jam dinding dikamarnya masih menunjukkan pukul 05.50 wib. Kemudian ia menggambil ponselnya yang tersimpan disamping bantal tidurnya lalu mengaktifkan ponselnya niatnya ingin men chat Luna. Ia melihat jam diponselnya menunjukkan pukul 06.15 wib. Fikirnya jam diponselnya itu kecepatan.
Kayla memandangi jendela dikamarnya yang masih tertutup dengan gorden. Kayla beranjak dari tempat duduknya menghampiri jendela lalu membuka gorden itu sontak ia terkaget melihat cahaya matahari sudah terang ia langsung melemparkan ponselnya keatas kasur dan segera membawa tas ranselnya kelantai bawah.
Kayla berjalan cepat menuruni satu persatu anak tangga hingga sampai dibawah ia menghampiri Abi, Ummi dan Akmal yang sedang makan dimeja makan.
"Bi, Mi Kayla berangkat dulu" pamitnya menyalami tangan Abi dan Ummi. Kayla terburu-buru ia kesiangan karna jam dikamarnya lambat.
"Makan dulu" suru Ummi. Seorang ibu pastinya khawatir dengan anaknya ia tidak ingin anaknya kenapa-kenapa bahkan ia rela memberikan apapun agar anaknya bahagia. Masyaa Allah sungguh mulia jasanya begitu agung cintanya.
"Ngga Mii, Kayla takut kesiangan" Kayla menolak, ia langsung memakai sepatunya dengan tergesa-gesa.
"Bawa bekal aja yaa" ucap Ummi, Kayla hanya mengangguk. Ummi langsung menyiapkan bekal untuk Kayla. Setelah selesai merapihkan tempat makan Ummi menghampiri Kayla dan Abi.
"Ini dibawa jangan lupa dimakan" Ummi menyodorkan makanan yang sudah disusun rapih.
"Makasih, Mi" Kayla memasukkan bekal itu kedalam tasnya.
"Buku yang itu gak km masukin?" tanya Ummi matanya tertuju pada buku diatas meja.
"Ngg Mii, mau Kayla tenteng aja"
"Oh ywd biar gak berat, tapi kenapa gak pake tas jinjing" tanya Ummi.
"Gpp ko" Kayla sambil tersenyum.
"Abi antar ya" ajak Abi. Jarak sekolah dan rumah Kayla tidak terlalu jauh, hanya saja membutuhkan waktu 5 menit untuk sampai disana bila menggunakan kendaraan dan bisa 8 menit bila berjalan kaki.
"Gak usah Bi, gpp Kayla jalan aja. Abi antar Akmal aja yang lebih jauh sekolahnya" ucap Kayla. Sekolah Kayla dan Akmal memang berbeda arah, oleh karna itu Kayla mengalah karna menurutnya Akmal lah yang harus diantarkan. Saat ini Akmal duduk dibangku kelas tiga SD.
"Oh ya sudah hati-hati dijalan" ucap Abi dan Ummi.
"Iyaa,, Assalamu'alaikum...." salam Kayla sambil mengambil buku yang diatas meja lalu menentengnya.
"Wa'alaikumussalam..."
Saat berjalan menuju sekolah, Kayla bertemu Luna diperempatan jalan. Begitu pun dengan Luna ia baru berangkat sekolah pukul segini. Luna menggenakan gamis merah muda berbalut hijab berwarna hitam. Luna adalah sahabat dekat Kayla disekolah. Mereka selalu berbagi cerita bahkan Kayla sudah menganggap Luna seperti saudara sendiri begitupun Luna, suka duka telah mereka lalui bersama. Tidak terasa sudah hampir 9 tahun mereka bersama dari SD hingga saat ini dan tinggal hitung beberapa bulan lagi mereka akan berpisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lepaskan Tapi Pertahankan
EspiritualAssalamu'alaikumu Warahmatullahi Wabarakatuh Bismillahirrohmanirrohim... Dengan izin Allah semoga cerita ini bermanfaat bagi pembacanya dan bisa diambil hikmahnya. Cerita ini berkisah tentang seorang gadis yang ingin berhijrah. Di dalam hijrahnya ga...