Berubah

212 6 0
                                    

Hai... Hai..  Haiiiii
Jumpa lagi...
Sekarang aku bakal lanjut cerita ini...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Cristiana masih tertidur membuat garno tidak berani membangunkan dirinya. Kereta kuda pun terhenti.

Garno mengendong cristiana yg masih dalam keadaan tertidur.

"hhh"lenguhan cristiana

"Apa mungkin ia tak nyaman" Batin garno

Para pelayan, prajurit dan lainnya berbaris dengan rapih menyambut sang pangeran.

"Selamat datang yang mulia. "

Garno mengangguk. Terus melanjutkan perjalanannya menuju kamar.

"Taro dia dikamarku saja. Dia berat sekali."

Garno segera menaruh cristiana ketempat tidur tanpa ada gerakan tanda-tanda cristiana akan bangun.

"pulas sekali dia tidur. " Ucap kecil garno.

Cristiana diselimuti dengan garno. Garno duduk ditepi tempat tidur. Melihat cristiana yang damai saat tidur rasanya ia ingin sekali melihat cristiana seperti ini terus menerus baik, perhatian dengan dirinya.

Tok..tok.. Tok

"Permisi yang mulia ada seseorang mencari anda."

"iya." sahutan singkat garno

Garno beranjak dari tempat tidurnya ia berdiri.. Selangkah ia ingin pergi ia melaming muka ke arah cristiana. Ia mendekati wajah cristiana.

Cup

Garno mencium kening cristiana yang sedang tertidur pulas. Senyum hangat garno muncul selalu disaat bersama cristiana.

Garno segera pergi dari kamar itu.. Jalan dengan santai membuat langkah sepatu yang beraturan. Garno melihat seseorang perempuan yang sedang duduk dikursi.

Orang itu pun melamingkan wajah melihat langkah garno mendekat. Orang tersebut tersenyum.

"Apa kabar anak Sulungku?" Terukir senyum manis untuk garno.

Garno hanya menyapa dengan memberi hormat hangat dan menciumi wajah ibunya itu.

"Diriku baik, ibu melihatnyakan?"

"iya ibu melihatnya anakku."

"Bagaimana dengan ibu? Apa ibu baik-baik saja? "

"iya seperti kau lihat. Walaupun usia ibu sudah tua tapi ibu terlihat segar bugar seperti anak muda sekarang." Canda sang ibu

Garno tersenyum.

"Bagaimana keadaan ayah dan adikmu?  Baik juga kan?"

"Iya mereka baik-baik saja."

Ibunya melihat anaknya dengan senang dan teringat perempuan yang tadi ia tidak sengaja lihat anak sulungnya membawa sang putri kedalam kamarnya.

" Siapa Nona putri tadi? " Ujar ibu

"Dia calon Ratu muda dikerajaan bu."

Ibu terkejut..

"apa kau serius?"

"iya bu.."

"Kenapa tidak kau jadikan istrimu saja?"

"Ibu, stiuasi tidak memungkinkan rakyat kerajaan dan ayahanda tahu bahwa aku bertunangan dengan Lisa jika aku menghadapi semua itu dengan membawa dia yang ada nanti sebuah masalah akan menimpa dirinya." Wajah garno muram

Cerminan JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang