4. 🍁Siapa Ya?

32 10 0
                                    

Bulan menuruni tangga dengan malas. Sebenarnya dia masih mengantuk karena lembur drakor sampai jam 1 semalam. Tapi karena bundanya sudah beberapa kali membangunkanya, dengan terpaksa akhirnya dia bangun dan langsung bersiap-siap.

Di meja makan hanya ada bundanya yang sedang menunggu Bulan.

"Kusut banget muka kamu" ujar bunda

"Hmm masih ngantuk bun"

"Jangan bilang kalo kamu habis nonton drakor sampai larut malam" curiga bunda

"Hehe nanggung bun" jawab bulan terkekeh

"Kan bisa lanjut nanti lagi sayang, nggak baik ah nanti kamu sakit. Jangan diulangi lagi loh"

Bulan mengangguk sambil tersenyum menampilkan deretan giginya.

"Ayah mana?" Tanya Bulan

"Ada meeting jadi harus berangkat cepat, nanti kamu naik taksi yah" jawab bunda

"Siap bun"

Mereka mulai menyantap menu sarapannya masing-masing.

"Lan kamu masih ingat nggak sama anak temen bunda dulu?" Tanya bunda

"Yang mana bun?"

"Yang namanya Ilmi itu" jawab bunda

"Wah kalo itu sih Bulan inget banget dong bundaaa" Batin Bulan

"Iyaa emangnya kenapa bun?" Tanya Bulan

"Kemarin mamahnya bilang ke bunda katanya dia itu sekolah ditempat yang sama kaya kamu"

"Iya Bulan udah tau kok" ujar Bulan

"Loh kamu kok nggak bilang-bilang sama bunda?"

"Bulan aja baru tau kemarin, ngomong-ngomong kok bisa dia sekolah disini bun?" Tanya Bulan penasaran

"Oh jadi tante Risti sama om Thama itu udah pindah kesini seminggu lalu, untuk urusan bisnis juga sih. Jadi deh Ilmi disekolahin disini" jelas bunda

Bulan mengangguk paham.
Bagus dong kalau Ilmi pindah ke sini, jadi Bulan bisa sering ketemu. Eh emang mau Ilmi ketemu sama Bulan? Liat aja nanti.

"Taksinya udah dateng. Bulan berangkat dulu ya bun, dadahh" pamit Bulan

"Hati-hati"

***

Bulan, Risha, dan Cilla berjalan menuju kelas setelah dari perpustakaan.
Mereka melewati lapangan basket yang saat itu sedang dipakai oleh beberapa siswa laki-laki.

"Eh itu Ilmi sama temennya kan?" Tanya Cilla menunjuk kearah siswa yang sedang bermain basket.

Sontak Bulan dan Risha melirik ke arah yang ditunjuk oleh Cilla.

"Wagelaseh, ternyata emang bener ganteng banget yah" ujar Risha senang

Bulan tersenyum mengamati Ilmi yang sedang bermain basket.

"Jago banget mereka main basketnya" kata Cilla

"Ini sih lo nggak salah pilih lan, perfect" ujar Risha kagum

"Gue juga mau dong salah satu dari mereka" kata Cilla mengamati Miun

"Mau apa lo" ujar Risha

"Ihh Miun gant...Mita, itu mita kan? Kok dia disitu" Tanya Cilla

"Dia ngasih Raka minum" jawab Bulan santai

"Jangan-jangan mereka deket" timpal Risha

"loh itu siapa lagi yang ngasih Ilmi minum, wha tapi kok ditolak sih bwahaha" Cilla tertawa

"Lah kalo gitu lo harus cepet-cepet deketin Ilmi lan...pasti banyak tuh yang naksir dia, jangan sampe keduluan sama yang lain" kata Risha

Bulan juga penginnya gitu, tapi masa iya sih cewek yang ngedeketin duluan malu dong. Tapi dia pasti usahain biar bisa deket sama Ilmi.

"Yaudah yuk ke kelas, kelamaan nanti dimarahin" ujar Bulan

Mereka pun menuju kelas, meninggalkan lapangan.

***

Bel pulang berbunyi

Semua siswa yang tadinnya ngantuk dikelas bersorak senang ingin cepat-cepat pulang.

"Lo pulang dijemput supir lan?" Tanya Cilla

"Nggak, gue naik taksi" jawabnya

"Lo nggak mau bareng? Udah mau hujan" tawar Risha

"Nggak deh kalian duluan aja"

"Oh yauadah kita duluan yah, daaahh"

Saat Bulan hendak memesan taksi, Sebuah mobil berhenti tepat di hadapannya, dan menampilkan wajah seseorang yang sepertinya tidak asing bagi Bulan. Bulan seperti pernah melihatnya. Tapi siapa yah?

"Hay" sapanya

"Siapa yah?" Tanya Bulan

"Gue Rio...kakak kelas lo, kelas sebelas" jawabnya mengulurkan tangan ke arah Bulan

"Bulan" katanya membalas uluran tangan sambil tersenyum

"Nggak usah senyum" ujar Rio

"Loh kenapa?" tanya Bulan bingung.

"Kalo gue suka, mau tanggung jawab lo?"

"Haha apaan sih" jawab Bulan

"Pulang bareng yuk" tawarnya

"Nggak lah gue mau pesen taksi"

"Kelamaan nunggu taksi, bentar lagi hujan" ujarnya

Memang cuacanya saat ini mendung, sepertinya akan turun hujan. Bulan tidak mau kehujanan, ya walaupun ada halte sih. Tapi sekolah sudah lumayan sepi, dia takut jika ada petir nantinya. Bulan sangat takut dengan petir.

"Emm gimana yah" katannya bingung

"Udah ayok"

"Yaudah deh" jawab Bulan terpkasa

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mengamati gerak gerik mereka dengan tatapan tidak suka.

***



Vote n Comment❤

BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang