💜
' 🎶🎵Dollar dollar...haruachime jeonbu tangjin
Dallyeo dallyeo naega beoreo naega Sachi
Dallyeo dallyeo dallyeo dallyeo....🎵🎵🎶🎶🎶🎵Yolo yolo yolo yo
yolo yolo yo....🎵🎶🎶🎶🎵🎶'Lagu alarm itu sudah terputar 2 kali berturut-turut.Si pemilik,bukan nya bangun dia malah makin lelap tidur.
"Dasar bebal, pemalas,tuli dan menyusahkan..." gerutu Park Ji Min dengan kesal sambil menatap sinis adik nya yang masih tidur dengan lelapnya bahkan setelah dia menghentak pintu kamar adiknya dengan keras.
"Yakkk...Park Mi Na...bangun." Teriaknya.Namum yang diteriaki sama sekali tidak menggubris nya.Jimin makin kesal.
Dia mendekat dan menekan hidung Mina.Dengan kuku panjang nya,Mina menepis tangan Jimin.Jimin mengaduh kesakitan karena tercakar oleh Mina.Dia mengambil jarak.Dia kemudian mencari akal lain untuk menjaili adik nya yang sudah membuat nya kesal.
Dia mengambil jeruk nipis dari dapur.Pelan-pelan dia memeras jeruk itu tepat diatas mulut Mina.
Tek...tek..tek...satu dua tetes asam menetes ke mulut Mina."Mwoo?? dia menyukai nya?" Jimin melotot melihat Mina menelan tetesan jeruk asam itu begitu saja tanpa merasa terganggu karena nya.
Jimin mengernyitkan dahi nya.
"Daebakkk..." gumam nya."Apa sebaiknya dia kusiram pake air es lagi??" Gumam Jimin sambil tersenyum sinis.
"Ani anii..nanti kalau tempat tidur nya basah,eomma bisa ngamuk dan potong uang jajan ku seperti kemarin." Gumam nya lagi.
"Ahahhhhh...aku tauu.." Jimin tersenyum senang lalu menuju ruang tamu.
Dia berlari kecil ke kamar Mina sambil membawa kemoceng.
Jimin membuka selimut yang menutupi kaki Mina lalu mulai menyentuh telapak kaki Mina dengan kemoceng.
Awalnya Mina merasa terganggu dan mengeliat kegelian.Hingga beberapa menit kemudian gerakan Mina berubah agresif dan tidak sengaja menendang Jimin persis di bagian hidung.
Alhasil Jimin terdorong dan kepalanya mengenai tembok.Dia mengaduh kesakitan.Hidung nya sampai mimisan.
"Yakkk...Park Mi Na..berani sekali kauuu.." teriaknya sambil melotot kan mata nya melihat darah yang ia seka dari hidung nya.
Saking kesalnya,Jimin menendang pantat Mina adiknya hingga adiknya itu jatuh terjerembab dari tempat tidur.
"Gempa kah...Kyaaaaaaa..eomma gempaaaaa......" Teriak Mina masih dengan posisi duduk di pinggir tempat tidur nya.
"Aishhh dasar anak Micin...yakkk Mina-ya...sudah jam berapa ini?" Jimin yang masih memegangi hidungnya melotot galak pada Mina.
"Mwoo? kenapa oraboeni pakai seragam? Oraboeni mau kemana?"
"Mau ke pasar.Ya ampun..anak ini.Kalau pakai seragam emang kemana? ya ke sekolah lah..pabooo.." Ucap nya geram.
"Tapi oraboeni..."
"Palliwa,mandi dan bersiaplah kita harus segera berangkat"Jimin memotong ucapan Mina."Oraboeni,Mina mau bilang kalau....."
"Sudah sudahhh..aku tidak mau dengar apapun, cepatlah.Aku tunggu di meja makan." Jimin dengan sigap keluar meninggalkan Mina yang sedari tadi tidak sempat mengungkapkan apa yang hendak ia katakan."Lohhh.....Jimin,kamu mau kemana?" Appa nya yang baru bangun melongo melihat putranya mengenakan seragam.
Jimin hanya tersenyum mengira ayahnya sedang berusaha membuat lelucon.Ayah nya makin bingung.Anak nya ditanyai bukan nya menjawab malah senyum-senyum ga jelas.Dasar aneh (anak siapa 😂).