💜
Belum sempurna Tae berdiri seseorang itu langsung memukul nya kesekian kali."Oraboeni...hentikan.." Mina berteriak histeris dan mendorong seseorang yang memukul Tae yang ternyata adalah Jimin.
Tae tertawa meski perutnya sakit.Dia tertawa sambil sesekali meringis.
"Mwooo?? kamu masih tertawa?" Jimin melotot.
"Oraboeni apa-apaan sih.." Mina yang khawatir dengan keadaan Tae menatap tajam oraboeni nya."Diaa...bajingan ini dan kamu...apa yang kalian lakukan?" Jimin balik menatap Mina.
"Kami hanya kesauna.Itu saja."Jawab Mina bingung dengan pertanyaan oraboeninya.
"Yakkk...jelaskan padaku maksud perkataan mu tadi waktu ditelfon juga desahan mu." Jimin menarik kerah Taehyung yang tertawa smirk.
Mina makin heran.Namun beberapa menit kemudian akhirnya dia paham.
"Ohhhh...jadi kau manusia alien mempermainkan oraboeni ku??" Kini giliran kuping kanan Tae yang jadi korban.
"Awww..awww....Yakk yakk...jebbal lepaskan..itu sakit..Mina-yaa...." Tae teriak-teriak kesakitan sedang Jimin tertawa bahagia melihat Tae disiksa adiknya.
"Dasar kalian kakak dan adik siluman." Gertak Tae setelah Mina melepaskan telinganya.
"Salah sendiri." Ejek Jimin tertawa puas melihat telinga Tae yang memerah.
"Masih kurang? Mau kutambahi?" Jimin mendekati telinga kiri Tae.Dengan sigap Tae menutup telinga kirinya dengan tangan nya sambil menggeleng kuat layaknya anak kecil.
💜
"Lusa kan hari Valentine.Bagaimana kalau kau berikan Shinna cokelat dan mengajak nya balikan? Kau juga bisa mengajak dia jalan-jalan ketempat yang romantis." Tiba-tiba Tae buka suara setelah saling diam beberapa menit.Jimin tersenyum mendengar ide Tae.
"Masalahnya,aku harus mengajak dia kemana?"
"Bagaimana kalau ke kamar mu?" Tae tersenyum nakal.Jimin melotot dan menjepit leher tae menggunakan lengan nya membuat Tae mengaduh kesakitan.
"Yakkk bodoh..aku tidak bisa bernafas...Jimin-ahh." Tae tersedak.
"Makanya lain kali kalau mau kasih saran,yang warasan dikit knapa." gertak Jimin."Aku tadi hanya bercanda Bantet..." dengus Tae
"Ini minuman kaliannn.." Mina datang membawa dua gelas jus jeruk.
"Kenapa kamar mu seperti kapal pecah begini manusia alien???" Mina memperhatikan sekelilingnya.
"Bisa tolong kau rapikan Mina-ya.." Ucap Tae mendongak sambil menunjukkan Boxsmile nya.
"Mwoo..kau kira adik ku itu pesuruh mu bodoh." Jimin memukul kepala Tae.
"Yakkk...kau sama saja dengan adik mu.Kalian sangat suka memukul kepala ku.Dasar kalian berdua benar-benar kakak beradik yang terkutuk." Gerutu Tae.
"Kamu mau lagi?" Mina mendekati Tae.Tae malah bergerak menjauh dengan wajah takut.
"Jangan lakukan itu oraboeni."Ucap Mina membuat Jimin menatapnya.
"Mwo??" Jimin menatap nya."Tentang rencana mu yang ingin mengajak Shinna balikan lusa." Jelas Mina
"Wae? memangnya kenapa?" kini tae yang buka suara.
"Shin Na sepertinya sudah menyukai orang lain."
Ucapan Mina barusan membuat Tae dan Jimin kaget.
"Jangan bercanda" Ucap Tae dengan mata melotot.Sedang Jimin hanya diam.
"Mungkin dia tidak menyadari itu.Tapi aku sebagai sahabatnya tentu saja tahu.Oraboeni tidak boleh menyalahkan dia.Dia tidak sengaja menyukai orang itu.Mungkin saja laki-laki itu memang bisa membuat dia lebih nyaman." Jelas Mina panjang lebar.