Sorry, I Love You

7.7K 581 18
                                    

I will miss you the more I erase youI will shed more tears than todayLike fate, I won't ever have anyoneLike you, only you, only youAs much as my tears, I hope you're happy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


I will miss you the more I erase you
I will shed more tears than today
Like fate, I won't ever have anyone
Like you, only you, only you
As much as my tears, I hope you're happy

Goodbye my love

***
Play 🎵

***

Lisa menatap rumah mewah didepannya. Ia membawa sebuah kotak berwarna abu. Lisa ingin memberikan ini pada Jennie. Hari ini, merupakan hari ke empat belas. Lisa sebenarnya tidak terlalu berharap pada jawaban yang akan Jennie berikan. Hanya saja, sudah beberapa hari ia tidak bertemu dengan Jennie. Lisa merindukan gadis itu, ia merindukan senyumnya.

Lisa menghampiri salah satu penjaga rumah Appanya.

"Nona Lisa." Sapa salah satu penjaga yang menyambut Lisa.

"Hai. Apa Jennie ada di dalam?" Tanya Lisa. Penjaga rumah appanya menatap heran pada Lisa.

"Kau tidak tahu nona? Tuan membawa nona Jennie berlibur ke pulau Jeju tiga hari lalu. Mereka merayakan ulang tahun tuan Seung Heon. Tapi sepertinya mereka akan pulang sore ini." Jawab penjaga rumah appanya.

Lisa mendesah kecewa, "Mmm, bisakah kau memberikan ini pada Jennie saat dia pulang dari pulau Jeju nanti?"

Penjaga itu menerima kotak pemberian Lisa. "Baik Nona. Kau tidak ingin menunggu nona Jennie? Setidaknya masuklah dulu, aku akan menyuruh bibi Wang memasak makanan kesukaanmu Nona."

Lisa menggelengkan kepalanya. "Tidak terima kasih."

Lisa menghela napas, sekali lagi ia menatap rumah mewah didepannya. Ia kembali mengingat kenangan dirinya bersama Jennie. Gadis itu, gadis yang mampu membuat Lisa lupa cara mencintai dirinya sendiri. Karena ia terlalu sibuk mencintai Jennie, ia sibuk membahagiakan Jennie.

***

Bohong jika Lisa tidak menunggu kepulangan Jennie dari pulau Jeju. Nyatanya gadis jangkung ini masih menunggu tak jauh dari rumah appanya. Hingga waktu menunjukan pukul lima sore, dua mobil terlihat memasuki rumah appanya. Mobil pertama sudah pasti mobil Appa dan eomanya. Lisa mengernyitkan dahinya menunggu penumpang dari mobil kedua turun. Napas Lisa tertahan saat Jongin keluar dari kursi kemudi, pemuda itu lalu berjalan ke samping lainnya membuka pintu penumpang. Di sana, ia bisa melihat gadis yang ditunggunya keluar dari kursi penumpang mobil Jongin.

Lisa menghela napas, ada rasa aneh dihatinya saat melihat itu semua,

_

"Setelah lima belas hari, apa aku bisa menjamin kamu akan membalas perasaanku J?"

"Sudah ku bilang, aku perlu waktu Lisa. Banyak yang harus aku pertimbangkan. Kemarahan eomma dan kekecewaan appa padamu. Kamu kira aku sanggup liat kamu selalu mendapatkan perlakuan buruk dari appa dan eomma? Lima tahun Li, lima tahun aku selalu melihat bagaimana appa bersikap kasar padamu dan eomma bahkan tidak segan-segan berkata kasar padamu. Aku menyayangimu dan aku ingin melihat kamu bahagia."

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang