Part 1

157K 2.8K 37
                                    

"Terimakasih." ucap Keysia sembari memberi uang kepada penjual ice cream.

"Sama sama nona cantik," senyum penjual ice cream.

Keysia berjalan dengan senyum yang mengembang, digenggaman tangannya ada ice cream cokelat bertabur meses warna- warni.

"Awhh." Keysia terjatuh keatas aspal dan terduduk memandangi ice cream yang baru dia beli tergeletak dengan sangat mengenaskan diatas aspal. Tanpa disadari air mata sudah hampir tumpah dari matanya karna menyaksikan kekejaman yang paling menyayat hatinya.

"Heh bodoh. Kau tidak liat ice cream ku jatuh bodoh!" Makian pun keluar dari mulut kecilnya, karena orang yang menabraknya hanya menatapnya dengan datar.

"Bangun. Mau sampai kapan duduk diaspal ? Apa kau tidak malu dilihat seperti  orang gila ?" pria itu menjulurkan tangannya untuk membantu Keysia berdiri.

"Tidak usah sok baik. Kau sudah menjatuhi ice creamku dasar bodoh." maki Keysia sambil berusaha berdiri didepan pria itu.

"Apa kau tidak pernah diajarkan sopan santun dengan orang tuamu ?" pria itu berucap masih dengan wajah datarnya, lalu melepas kaca mata hitamnya yang tergantung di hidungnya.

" tidak usah bawa bawa orang tua, ganti cepet ice cream yang kau jatuhkan." Keysia melipat kedua tangannya didepan dadanya,  berusaha melebarkan matanya agar orang didepannya takut.

"Ini, bisa untuk membeli ice cream sepuas hatimu," pria itu mengeluarkan dompet dan memberika sepuluh lembar uang warna- pink dan menyodorkannya kepada Keysia.

"Aku tidak mau uangmu, aku mau ice creamku kembali." Keysia menepis tangan pria itu.

"Yaudah, ayo." pria itu menarik lengan Keysia dengan cepat, lalu melangkah ke pedagang ice cream yang ada didekat mereka.

Keysia yang terus ditarik menggerutu didalam hati atas tindakkan yang diberikan oleh pria itu.

"Cepat pesan apa yang kamu mau bocah." ucap pria itu.

"Ice cream cokelat, topping meses warna-warni seperti tadi." Ujar Keysia sembari tersenyum pada penjual ice cream.

"Ini nona, jangan sampai jatuh lagi ya," Penjual itu memberikan ice cream kepada Keysia sambil tertawa.

"Akanku jaga baik baik sampai kedalam perutku," Keysia memberi kode kepada pria yang ada disampingnya untuk segera membayar ice cream yang sudah ada ditangannya.

"Ambil kembaliannya," pria itu memberi uang kepada penjual ice cream, masih dengan wajah datarnya.

Sombong sekali pria ini makinya dalam hati.

"Jangan menggerutu didalam kepalamu itu bocah kecil." pria itu menatap Keysia, lalu mereka sudah menjauh dari penjual jual ice cream.

"Aku bukan bocah, aku sudah besar." Keysia menatap pria yang ada didepannya dengan tatapan tajam.

"Kalo bukan bocah, mana mungkin ice cream jatuh saja sudah ingin menangis." ejek pria itu.

"Aku tidak peduli tuan sok tau." tatapan Keysia makin menajam.

"Rafael Alexanderpria itu memajukan tangannya lagi dan untuk kedua kalinya ditepis oleh Keysia.

"Aku tidak peduli, namamu Mr. Bastard," entah setan dari mana Keysia mengeluarkan makian lagi.

" well, sepertinya kau akan menjadi mainan baruku" Rafael mengedipkan sebelah matanya kepada Keysia, lalu dibalas Keysia dengan tatapan tajamnya.

"in your dream, bastard" Keysia berjalan menjauhi Rafael, tanpa memperdulian pria yang masih menatapnya dari belakang.




————————————————————————
Hei jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya ☺️☺️☺️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️

Bastard bossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang