Ice Cream

106 7 15
                                    

Happy reading kak ☺️
Semoga tambah suka dengan cerita ini ya :)
Jangan lupa tinggalkan jejak.

***

Dinda yang sejak tadi berkutat dengan tugas sekolah akhirnya selesai juga tepat pukul jam delapan malam
"Akhirnya selesai juga" seru dinda sambil merenggangkan otot-otot jari yang sejak tadi menulis angka-angka yang tak pernah di pahami oleh dinda.

Melihat jam delapan belum terlalu malam untuk dinda pergi ke minimarket hanya untuk membeli ice cream. Yaps dinda suka sekali dengan ice cream apalagi setelah dia mengerjakan tugas-tugas sekolah.

Tidak butuh waktu lama dinda sampai di minimarket di dekat rumahnya, langsung saja dinda masuk dan mencari ice cream. Targetnya hanya satu, yaitu ice cream rasa coklat kesukaanya. Hmm, membayangkan saja sudah membuat dinda menelan ludahnya.

Tapi sial sekali, dia kalah cepat mengambil ice cream kesukaannya karena kebetulan hanya tersisa satu. Begitu dia menoleh, rasa kesalnya makin bertambah karena orang yang mengambil ice cream itu adalah cowok menyebalkan yang dihukum bersamanya tadi.

"Lo suka es krim?" Bukannya marah-marah, dinda malah bertanya. Walaupun nadanya terdengar ketus.

Cowok disampingnya menoleh. Hanya menoleh tanpa memberi jawaban, memancing emosi dinda.

"Lo nggak suka?" Dinda mencari jawabannya sendir. "Ya udah buat gue aja es krimnya."

Cowok itu melihatnya lagi dengan tatapan penuh tanya,lalu pergi begitu saja. Dinda semakin kesal. Dengan ekspresi kecewa, dinda keluar dari minimarket sambil cemberut. Bukannya langsung pulang, dinda malah diam di depan minimarket. Dia masih kecewa karena tidak mendapat es krim kesukaannya.

"Iiihh." Dinda berbicara sendiri sambil menghentakkan kakinya. "Dasar cowok rese! Nggak mau ngalah sama cewek!"

Baru saja hendak melangkah, dia mendapati tangan seseorang terulur memberikan es krim yang dia inginkan. Membuat dinda tertegun beberapa saat.

"Buat lo" ucap satya.
Seketika dinda berseri-seri, "beneran?" Tanyanya dengan mata berbinar.

"Ada maunya kan lo?" Tuduh dinda. Seketika dia teringat kalau cowok itu tidak mungoin bersikap baik padanya.

Satya mendengus malas. "Mau nggak?" Ucapnya keras.
Mendengar itu, cepat-cepar dinda mengambil es krim dari tangan satya.

"Satya, makasih ya" ucap dinda. Tidak ada jawaban atau anggukan. Cowok itu hanya melanjutkan langkahnya.

Selepas satya pergi, tanpa sadar seutas senyum mengembang di sudut bibir dinda. Dia memperhatikan es krim yang berada di tangannya, lalu memandang satya yang mulai berjalan menjauh.

"Cowok yang baik."



Jangan lupa tinggalkan jejak :)
Ig 👉 Ayuus_26

Kisah Untuk DindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang