Author pov
Setelah pulang sekolah, Rina segera bersiap untuk latihan basketnya hari ini. Rina sudah memiliki beberapa teman perempuan baru, seperti Noviana, Vira, Ella dan lainnya. Noviana dan Vira teman sejak mereka SMP.
Vira tau bahwa Noviana bukan tipikal orang yang mudah jatuh cinta. Tapi saat itu Vira keceplosan kalau Noviana menyukai anak basket. Bernama Rendra.
"Liatin Rendra Mulu" ceplos Vira.
"AISSSSHHH SHHUTTSS" kesal Noviana karena Vira keceplosan menyebut nama.Rina jadi penasaran, apa yang lelaki itu punya sampai membuat seorang seperti Noviana bisa menyukainya. Rina tidak tahu Rendra itu siapa.
"RENDRA !!" Teriak temannya, ntah siapa namanya Rina belum tahu.
Rina langsung menoleh mencari siapa yang menengok ketika di panggil, sedikit terkejut ternyata orang itu, orang yang bertemu nya tadi pagi ketika berangkat sekolah.
Jadi dia bernama Rendra ?. Batin Rina.
Rina semakin penasaran, terus melirik setiap tingkahnya. Namun Rina menganggap dia seperti lelaki yg lain.
...
Rina menjalani rutinitas sekolahnya seperti biasa. Sampai di hari dia harus latihan basket lagi. Hari ini hari Jum'at, yang berarti Rina pulang lebih awal sebelum Sholat Jum'at.
Karena Rina ada tugas prakarya, dia janjian dengan teman teman kelasnya mengerjakan bersama di sekolah.
"Guys bikin prakarya bareng yuk ntar, biar asik aja rame rame" ajak Rina.
"Boleh, ntar kumpul di sini abis sholat Jum'at ya" sahut Tania.Rina segera pulang dan menyiapkan peralatan prakarya nya.
Rina datang lebih awal dari latihannya dengan pakaian latihan agar nanti dia bisa langsung ke lapangan, ia datang lebih awal karena harus mengerjakan tugas prakarya yg cukup banyak membawa alat.
.
Latihan di mulai, Rina meletakkan alat prakarya yg masih setengah jadi di salah satu motor temannya, dan ikut pemanasan.
Rina pov
Aku lelah setelah ± 2 jam latihan, kini waktunya pulang. Aku berencana naik angkot karena tidak ada orang dirumah, semua sedang bekerja. Saat aku ingin menyebrang jalan tiba tiba..
"Pulang dek?" Aku menoleh sedikit kaget, Rendra mengajakku bicara dengan posisi duduk di motor Saeb nya yg sudah nyala lalu dimatikan. Suaranya agak datar begitu juga ekspresi nya.
"Iya kak" jawab ku seadanya.
"Naik apa ?" Tanyanya.
"Naik angkot kak, gak ada yg jemput" jawab ku lagi.
"Bareng gua aja ayo" tawarnya dengan suara dan ekspresi yg masih sama.
"Gak deh kak gak enak" jawabku menolak.
"Udah Rin balik sama kak Rendra aja" Rina langsung menoleh ke arah pintu gerbang, ternyata Noviana dan Vira yg baru saja keluar dari sana dengan motornya.
"cewek gak baik pulang sendiri jam segini" lanjut Novi.
"Maaf ya nov gak maksud ko gue hehehe" ledekku.
"Loh ko minta maaf sama gue hahaha, yaudah gue balik duluan ya Rin" pamit Noviana dan Vira. Aku tau Noviana bukan orang yg mudah cemburu.
"Ayo dek" tawar Rendra lagi.
"Beneran nih kak? Gue berat loh, gak enak" tolakku lagi.
"Udah santai aja, rumah lu dimana emang?" Tanyanya.
"Di dekat kecamatan Jaga Agung kak, tau gak?" jawabku lagi, masih di posisi yg sama.
"Gak" jawabnya singkat.
"Hm yaudah kak gak usah deh ribet jelasinnya hehehe" sedikit jengkel memang.
"Yaudah lu naik aja, emang dimana nya sih?" Tanyanya lagi.
"Kalo RS Zahra tau gak kak?" Tanyaku balik.
"Gak" jawaban sama yg menjengkelkan.Gak niat ngajak pulang bareng kayanya. Batinku.
"Yaudah kak gua naik angkot aja deh" jawab ku yg mulai kesal.
"Yaudah naik aja dek, ntar lu arahin aja, buruan" dengan nada sedikit memaksa.
"Yaudah iya" jawab ku seadanya.Aku naik motornya yg sedikit tinggi di bagian jok belakangnya. Ketika dia menyalakan motornya, aku sedikit terpental kebelakang.
"WAILAH !!" Reflekku.
"Ikhlas gak sih kak ya Allah" lanjutku.
"Hahah sorry sorry, gua lupa netralin giginya" jawabnya dengan tertawa sedikit.Ketawa aja irit banget. Monologku.
Di perjalanan hanya keheningan yang menemani perjalanan kita. Aku dengan pikiran ku, ntah merasa aneh seperti ada yg menjalar ke jantung ku. Seperti.. perasaan bahagia (?). Ntah aku tidak tau. Dia mengendarai motornya dengan sangat lambat mungkin sekitar 20 km/jam. Namun ketika mau melewati polisi tidur dia sedikit mengencangkan gas dan mengerem mendadak.
Ini lagi modus atau gimana sih. Batinku lagi.
Aku bukan tipikal yg akan memeluk ketika di rem mendadak. Aku berpegangan dengan besi di belakang jok motor.
Masih hening, paling Hanya diisi dengan aku yang menunjukkan jalan padanya. Aku merasa aneh, aku belom pernah merasakan deg degan saat di bonceng. Padahal ini bukan pertama kali aku di bonceng oleh seorang lelaki, tapi ntah rasanya seperti jantungku ingin copot dan seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di perut ku. Senang sekali sampai tidak tau harus berbuat apa.
Ketika sudah dekat dengan rumah ku, aku memintanya untuk turun di depan gang saja namun dia berkata..
"Loh kenapa? Gue anterin sampe depan rumah aja nanggung" jawabnya.
"Ah gak usah kak, di rumah gak ada orang ntar gak enak di liat tetangga aku pulang sama cowok" jawabku jujur. Karena tetangga ku memang sedikit suka bergosip.
"Udah gapapa gue anterin sampe rumah ya" kekehnya.Suka maksa ya orangnya. Batinku
"Gak usah kak, lain kali mungkin hehe" aku tetap kekeh.
"Yaudah terserah lu dek" ngalahnya.
Seperti ucapannya, dia berhenti di depan gang rumah ku. Aku turun dari motornya.
"Makasih ya kak" ucapku sembari mengajak tos.
"Iya sama sama, gue balik ya" balasnya.Aku berjalan dari depan gang menuju rumah ku sembari senyum senyum dan berjalan sedikit melompat lompat seperti orang gila.
Ah kenapa rasanya bahagia sekali.
Sampai dirumah aku langsung membersihkan tubuh ku dan mengecek jadwal pelajaranku besok.
------------------
TBC...
Gimana ?? Gak jelas ya ? Wkwkwk maaf ini pengalaman pertama dan pribadi wkwkw
Vote dan komentar nya di tunggu~~
Terimakasih~~

KAMU SEDANG MEMBACA
PERCAYA CINTA ?
Roman pour AdolescentsApa benar cinta begitu indah ? Apa harus percaya akan cinta jika berujung menyakitkan ?