"Kalau hidup cuman sebatas hidup, atau sekedar hirup oksigen dan ngeluarin karbondioksida, berarti hidup lo sia-sia." suara lantang itu berhasil mendengung ditelinga seorang gadis yang hendak melakukan aksi mengerikan sekaligus menyedihkan.
"Siapapun lo, gue harap lo dengerin kata-kata gue dan hentiin aksi lo itu." tegasnya sekali lagi kepada gadis itu. Gadis itu tidak menoleh sama sekali, ia hanya mendengarkan. Gadis itu semakin nekat. Ia melangkahkan kakinya dan bersiap untuk terjun dari atas gedung itu.
"Siapapun lo, gue berterimakasih karena lo udah ada disaat terakhir hidup gue," Gadis itu tersenyum tanpa menoleh sedikitpun ke belakang. Ia seperti akan benar-benar mati detik ini juga.
"Gue disini bukan buat ngeliat masa-masa terakhir hidup lo di dunia. Tapi, gue disini nggak sengaja liat lo yang sebentar lagi bakal hidup di akhirat. Maka dari itu, gue berusaha nyegah lo supaya gak ngelakuin hal yang sia-sia. Come on! ini belum saatnya lo harus mati." katanya memperjelas, seraya maju mendekati gadis itu.
Mendengar perkataan seseorang kepadanya, gadis itu membalikkan badannya kehadapan orang yang berusaha mencegahnya. Jika kalian menduga gadis itu akan mengurungkan niatnya, maka dugaan kalian salah. Siapa sangka dan siapa duga, gadis itu berkata,"Gue rasa ini saatnya." dan pada detik itu pula ia menjatuhkan dirinya dari atas gedung. Seseorang yang berusaha mencegahnya, kalah cepat dengan jatuhnya si gadis. Akhirnya ia tidak bisa menyelamatkan gadis itu. Semua orang yang sedang berada di bawah terkejut dan berteriak. Namun, ada seseorang dari bawah yang tak sengaja melihat dan berhasil menyelamatkan gadis itu dengan menangkap dan membopongnya. Seorang laki-laki yang sedang berjalan melewati kawasan luar gedung yang mengenakan earphone ditelinganya dengan tak sengaja, berhasil menyelamatkan seorang gadis yang hendak mengakhiri hidupnya.
"Are you okay?" tanya laki-laki itu, tanpa melepaskan gadis itu dan tak melepaskan earphone-nya.
"Rasanya gue mau pingsan sekarang," kata gadis itu melemah dan pingsan.
"Eh, eh, nggak apa-apa kan?" Laki-laki yang membopongnya panik dan ketakutan. Keringat basah mulai bercucuran di dahinya ketika semua orang mengerumi laki-laki itu.
"Eh kenapa diem aja? ayo cepetan bawa ke UKS!!"
"Bawa ke UKS!!"
"Tanggung jawab lo, jangan diem!"
"Buruan bawa keburu mati!!"
"CEPETAN BAWA KE UKS!!"
"KENAPA MASIH DIEM!!"
"BAWA KE UKS CEPETAN!!"
Teriakan dari orang-orang, membuat laki-laki itu menjadi tergeming, bayangannya kabur, dan mendadak pusing. Ketika hendak melangkah meninggalkan semua orang dan membawa gadis itu ke UKS, bayangan laki-laki itu semakin kabur. Ia berusaha mengedipkan matanya berkali-kali dan terus melangkahkan kakinya sambil membopong gadis itu.
Namun, apa yang terjadi? Laki-laki itu malah pingsan dan menjatuhkan gadis itu yang sedang sama pingsan. Alhasil, orang-orang mengerumuni mereka dan segera bertindak membawa keduanya. Petugas PMR datang dengan sigap, membawa dua orang yang tengah pingsan. Ketika gadis itu dibawa ke UKS menggunakan tandu, ia tersadar dengan lemah melihat seseorang yang menyelamatkannya tak sadarkan diri.
Lalu setelah itu, kejadian baru dimulai.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
ASGARDYAN
Teen FictionKetika hidup berlangsung, akankah semuanya berjalan mulus? Bagi mereka, hidup merupakan sebuah teka-teki yang berasal dari mimpi. Mimpi akan selalu menjadi kunang-kunang yang menemani dengan sinarnya dikala gelap dan terlelap.