WARNING! Kalau suka komen kalo enggak suka komen supaya aku lanjut atau enggak oke.
"Ya seharusnya lo bisa dong membagi waktu buat kak Vanya sama Febbi"- Bulanagantara.
Hari ini Vanya jalan ke sekolah sendiri, katanya Bintang sudah janji dengan Febbi untuk menjemput nya. Sebenarnya Vanya sangat malas ke sekolah kalau seperti ini terus. Tapi mau gimana lagi ia takut di omelin juga dengan mama papa nya. Vanya sudah sampai di sekolah bebarengan dengan Bintang dan Febbi datang. Vanya langsung lari menuju kelas nya ia tidak bisa melihat semua ini.
Sesampai nya di kelas, Luna belum datang, apa Vanya ke pagian atau emang Luna ke siangan. Vanya menunggu Luna sudah beberapa menit tapi Luna tidak datang. Mungkin Luna enggak masuk hari ini. Habis lah hari ini kalau tidak ada Luna, tidak ada yang membela di kala Febbi melabrak. Kekantin sendiri. Hari ini pasti sangat panjang, kalau sahabat kita tidak masuk merasa sangat bosan.
Pelajaran pertama di mulai. Vanya tidak bisa konsentrasi, pasal nya dari semalam Bintang tidak ada kabar, Vanya tau chat sebelum nya belum ia balas, tapi Vanya kan cuma mau kalau Bintang emang benar sayang sama Vanya buktiin seperti ngespam chat Vanya atau telfon. Minta maaf aja enggak. Karena ia malas berlama-lama di dalam kelas. Vanya pun izin untuk pergi ke uks, dia izin nya pusing, supaya di bolehin.
Vanya jalan menuju uks, ia sempat melewati kelas Bintang, Bintang melihat Vanya yang sedang jalan di luar kelas nya. Ia melihat muka Vanya pucat, ia ingin izin dengan guru nya untuk ke toilet, tetapi di tahan oleh Febbi. Bintang menepis tangan Febbi ia pun bangun dan izin. Bintang buru-buru mengikuti gadis nya itu.
Vanya masuk ke dalam uks, seenggak nya ia bisa menenangkan pikiran nya disini sebentar. Tiba-tiba saja pintu uks kembali terbuka, Vanya kaget ketika melihat seseorang itu. Ya itu Bintang. Bintang menghampiri Vanya dan duduk di sebelah Vanya.
"Kamu sakit? Kalo sakit enggak usah masuk Van" ujar Bintang.
Vanya tidak menatap Bintang, "kalo aku enggak masuk, nanti kamu enak-enak kan berdua sama Febbi"
Bintang mengelus rambut cokelat Vanya, "ya ampun, enggak lah masa iya pacar aku sakit terus aku enak-enakan sama cewek lain. Oh iya soal kemarin aku minta maaf, sebenarnya aku inget tapi Febbi maksa aku buat pulang bareng sama aku".
Vanya tersenyum, "ya aku tau, lagian aku juga di anter sama Ronald, terus kamu ke sini mau ngapain? Madol yah?," tanya Vanya.
"Enak aja aku madol, aku ke sini mau ngasih ini ke kamu" Bintang mengeluarkan sebatang cokelat, ia memberikan kepada Vanya.
"Nanti pulang sekolah kita jalan ke kafe yuk, udah lama kan kita enggak jalan" ujar Bintang.
"Enggak bisa, kalo mau main mending dirumah aku nanti aku buatin makanan" ujar Vanya.
"Yaudah oke" Vanya tersenyum. Kemudian Bintang mengajak Vanya untuk pergi ke kantin, karena dikit lagi juga bel istirahat berbunyi.
*****
Ronald Doni dan Febbi sedang jalan menuju kantin. Bintang dan Vanya sudah ada di kantin daritadi. Mereka bertiga menghampiri Bintang dan Vanya, pertama nya Vanya kesal karena ada Febbi tapi Bintang menyuruh nya untuk bersabar. Febbi duduk di samping Bintang sedangkan Ronald dan Doni di samping kanan kiri Vanya.
Febbi mendekat ke arah Bintang, "lo udah makan belum Tang?," tanya Febbi.
Bintang mengangguk kemudian ia meminta Doni untuk bertukar tempat dengan nya. Vanya menahan tawa nya, karena melihat ekspresi Febbi ketika melihat Bintang pindah dari tempat nya. Kemudian Febbi pun bangkit dan pergi dari kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kamu
Teen Fiction"Aku sakit hati aja kamu enggak tau, aku cemburu aja kamu enggak tau, aku enggak marah kamu buat aku sakit hati terus, tapi kenapa waktu aku buat masalah sepele dan kamu marah besar sama aku?," Jadi gimana kalau posisi kalian seperti Vanya, yang te...