sweet pea (changlix)

a/n

selamat, kalian sudah tiba di penghujung buku, hehe.

di sini aku sebagai author mau ngucapin makasih banyak untuk kalian yang baca sweet pea (changlix), lebih-lebih yang vote dan komentar, terimakasih ya udah luangin waktu buat baca buku ini.

lalu, aku mau bahas-bahas sedikit soal buku ini.

topik yang aku angkat buat buku ini adalah toxic relationship, aku sengaja ambil yang ringan dan bukan yang berbau sexual untuk ngasih pengertian kalau toxic relationship itu bisa terjadi dalam banyak bentuk, bukan cuma yang berbau sexual (misalnya: dijadikan pelampiasan nafsu).

toxic relationship juga bisa terjadi sama siapa aja. kalau kalian perhatiin tokoh utama buku ini adalah orang-orang yang hebat.

lihat aja kalvi, dia ketua BEM, orang yang cemerlang. sama halnya dengan felix, dia anak yang aktif dan kritis, but see? orang-orang yang pemikirannya hebat pun bisa terjerat hubungan yang nggak sehat.

felix di awal-awal diam aja dengan perlakuan kalvi ke dia. dia nggak bilang ke siapapun soal perasaannya. dan efeknya tentu saja, mentalnya yang kesiksa. bukan cuma itu, kehidupan sosialnya juga terganggu. ini efek nyata toxic relationship kalau terus menerus dibiarkan.

lihat bedanya saat felix akhirnya pecah dan reach out ke ical, dia jadi berani unuk putus rantai hubungan yang nggak sehat itu. jadi, reach out ke orang-orang sekitar itu perlu.

buku ini emang singkat, kok. aku lebih suka gitu aja, konflik utamanya tunggal dan simpel, nggak belibet.

meskipun singkat, aku tetap berharap semoga kalian bisa ambil banyak amanat dan pelajaran dari kisah kalvi dan felix.

udah ah, sekian dulu. sebenernya masih banyak yang bisa dibahas tapi kuserahin kembali aja ke para pembaca.

intinya sih, cintai dan jaga diri kalian. hidup itu bukan cerita fiksi yang apabila kamu disakiti oleh seseorang kemudian berbaikan semuanya akan jadi happy ever after.

jangan lupa buat #DiRumahAja, jaga kesehatan. semoga keadaan yang tak mengenakkan ini cepat usai. amiin.

sekali lagi terimakasih.

salam, antahberantah