31. Last or To Be Continue...

904 37 14
                                    

*Author POV*

Siang yang terik telah diselimuti awan mendung, membuat sinar sang mentari terhalangi.

Namun tampak nya keadaan bumi sama seperti langit yang kelam ini.

Sfx: tuuutt.... Tutt.... Tuuuuuuuttt...!! Jes...Jes...Jes...Jes...Jes...!!!!

Suara kereta api dari stasiun dekat alun-alun kota begitu cepat, melaju meninggalkan tempat pemberhentian nya.

Menuju tanah yang aman dari badai kesuraman senjata biologis. Terlihat body kereta, bergelantungan beberapa zombie yang terhuyung angin kencang karena kereta yang berjalan cepat, seakan tidak sabar untuk sampai di pemberhentian selanjut nya.

Bergelantungan di dinding luar kereta, kemudian jatuh tergilas roda besi yang terus berputar cepat, karena di hujami peluru oleh beberapa remaja di perbatasan antar gerbong satu dengan lain.

Kelvin dan kawan-kawan nya berhasil keluar dari kota terkutuk yang hanya menyisakan tragedi disana.

Sfx: dor dor dor dor dor dor dor dor!!!

Suara tembakan terus mendering di telinga, menembus parasit parasit yang menempel di luar kereta.

Zidan dan Andhika membuka pintu gerbong masuk dan menemui Kelvin dan yang lain.

Okta dan Marsha terlihat sibuk bermain bersama sari, tebak kata, Vika hanya termenung melihat pemandangan di luar sana dari balik jendela.

Annisa bersama dengan Be Felicia dan ditemani kak kamiya.
Berbincang tentang keadaan Bu Felicia sekarang, apakah masih ada rasa takut dan trauma dalam diri nya.

"Kereta ini akan menuju kemana?"

Ucap Zidan sambil mengisi amunisi pada senjata yang ia pegang, setelah melubangi beberapa zombie di luar sana.

"Kota sebelah"

Jawab Kelvin yang jongkok di lantai menghadap ke sebuah map jalur kereta dihadapan nya, dengan wajah yang tengah berpikir serius menatap lekat setiap titik jalur di dalam map itu.

"Kota sebelah? Apa disana aman?"

Andhika meragukan keadaan kota yang akan mereka tuju selanjut nya, karena melihat dari situasi dan informasi, seperti nya tragedi ini dialami seluruh penjuru dunia, tak terkecuali negeri nya sendiri.

"Tentu tidak akan kata aman.... Namun, di kota itu lah kita bisa menaiki kapal"

Kelvin menunjuk titik jalur kereta saat ini sampai ke pemberhentian selanjutnya, lalu menggerakkan telunjuk nya ke arah selatan map dan terhenti pada sebuah titik hitam yang bernama pelabuhan Sri Asih.

Andhika dan Zidan memahami apa yang dimaksud oleh Kelvin, melihat jari Kelvin yang sigap bergerak ke titik satu ke titik lain, sebenar nya membuat mereka berdua bingung, namun mengerti setelah mendapat penjelasan dari kalimat yang keluar dari mulut kelvin, mereka akhir nya mengerti.

"Kalau begitu kalian awasi keadaan setiap gerbong, aku akan menemui haqqul dan Hassan di ruang kendali"

Ujar Kelvin yang menggulung map yang ia pajang dilantai, kemudian meninggalkan mereka menuju ruang kendali.

Sfx: tap tap tap tap... Nguuungggg....!!! Nguuuuuuuuungg....!

Suara helikopter? Langkah Kelvin terhenti dalam setengah perjalanan nya menuju ruang kendali dan melihat sesuatu di langit.

"Helikopter?! Apa mereka bala bantuan?"

Gumam Kelvin memandang helikopter yang mengangkut sebuah peti baja berukuran cukup besar.

Zombie City : Dead Or Life END (Bonus Chapter)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang