Gadis kecil itu nampak tak berdaya setelah Choi Beomgyu, sang pembuat onar paling terkenal di sekolah, memojokkan gadis itu ke sudut koridor. Ia menopang badannya dengan telapak tangan kanannya yang ia letak di dinding dan agar gadis itu tak bisa pergi menghindarinya. Lagi.
"Harus."
Hanya satu kata tetapi itu membuat gadis yang biasa disapa Park Seoyun itu kesal.
Bagaimana bisa seseorang yang—
Satu minggu lalu
Tuk.. Tuk.. Tuk..
Seoyun meletakkan kepalanya di meja dengan malas dan mengarahkan wajahnya ke sebelah kanan. Ia hanya melihat orang yang keluar masuk melalui pintu kelas selama 10 menit sembari mengetuk meja dengan jari kecilnya. Seoyun Sangat bosan sekarang.
"Haahhh," dengus Seoyun sambil membuang napasnya kasar. Sudah 10 menit ia terus melihat ke pintu untuk memangkas waktu. Masih ada 20 menit lagi untuk jam pertama memulai pelajarannya.
Merasa lelah hanya dengan melakukan hal random seperti itu, akhirnya ia memutuskan untuk tidur beberapa menit. Seoyun pun memejamkan matanya.
"Hei," panggil seseorang yang suaranya sangat tidak familiar di telinga Seoyun. Karena gadis itu sangat memiliki rasa penasaran ia membuka matanya walaupun panggilan itu belum pasti ditujukan kepada dirinya.
Saat membuka matanya ia mendapati sepasang kaki panjang di hadapan wajahnya. Dua detik kemudian ia terperanjat ketika menyadari hal ini.
Responnya sangat lambat memang.
Demi mencoba menetralkan detak jantungnya, Seoyun mengelus dadanya dengan pelan. Kemudian melihat pelaku yang sudah membuat paginya diisi dengan olahraga jantung.
"Choi Beomgyu? Ada ap—"
Belum selesai Seoyun mengakhiri kalimatnya, laki-laki yang dipanggil Choi Beomgyu itu a.k.a teman sekelas Seoyun, langsung memotong omongan Seoyun.
"Park Seoyun, jadilah pacarku."
Flashback off
Kembali ke keadaan sekarang, Seoyun ingin sekali melarikan diri dari Beomgyu. Namun hal itu sia-sia. Beomgyu selalu mencari Seoyun dan memaksanya untuk menjadi kekasihnya setelah kejadian satu minggu lalu, di saat Beomgyu pertama kali meminta Seoyun untuk menjadi pacarnya dan saat itu juga Seoyun langsung menolak Choi Beomgyu. Ajaibnya Beomgyu tidak menyerah begitu saja setelah ditolak seorang gadis dengan tragis.
Bagaimana bisa muka seseorang bisa begitu tebal?
"Aku bilang, kau harus jadi pacarku," sambung laki-laki berperawakan tinggi itu. Kali ini ia berbicara dengan penuh tekanan.
Seoyun yang mulai kesal langsung mendorong paksa Beomgyu agar memberinya ruang untuk bergerak.
"Terserah kau saja!" bentak Seoyun setelah memiliki jarak sejauh 1 meter antara ia dan Beomgyu. Tak lupa dengan kedua matanya yang menatap Beomgyu dengan tajam.
Seoyun sudah muak dengan paksaan laki-laki kasar itu. Dengan mengatakan hal ini ia berharap Beomgyu tidak terus menerus mengikutinya kemana pun ia pergi. Setiap hari selama seminggu ini, setiap istirahat, setiap pagi, setiap pulang sekolah, setiap jam Seoyun selalu diteror oleh Beomgyu.
Namun sepertinya Seoyun sudah salah dalam melangkah. Karena setelah ini Beomgyu tidak akan pernah melepaskan apa yang seharusnya menjadi miliknya.
Beomgyu selalu begitu, dia sangat egois, kasar, tidak punya belas kasih, bahkan kepada guru di sekolah dia dengan berani melawan mereka hanya untuk kepuasannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GYU
FanfictionSiapa yang tidak mengenal Pangeran Choi di sekolahnya? Laki-laki jahat, egois, dan tidak memiliki belas kasih. Tidak pernah melakukan kekerasan fisik di sekolah, tetapi semua orang yakin bahwa ia sangat liar dan keji. Namun, di suatu hari tiba-tiba...