"Untuk sesaat kita break dulu."
Ara terkejut setelah membaca pesan di ponselnya.
"Ada apa Ra?" tanya laki-laki di sebelahnya, Rhaka.
Namun Ara masih terdiam, menatap kebingungan layar ponselnya itu. Karena Rhaka tidak mendapat respon dari Ara, akhirnya Rhaka merampas ponsel milik Ara. Tentu Ara terkejut terhadap apa yang dilakukan Rhaka.
"Ka! Balikin ponsel gue!" bentak Ara, sambil meraih ponselnya.
Namun Ara kesusahan meraih ponselnya itu karena Rhaka yang lebih tinggi dari Ara. Gadis itu hanya sebahu Rhaka.
"Jadi ini yang bikin lo gak respon pertanyaan gue? Berulah lagi dia?" ucap Rhaka setelah membaca sebuah pesan di ponsel sahabatnya itu.
Ara hanya terdiam, percuma dia berdebat dengan Rhaka, Ara tau bahwa tetap Rhaka yang akan menang jika mereka berdebat.
"Abisnya gimana lagi?" ucap Ara pasrah.
"Yaa lo putusin lah! Dia udah bikin lo sakit berkali-kali, tapi tetap lo pertahankan?" ucap Rhaka namun pada akhirnya dia sadar jika ucapannya salah.
"Ehh ... maksud gue bukan gitu Ra ... Gue sebagai sahabat lo, gak tega kalok lo disakiti terus-menerus," ucap Rhaka prihatin keadaan sahabatnya, sedangkan Ara hanya bisa merasa sedih.
"Ya udah, mending kita ke kantin Kak Imah, gimana? Gue traktir?" tawar Rhaka untuk menghibur sahabatnya itu.
Ara hanya mengangguk, lalu ia memasukkan ponselnya ke saku. Mereka pun pergi ke kantin kak Mah, salah satu tempat favorit mereka.
Begitu tiba di kantin, mereka langsung memesan menu seperti biasa.
"Kak Mah, biasa ya.. dua porsi," ucap Rhaka.
"Oke.. tunggu sebentar ya.." ucap kak Mah. Mereka pun menunggu hingga pesanan mereka datang.
"Oh ya Ra, btw.. cowok lo kenapa jadi berubah sih sejak lo pindah?" tanya Rhaka.
"Yaa, mana gue tau. Mungkin.." ucapan Ara berhenti.
"Udah jangan di pikirin lagi. Jangan sampai pesan dari dia bikin Lo down lagi, oke? Gue gak mau kalo Lo down lagi Ra..," ucap Rhaka memotong ucapan Ara. Dan Ara hanya mengangguk lesu.
Seketika..
"Ahh Kak Devan,"
"Kak Steven duduk bareng aku aja,"
"OMG Kak Daniel..."
"Ya Tuhan, sungguh indah ciptaan mu,"
Beberapa kalimat itu merupakan teriakan dari siswi-siswi yang histeris, di saat geng Vozter datang ke tempat Kak Mah.
"Mereka siapa Ka?" tanya Ara kebingungan, tentu ia kebingungan karena baru kemaren ia bersekolah di Hogwarts school itu.
"Mereka itu geng yang berkuasa di sekolah ini," bisik Rhaka.
"Geng? pasti mereka geng jahat, iya kan?" bisik Ara penasaran.
Dengan cepat Rhaka menutup mulut Ara, "hushh.. jangan bicara dulu!"
Tetapi Rhaka telat melakukannya. Kini ketua dari geng itu telah mendengar ucapan Ara.
Cowok tinggi, putih, manis karena lesung pipi di kedua pipinya, dan berwajah baby face, namun berbeda dengan sifat aslinya yang galak dan kasar, apalagi karena jabatannya.
"Siapa yang berani omongin GUE?" bentak Devan sambil menepuk meja yang di hadapan Ara dan Rhaka.
Tentu Ara dan Rhaka terkejut, bahkan Ara hampir menangis mendapat bentakan itu. Sesungguhnya Ara merupakan gadis yang baper, berhati lembut, dan mudah untuk memaafkan seseorang.
Karena sifatnya itu, Ara masih mempertahankan pacarnya meskipun telah berulang kali menyakiti Ara. Dan untungnya ada Rhaka, sahabat kecil Ara yang kini selalu menemaninya, apalagi sejak Ara menjadi murid baru di Hogwarts school. Sekolah terfavorit di tempat tinggalnya.
Ara masih terdiam, menatap heran cowok yang kini berada tepat di depannya.
"Lo kan yang ngomongin gue?!" bentak sang ketua, Devan Reynand.
"Muka sama sifat kok beda banget ya?" benak Ara berbicara.
"Jawab!" sekali lagi, suara Devan berhasil menjadi pusat para siswa.
"E-enggak kok, siapa juga yang ngomongin Lo?" balas Ara dengan tegas, namun sebenarnya dia takut.
"Bukan dia Dev, tapi gue," sahut Rhaka tiba-tiba.
Spontan hal itu membuat Ara terkejut.
"Ouhh, Lo nyari masalah sama gue? Rhaka Febriano," halus tapi terdengar kasar.
"Kalok iya kenapa? Masalah?" jawab Rhaka.
Suasana di sekitar mulai memanas, namun tiba-tiba...
"Ra! Bangun! Bangun Ra! Ara!" ucap Rhaka khawatir. Dan pertengkaran menjadi gagal.
Farah Aurel, dipanggil Ara.
Merupakan siswi pindahan di Hogwarts school, cantik orangnya, namun memiliki penyakit sejak lahir. Meskipun demikian, Ara tetap ceria menjalani aktivitasnya.Rhaka Febriano, dipanggil Rhaka.
Murid kelas 2 di Hogwarts school. Sahabat dekat Ara. Anaknya baik, namun bisa menjadi jahat, jika seseorang mengganggu Ara.Rhaka juga merupakan ketua football di Hogwarts school.
°°°°
Butuh saran dari kalian dong ...
Menurut kalian lebih cocok dan lebih menarik yang mana:
| "Aku Gebetan atau Mantan" | atau
| "Let Me Be Happy" |untuk dijadikan judul wattpad?
Sebelumnya terimakasih untuk pendapat dari kalian☺️
Jangan lupa vote, sebarin ke teman-teman, dan nantikan part selanjutnya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Be Happy
Ficção AdolescenteCover by : Lina Alfiana (Hiatus) Seorang siswi pindahan bernama Ara, memiliki masalah percintaan yang cukup rumit dan membuatnya harus pindah sekolah. Namun siapa sangka kehidupannya di sekolah baru juga tidak terlalu baik untuk di jalankan. Masalah...