bet

714 77 15
                                    

Sekarang mereka berempat ada di ruang tamu dengan agak risih, kecuali Jeon Jungkook. Dia benar-benar sangat terbilang santai dengan cara duduk menyanderkan punggung ke sofa dan sedikit senyum pada bibirnya.

"Bentar-bentar gimana maksudnya lo gakenal dia bi?" Tanya Chanu bingung, tapi sambil menyuapkan kue kering ke mulut nya.

"Ya kita ketemu di winnery bar waktu itu, eh tadi kebetulan ketemu lagi di mall." Ujar Eunbi lalu berbalik menatap Jungkook. "Dan lo! Ngapain lo kesini? Ngikutin gue?"

Semua pandangan tertuju pada Laki-laki berpakaian formal. Dan yang dipandang dengan tanpa dosanya mengangguk-ngangguk membuat yang lain saling pandang.

Oke, Eunbi cantik! Mereka semua mengakui itu. Banyak yang mendekati? Mereka sudah tahu. Banyak penggemar? Tidak heran.

Tapi ini membuntuti Eunbi secara terang-terangan? GILA APA? Psycho apa ya?

"Oke-oke terserah lo mau gimana? Tapi jangan ganggu gue ya tolong! Lagian lo ditanya ngekorin orang apa ngga, ngelak dulu kek malah langsung ngangguk. Saiko lu ya? Iya sih kayanya"

"Saya cuma pengen kamu"

Semua mata hampir keluar dari tempatnya.

"Eit eit bang tunggu dulu nih, ngegas amat. Sabar dulu, pedekatean dulu bang ama cewek mah baru dah tuh bener"

Memangnya Jungkook tahu rules seperti itu? Yang dia tahu hanya cewek berdada besar, cantik dan puas.

Eunseo mendekat ke telinganya Chanu dan berbisik. "Gak berbakat soal hati kayanya, taunya cuma atas bawah!" Chanu menjitak kepala Eunseo, kok ceweknya nakal si!

"Saya gamau berlama-lama. Kita taruhan?" Ucap Jungkook seraya membuka kancing jas nya agar bisa leluasa duduk dengan nyaman.

Eunseo agak mangap, cuma buka kancing jas aja woy kok hot banget rasanya?

Berbeda dengan Eunbi, anjing gua horny..

"Taruhan apaan? Lagian nih mas pak om, gini kenal aja ngga bisa-bisanya ngajak taruhan." Eunbi benar-benar heran dengan laki-laki didepannya. Kok ada sih gitu?

"Taruhan ini menguntungkan kamu, menang atau kalah keduanya kamu ngga akan merasa dirugikan."

Hm interesting..

"Can i know first?"

"Jadi pacar saya."

Sontak jawaban dari Jungkook mendapat teriakan dari Eunbi
"SINTINGGG!"

"BELAH MANANYA GUE UNTUNG??!"

"Selama satu bulan." Kenapa satu bulan? Sepertinya Jungkook merasa tidak yakin akan menaklukan perempuan satu ini dalam waktu dekat.

"Kita taruhan, kalo kamu tidak senang kamu bisa meminta apapun dari saya. Dan jika kamu senang, siap-siap saya akan membuat kamu merasa senang lebih dari itu."

"Oh waw, aku pengen." Sautan Eunseo mendapat pelototan dari sang kekasih. Tenang Seo mau disenengin cara apa? Chanwoo bakal ngabulin semuanya..

Eunbi mikir keras, pertama kenapa harus nurut sama orang yang jelas-jelas ngga dia kenal? Kedua.. Tawarannya menggiurkan bukan? Tidak ada pihak yang dirugikan, karena taruhan ini dibuat untuk senang-senang.

"Gue pikirin dulu, walaupun jujur gue gasuka cara lo.. Tapi gue suka penawarannya."

Eunbi tidak murahan, sedikit gampangan.

"Okey then, clear. Keep this, my id card!"

Jungkook mengeluarkan kartu nama dari dompetnya. Dan menyimpan itu di meja tepat dihadapan Eunbi.

"I'll keep this, and you can go now."

"Okey, saya anggap itu ucapan 'hati-hati dan see you later."

"As you wish, sir."

"Gotta go"

Setelah itu Jungkook pergi dari rumah Chanwoo. Saat Jungkook tidak terlihat, Eunseo langsung melompat ke arah Eunbi.

"Liat-liat."

"Jeon jungkook, CEO of  blackresto's. Wuuuuu CEO borrrr! Cakep, laki, CEO lagi. Udah sikat aja bi, kapan lagi dapet yang kaya gini?"

Eunbi menatap Eunseo malas. Iya jika ini cowok baik-baik. HEY? DATANGNYA JUGA NGGA BAIK-BAIK?









Sudah seminggu berlalu dari Jungkook ke rumah Chanwoo. Tapi apakah Eunbi menghubunginya? Tidak, dia masih ragu.

dan karena besok hari Senin, Eunbi, Chanwoo dan Moonbin harus dihadapi upacara yang rasanya membuat ingin pura-pura pingsan saja. Habis itu mengeluh pusing, lali dibuatkan teh manis hangat. Tradisi semua sekolah di Indonesia?

"Aduduh pusing.."

Iya Eunbi barusan jatuh untuk pura-pura pingsan. Tenang tidak akan ketahuan, dia jago acting.

Setelah masuk UKS sekolah dan rasanya sedang di pijat lalu dibukakan pakaian yang berpotensi menghalangi lancarnya darah, dia bangun. Cakep banget maennya, pasti berpengalaman.

"Kamu pusing?"

Eunbi mengangguk, dan perlahan membuka matanya melihat yang bertanya barusan.

"ELO?"

"Hai?"

Jungkook? Kok bisa?

Jadi ternyata demi Eunbi dia pura-pura datang menjadi kakak angkatnya yang baru pulang dari Kanada. Sebagai alibi ke sekolah untuk membawa Eunbi pulang.

Lagipula Jungkook yakin Eunbi tidak akan menolaknya. Manusia jenis ini, tidak akan menolak untuk diajak bolos sekolah.

Sekarang mereka ada dimobil Jungkook, jujur Eunbi bukan orang alim yang tidak akan mau diajak manusia super tampan nan kaya seperti laki-laki dihadapannya.

"Jadi gimana penawarannya?" Jungkook mengintrupsi percakapan mereka. Daritadi Eunbi sibuk makan chicken nugget yang mereka beli di sebranh sekolah sebelum pergi.

"Hmm.. Gue masih mikir." Masih fokus terhadap makanannya.

"Kalo penawarannya diterima, kita date sekarang juga."

"Om lo gaada kerjaan banget ya? Sampe ngikut-ngikut gue ke sekolah?"

Jungkook melotot, HEY? OM APAAN? Mereka saja hanya terpaut 1 tahun. Apa karena jas nya?

"Mata kamu kayanya bermasalah, saya cuma setaun lebih tua dari kamu."

Eunbi terlihat tidak peduli dan mengeluarkan HPnya.

"Jangan kurang ajar, saya lagi ngomong sama kamu. Hp nya simpen!"

Eunbi terlihat fokus terhadap handphone nya. Jungkook disebelahnya merasa kesal diabaikan seperti ini.

"Hey walaupun saya cuma beda satu taun sama kamu, tapi kanu harus tetep sopan!"

"Gue lagi cek jadwal menstruasi gue. Dan sekarang periode aman."




To be continue

Hayoloh mau ngapain?
Ga publish karna masih ragu buat kasih NC woy! Ini mau ngasih.. Tapi.

Obsession +SinkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang