Kim Hanbin seorang pria berumur 26 tahun yang merupakan putra tunggal dari Kim Jeong Ju Presdir sekaligus pendiri perusahaan raksasa bernama '131 Company'. Keluarga Kim dikenal dengan kebengisannya, bahkan mereka tak segan-segan menghabisi siapapun yang mencoba untuk menghalangi langkah mereka.
Seseorang mengetuk pintu ruangan sang Presdir dan dengan suara rendahnya Kim Jeong Ju berucap "Masuk"
Tak lama seorang dengan setelah jas hitamnya masuk dan langsung membungkukkan badannya.
"Tuan kami tak bisa menemukan keberadaan Kim Dongpil"
Pria paruh baya itu meletakkan buku yang ia baca ke meja dengan keras lalu menatap anak buahnya itu dengan sorot mata tajamnya.
"Jangan pernah berani menunjukkan batang hidungmu di depanku sebelum kau menyerahkan bedebah itu secara hidup-hidup!"
Pria berjas hitam itu kembali membungkukkan badannya kemudian berucap "Baik Tuan akan saya lakukan sesuai dengan perintah anda"
"Keluar!"
Tak berselang lama seorang pria muda dengan jaket kulitnya memasuki ruangan dan sedikit membungkukkan badannya untuk memberi hormat kepada sang Ayah.
"Mau kemana kau?"
"Menghadiri pesta temanku"
Sang ayah menghela nafas panjang "Berhentilah bermain-main Kim Hanbin, kau adalah pewaris ku"
Hanbin mengedikkan bahu acuh tak acuh, "Aku hanya ingin bertemu dengan teman-temanku apa itu salah? Ngomong-ngomong aku kesini bukan untuk mendapatkan izin darimu ayah tapi aku kesini hanya untuk memberitahumu" ucap Hanbin lalu kembali membungkukkan badannya dan keluar dari ruang kerja ayahnya begitu saja, dia bahkan tak menghiraukan saat ayahnya terus saja memanggil namanya.
"Anak kurang ajar"
***
Kim Hanbin tiba disebuah club yang sering ia kunjungi bersama dengan beberapa temannya untuk minum-minum ataupun bersenang-senang dengan para gadis.
Mingyu pria berkulit tan yang mempunyai wajah tampan dan juga memesona ditambah dengan Hanbin yang memiliki raut wajah tajam namun sangat mematikan membuat para gadis rela melemparkan tubuhnya begitu saja.
Seorang gadis menghampiri Hanbin dan langsung duduk di pangkuannya, pria itu tersenyum miring .
"Kau sendiri saja Tuan?"
Gadis itu dan dengan sengaja menggesekkan sesuatu dibawah sana membuat Hanbin mengerang tertahan, sayang sekali gadis ini bukanlah tipenya dan dia juga sedang tidak mood untuk bercinta.
"Suasana hatiku sedang buruk dan tak ada niat untuk meladenimu, lebih baik kau pergi sekarang"
"Eh?"
"Turun!"
Bisa dibilang Hanbin ini sangat pemilih soal urusan yang seperti ini dan dia memiliki kriteria tersendiri. Ada satu gadis yabg masuk dalam kriterianya namun Hanbin bahkan tidak tahu gadis itu sekarang masih hidup atau tidak.
Mingyu menghampirinya sambil tertawa riang dengan seorang gadis yang saat ini berada dalam rengkuhannya.
"Hanbinah kau tak dapat satupun?"