"Ting tong... Ting tong"
Bunyi bel rumah Jennie
"Iya sebentar"
Sahut dari dalam rumah
"Iya? Cari siapa mas?"
Tanya seorang bibi
"Jennie nya ada?"
"Ada, tunggu sebentar saya panggil kan"
Tak lama setelah itu seseorang membuka pintu menampakkan Jennie berdiri disana
"Hanbin?"
Jennie terkejut saat melihat Hanbin datang ke rumahnya
"Ada waktu gak?"
"Ah? Ada sih, kenapa emang?"
"Ikut gue bentar"
Hanbin menarik tangan Jennie
"Eh tunggu dulu ngambil jaket"
Ujar Jennie melepaskan tangan Hanbin lalu kembali masuk rumah mengambil jaketnya
"Ayok bin"
Hanbin jalan lebih dulu, diekori Jennie di belakangnya
Jennie merasa heran karena di depan pagar sama sekali tak ada mobil tandanya Hanbin tak membawa mobil padahal kompleks rumahnya dan rumah Jennie cukup jauh
"Jalan kaki?"
Tanya Jennie
Hanbin berbalik lalu mengangguk Jennie mencoba mengerti lalu kembali berjalan bahkan sekarang Jennie mendahului Hanbin
"Lo mau kemana?"
Tanya Hanbin yang membuat Jennie menoleh lalu mengangkat pundaknya tanda ia tak tau
"Pabo"
Ujar Hanbin mengacak rambut Jennie
Hanbin menggandeng tangan Jennie"Duduk sini"
Hanbin meminta Jennie duduk di halte bus
Saat bus datang mereka naik bus, Jennie sama sekali tidak tau Hanbin akan membawa nya kemana tapi ia sama sekali tak takut jika Hanbin akan menyakiti nya
"Lu ga takut gue culik?"
Tanya Hanbin yang dijawab gelengan kepala oleh Jennie
Mereka turun di sebuah jalan, Hanbin menggandeng Jennie sampai duduk di bangku taman, disini cukup sepi padahal terhitung masih sore belum terlalu malam
"Duduk Jen"
Jennie menurut lalu duduk
"Bentar gue cariin air"
Hanbin pergi ke toko swalayan terdekat membeli air juga beberapa camilan
"Ni"
Hanbin memberikan camilan pada Jennie
"Lu harus makan, ini bakal lama"
"Hah?"
Tanya Jennie bingung, Hanbin menatap lurus ke depan melihat air mancur di taman tersebut
"Lu pernah bilang kalo gue ada masalah gue bisa cari elu, inget ga?"
"Iya inget"
"Sekarang gue nyari elu, artinya.."
Ujar Hanbin menggantung
"Lu ada masalah?"
Tebak Jennie
"Yap, gak ada hari tanpa masalah di hidup gue"
Ujar Hanbin menampilkan senyum pahit
"Emm maaf kalo gue lancang bin tapi apa ini soal keluarga lu?"
"Lu udah tau?"
"Iya, maaf gue terlalu lancang"
Jennie menunduk lesu
"Bobby udah cerita?"
Tanya Hanbin yang membuat Jennie yang tengah makan tersedak
"Uhuk.. uhukk.."
"Gak usah kaget gitu, ini minum dulu"
Hanbin membuka kan botol air untuk Jennie
"Catch you with that ddududdu..."
Ponsel Jennie berbunyi menampilkan nama mama disana
"Halo mi"
"..."
"Jennie lagi sama temen Jennie mi"
"..."
"Jennie udah makan kok mi"
"..."
"Iya mi"
"..."
"Bye mi"
Jennie menutup telfonnya lalu memasukan ponselnya ke saku jaket
"Gimana sih Jen rasanya dicariin mama?"
Tanya Hanbin
"Hah?"
"Terakhir kali dicariin mama pas umur 8 tahun, jadi udah lupa gimana rasanya"
Jennie mendengarkan Hanbin tanpa mengeluarkan sepatah katapun
"Sedih kan? Aku iri sama Bobby sama kamu sama anak-anak lain yang kalo pergi jauh dicariin mama nya"
Nada bicara Hanbin berubah sendu, bahkan ia memakai aku kamu bukan gue elu seperti biasanya
"Mama aku selalu keluar negeri ketemu desainer ini desainer itu model ini model itu dateng ke setiap acara fashion, tapi ga pernah dateng ke sekolah anaknya, bahkan raport aja harus diambilin mama nya Bobby"
Hanbin menaikan sedikit sudut bibirnya seolah miris pada dirinya sendiri
"Papa selalu sibuk ngurus bisnis, aku cuma punya kakak tapi aku umur 12 tahun aku dipisahin sama kakak, dia dikirim papa ke USA"
Hanbin menggigit bibir bawahnya
"Aku sendirian Jen gak punya siapapun"
Hanbin menghela nafas panjang
"Kakak udah libur kuliah dia bilang mau pulang, tapi papa gak bolehin papa bilang mending dia di USA aja belajar, dia baru boleh pulang kalo udah dapet gelar S3, mereka jahat Jen, mereka gak mau nemenin aku tapi mereka ngelarang satu-satunya sandaran ku buat pulang, aku pengen ikut kakak ke USA hidup sama kakak, tapi kakak selalu bilang 'hanbin gak boleh kayak kakak, Hanbin harus kejar apa yang Hanbin mau, Hanbin gak boleh hidup dalam penjara'"
"Penjara?"
"Iya penjara, sel nya rumah, jeruji besi nya papa, rantai nya mama, jendela kecilnya kakak"
Hanbin melihat langit menghela nafas berat
"Kadang malu sama Bobby, selalu cerita apa-apa ke Bobby dan dia sama keluarganya yang selalu nolong disaat kaya gimanapun aku juga lebih deket sama mama Bobby daripada mama sendiri, miris"
Hanbin menekankan kata terakhir
"Aku kangen kakak Jen"
Tanpa terasa Hanbin meneteskan air mata Jennie memeluk Hanbin dari sisi kiri
"Jennie ada disini"
Ujar Jennie, Hanbin menghadap Jennie
"Hanbin bisa cerita ke Jennie"
Ujar Jennie lalu tersenyum ke arah Hanbin
Hanbin memeluk Jennie dengan erat, Hanbin menangis tersedu-sedu di pelukan Jennie.
Hanbin menemukan tempat ternyaman selain kakaknya dan sepupunya Bobby.Gwencana, Jennie here:)-Jennie
Hyung bogoshipo-Hanbin
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
너 때문에 행복해요 || Bcs You Are My Happiness [iKON]
ФанфикHanbin x Jennie Bobby x Jisoo June x Rose DK x Lisa Jinhwan x Suhyun Yunhyeong x Minju Chan x Yujin