vote sangat berarti demi kelanjutan ff ini
happy reading
.
.
.Malam ini lagi-lagi perempuan blonde bertubuh kurus dengan proposi tinggi yang sedikit melewati rata-rata perempuan asia itu mulai meneguk kembali gelas kecil yang terisi penuh oleh red wine digenggamannya. Entah sudah gelas keberapa yang meracuni jam demi jam yang ia lewati atau lebih tepatnya malam demi malam yang ia hadapi. Aroma manis yang mengelilingi bibir gelas itu pun mengingatkan kembali akan senyumanNya, senyuman seseorang yang tidak pernah absen dari fikirannya.
Walaupun ia tahu betul senyuman itu bukan sepenuhnya untuknya.
Miris tetapi kenyataannya itu yang ia harus lewati, seseorang itu selalu menjadi alasannya untuk bertahan dan terus menggagalkan fikirannya untuk menyerah. Seseorang itu terlalu berarti untuknya.. amat sangat berarti.
"kau akan terus seperti ini sampai ginjalmu tidak berfungsi lagi?" gerutu perempuan yang lebih pendek darinya
"aku baru 2 gelas jisoo-ya, see? i'm still sober" senyum kekanak-kanakan mulai memperlihatkan bahwa si blonde ini benar benar tidak berbohong dengan ucapannya barusan
"ayolah chaeyoung.. kau paham maksudku kan? mau sampai kapan?"
senyuman itu perlahan memudar, chaeyoung mulai mengerucutkan bibirnya dan menghadapkan wajahnya dekat sekali dengan wajah perempuan disebelahnya, kim jisoo.
"aku sudah bilang 'rosie' lebih nyaman untuk ku dengar setidaknya itu adalah panggilan kesukaannya" protes-nya dengan sedikit tone candaan
"oh god, mengapa kau tidak pernah sedikitpun absen membahas tentang-nya park chaeyoung-ssi?"
"karena aku mencintainya" balas chaeyoung yang sembari memberi kode ke bartender untuk menambahkan minuman kembali ke gelas kosongnya.
"cinta? omong kosong apa itu? hanya kau yang merasakan itu padanya chaeng, dia tidak. dia mencintai orang lain dan kau disini juga dicintai oleh orang yang selalu menemani malammu minum-minum seperti ini"
jisoo menghela nafasnya yang sedikit berat dan mulai melanjutkan perkataan yang tertahan di lidahnya yang seketika kelu "kau terlalu buta... kau tidak memikirkan dirimu sendiri.. kau selalu memikirkan orang lain yang akan selalu menyakitimu, sadarlah chaeng dia tidak akan pernah melihatmu, segala bentuk usahamu itu hanya akan sia-sia, dia hanya akan peduli dengan dirinya sendiri dan kau disini hanya akan kembali menggores luka mu itu kau bahkan tahu sampai kapanpun kau tidak akan pernah mendapatkannya..kau—"
"aku akan terus menunggunya sampai kapanpun itu jisoo. dia membutuhkanku, kau tidak pernah tahu dia yang sebenarnya" potong chaeyoung yang kembali menenggak gelas yang telah diisi kembali oleh sang bartender tadi.
Ucapan chaeyoung benar, jisoo tidak pernah tahu apapun tentang seseorang yang chaeyoung selalu bangga-bangga kan ini. Sesekali chaeyoung hanya bercerita sebagaimana besarnya kebahagiaan yang selalu ia rasakan ketika bersama seseorang ini, bagaimana chaeyoung memperlihatkan matanya yang berbinar-binar karena ketulusan perasaan yang ia berikan untuk sang dipuja, walaupun setiap jisoo menanyakan apakah sang dipuja merasakan hal sama dengan yang chaeyoung rasakan dan hanya ada senyum simpul terpancar dengan penuh kesakitan didalamnya yang selalu jisoo dapatkan dari chaeyoung.
Ya senyum itu terlihat tulus namun penuh kerapuhan, senyum yang hanya orang-orang tulus akan paham artinya, termasuk salah satunya jisoo sendiri. Ia tahu jawaban senyum itu menandakan chaeyoung sedang menahan tangisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Your Heart Belongs | CHAENNIE
FanfictionAku ingin memilikimu jen, seutuhnya. tidak hanya tubuhmu. Aku ingin hatimu, bisa kau beri itu juga? gxg! no futa! | TopSé • JenBot | start: 10 april 2020 end: ? mature content - 21+