Ini lah hari pertama Jennie menjadi karyawan di salah satu anak perusahaan terbesar di Seoul itu. Jennie terlihat memilah milah pakaiannya untuk ia kenakan saat bekerja hari ini. sama-sama terlihat semangat sang Granny ikut campur tangan memilihkan pakaian terbaik untuknya di hari pertama ini. pilihan jatuh pada rok hitam span diatas lutut serta blouse berwarna krem yang terlihat simple membalut bagian atas tubuhnya.bayangkan jika seseorang bertubuh proposional dengan lekuk tubuh yang indah menggunakan pakaian yang formal dan tak terlihat beda dari yang lain namun jika ia yang menggunakannya akan terlihat sangat elegan
hanya seorang Jennie Kim yang bisa seperti itu
"sudah siap princess?"
suara familiar menerobos masuk, menerpa telinga Jennie. Jennie menoleh ke arah pemilik suara yang sedang berdiri tempat disampingnya sekarang.
"Kenapa kau kesini?" gumam Jennie yang terlihat gugup dengan penampilannya sekarang.
"Selamat pagi untukmu Jen" jawab orang itu sambil tersenyum.
"ya selamat pagi Rosie"
"diluar dugaan ku, ku fikir akan sangat cantik kau hari ini" Rosé memasang wajah kecewa nya.
"m-maaf aku mema-"
"memang luar biasa cantiknya. bahkan langit yang indah saja iri melihat mu hari ini" sambung Rosé dengan tawa kecilnya.
"ishhhh" Jennie mencubit lengan Rosé dengan pelan, wajahnya mulai memerah.
sambil mengusap pelan bekas cubitan di lengannya, Rosé lalu melanjutkan mengusap pelan rambut si anak kucing itu. "mau kau memakai sehelai daun saja, dimata ku kau akan tetap cantik Jen"
Jennie semakin tidak bisa membendung rasa senang di hati nya, degup jantung yang tidak biasanya ia rasakan kini untuk pertama kali dari sekian lama, ia rasakan kembali. meskipun Jennie masih belum mengetahui arti dari degup itu.
Granny Kim yang melihat senyum indah Jennie yang muncul kembali seolah menebus rindu Jennie yang ceria seperti dulu. Granny Kim menimpal senyuman kearah Chaennie yang sedang bertatapan.
"Chaeyoung-ssi apakah kamu datang untuk mengantar Jennie ke kantor baru nya?" tanya sang Granny.
Jennie menoleh heran, seolah tidak percaya sang granny menebak sesuatu yang belum tentu terjadi. di sampingnya, Rosé mengangguk sambil tersenyum ke arah granny Kim.
"tentu mrs.kim, saya memang bermaksud untuk mengantarkan Jennie ke kantornya"
granny Kim tersenyum yang lalu meninggalkan kedua muda muda itu.
Mobil yang dikendarai Rosé pun sudah sampai di depan lobby gedung kantor itu, ia pun membuka kunci pintu otomatis itu yang lalu kemudian membuka slop pintu mobilnya, disamping itu Jennie buru-buru meraih lengan Rosé.
"tidak papa, aku bisa buka pintu mobil sendiri Rosie" Jennie memberi senyum manisnya ke arah Rosé.
"kau memang unik Jen, banyak sekali yang ingin di perlakukan spesial tapi kau tidak" Rosé pun menutup kembali pintu mobil yang sudah setengah terbuka tadi
Jennie tersenyum kecil.
"terima kasih karena selalu ada untukku meskipun tanpa ku minta sama sekali""aku selalu ada bukan karena aku ingin kau melihatnya tapi karena aku ingin melihat diriku agar selalu ada untukmu " tatapan tulus Rosé memberikan aura dingin yang tiba-tiba saja tercipta di dalam mobil itu
Jennie membeku
Jennie pun membuka pintu mobil seolah tidak mau terlena dengan perasaan yang aneh dan baru ia rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where Your Heart Belongs | CHAENNIE
FanfictionAku ingin memilikimu jen, seutuhnya. tidak hanya tubuhmu. Aku ingin hatimu, bisa kau beri itu juga? gxg! no futa! | TopSé • JenBot | start: 10 april 2020 end: ? mature content - 21+