The past of her

2.7K 212 16
                                    



"Good morning Jen"

suara serak namun cukup memecahkan kesunyian diruangan saat itu membuat gadis bermata kucing tersenyum manis kearah sang pemilik suara. walaupun mata si gadis itu masih melekat karena kantuk yang belum tertuntaskan dan berat dikepala yang cukup mengganggu penglihatannya tak membuat si gadis manja itu berhenti mentatap gadis blonde disebelahnya. beberapa detik terlalui mereka masih saja saling melempar senyum, entah mungkin mereka terbangun dengan mimpi indah atau mungkin hal indah berada disisi mereka satu sama lain.

"pagi hubby~" Jennie menggeserkan tubuhnya yang masih terselimuti ke arah tubuh Chaeyoung lalu menaruh dagunya di dada sang blonde.

"bagaimana tidurmu wifey?"  tanya Chaeyoung yang sekarang sedang mengusap-usap pucuk rambut Jennie dan memeluknya

"masih kurang, kepala ku masih berat" rengeknya.

"tidur saja sebentar lagi Jen, aku akan membangunkanmu nanti"

"tapi peluk aku terus seperti ini selama aku tidur, ya?" Jennie mendongakan kepalanya ke atas mencari pemilik mata si blonde.

"iya princess"

Jennie kembali tertidur dipelukkan Chaeyoung begitupun dengan Chaeyoung sendiri yang terbawa dengan posisi paling nyamannya saat ini membuatnya kembali ke alam bawah sadarnya. Sama seperti Jennie yang masih merasakan efek dari alkohol semalam dan membuat kepalanya berat, Chaeyoung merasa seperti ada yang menginjak-injak seluruh bagian isi kepalanya saat ini.

sebenarnya sulit untuk Chaeyoung kembali tidur dengan keadaan dimana tubuh Jennie yang masih belum mengenakan sehelai kain pun bersentuhan langsung dengan kulit Chaeyoung yang sama-sama terekspos dibawah kain selimut yang keduanya kenakan. tetapi dengan hangatnya tubuh Jennie membuat si blonde merasa nyaman sehingga mendorong kedua matanya untuk kembali mengikuti kedua mata si gadis mata kucing yang sudah benar benar tertutup.

Si blonde dan si mata kucing nampaknya betul-betul tertidur pulas dengan posisi saat ini, itu terbukti dengan suara alarm dari handphone keduanya yang sama sekali tak dihiraukan sampai akhirnya handphone mereka mati dengan sendirinya karena baterainya pun habis setelah berjam-jam di hiraukan. walaupun begitu suara ketukkan pintu yang lumayan keras dan berulang justru membuat keduanya terhentak kaget. Jennie yang memiliki jantung yang lemah saat mendengar suara keras membuatnya mendorong tubuh Chaeyoung yang sedang memeluknya terjatuh ke lantai.

"awww" ringis si blonde sambil mengusap-usap bokongnya, sayangnya ia terjatuh dengan bokong duluan yang mendarat ke lantai.

"ah m-maaf... kau tak apa kan Rosie??!!" teriak Jennie yang langsung meloncat menghampiri Chaeyoung

"aku kira tubuh mungilmu tak akan sekuat para petinju ternyata perkiraanku salah" ia tersenyum bodoh ke arah Jennie yang membuat Jennie mencubit lengan Chaeyoung karena ucapannya barusan. Chaeyoung yang sedang meringis kesakitan ditambah cubitan maut Jennie.

"Jen! Chae! kalian tidak apa ap—"

"YAA!"

Suara teriakan kaget dari seseorang yang baru saja menerobos masuk ke kamar Jennie yang tak terkunci itu membuat si gadis bermata kucing dan si blonde saling menoleh ke arah seseorang itu siapa lagi kalau bukan Nayeon yang saat ini sudah menutup kedua matanya dengan tangannya.

"Ya! Nayeonnie kenapa main asal masuk?!" teriak Jennie yang tak kalah kaget.

Chaeyoung yang tak sepenuhnya telanjang menatap Nayeon cuek, sampai akhirnya matanya tertuju pada tubuh Jennie dan tersadar kalau Jennie belum memakai pakaiannya sama sekali, ia langsung menarik selimut diatas ranjang tidur mereka dan menyelimuti tubuh Jennie.

Where Your Heart Belongs | CHAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang