Appreciate me while i'm still here not when you've lost me
" Weh , jadi ke petang ni study group dekat library ? "
Orked menggaru dahi sambil memandang jam di atas papan putih itu . Lagi 10 minit waktu menganjak ke pukul 1.50 .
" Dah kenapa kau ni garu-garu dahi pula ? " Airin menyinggul bahu gadis itu . Sebelah kening dijongket tanda menyoal pula ke arah Irish . Tampak seakan bingung jika dilihat secara jelas .
" Tak lah aku takut tak ada siapa nak ambil aku balik lah . " yelah ayah balik kerja pukul 5 pastu ibu pula kena jaga adik nanti kalau kabut pula kena ambil dia balik sekolah .
" Auchh!!! " perit terasa . Cermin kecil yang terletak elok dalam kotak penselnya dikeluarkan . Jari jemari menggosok perlahan dahi . Kerutan tanda tidak puas hati dipamer .
Airin tergelak kecil . Padan muka , puas hati dia dapat menjentik dahi licin itu . Manakala Irish sekadar menggeleng kecil . Perilaku Airin yang nakal sememangnya tidak dapat disangkal dan yang selalu menjadi mangsa pasti si lurus bendul Orked .
" Eeeeee kau kenapa jentik dahi aku . Tengok dah merah ni . "
" Alolo sorry lah . Aku geram dengan kau . Pasal balik tu macam tak biasa je kan boleh tumpang aku takpun Irish kan . " kini jari miliknya mengambil alih menggosok perlahan dahi yang mula memerah itu .
Irish mengangguk laju . Orked memang terkenal dengan sikap manja yang hanya dipamerkan di hadapan Airin dan dia . Airin pula suka mengusik Orked memang bingit lah meja mereka bertiga .
" Okay cun . Stayback sampai pukul 5 eh ? " berbual bual juga latihan yang ditulis di papan putih disalin dengan kelajuan maksimum .
" Baik boss . " mereka juga membuat pecutan menyalin soalan yang boleh tahan banyak juga . Cikgu sekolah ni susah hati sangat kalau tak bekalkan kerja sekolah yang banyak untuk anak-anak murid kesayangannya .
" Okay semua salin kerja rumah dekat whiteboard ni dan saya nak 35 helai buku latihan Matematik ni ada dekat meja saya esok ! " Sebentar lagi waktu sekolah akan tamat dan pastinya mereka berpusu-pusu ingin pulang ke rumah .
" Tapi... "
" Tapi apa tak ada tapi-tapi esok saya nak buku latihan ni ada dekat meja saya atau awak semua tahu kan apa yang saya akan lakukan . " terserlah sengihan nakal pada bibir guru muda itu .
" Ala cikgu Rita ni . " dengusan kasar mula kedengaran di segenap penjuru kelas 5 Clasic .
Bukan matapelajaran Matematik je tapi banyak lagi guru matapelajaran lain memberikan latihan . Katanya mereka supaya dapat mengisi masa lapang kami yang form 5 ni .
" Kalau nak berjaya jangan banyak merungut okay semua . Terima kasih . " Beg tangan serta beberapa buah buku dipeluk pada dada . Tugas sebagai tenaga pengajar pada harini sudah selesai .
" Terima kasih cikgu ! " nada suara mendayu mereka menjadi pengiring langkah cikgu Rita .
Masing-masing sibuk mengemas beg sepertinya tidak sabar ingin pulang ke rumah .
" Jomlah gerak surau pastu baru pergi library . " Orked menyandang beg pada bahu dan memeluk erat botol air milliknya .
" Jom . "
Langkah yang baru diatur tiga sekawan terhenti apabila sekujur tubuh berdiri tepat di hadapan mereka .
" Kau dah kenapa Qid . Ketepi cepat kami nak ke surau . " tangan menolak tubuh tegap itu ketepi namun seakan tidak memberi kesan malah tergalih ke tepi pun tidak .
YOU ARE READING
O R K E D
Teen FictionOh dia ke si bodoh yang menunggu benda tak pasti . Sakit kan perit sangat . " Qid , kalau suatu hari nanti kau terpaksa pilih antara aku dengan dia , siapa jadi pilihan kau ? " -Orked Amanda Tergelak kecil dia mendengar soalan yang terletus itu . "...