04 > ♡

61 5 0
                                    

Appreciate me while i'm still here not when you've lost me

" Weh , jadi ke petang ni study group dekat library ? "

Orked menggaru dahi sambil memandang jam di atas papan putih itu . Lagi 10 minit waktu menganjak ke pukul 1.50 .

" Dah kenapa kau ni garu-garu dahi pula ? " Airin menyinggul bahu gadis itu . Sebelah kening dijongket tanda menyoal pula ke arah Irish . Tampak seakan bingung jika dilihat secara jelas .

" Tak lah aku takut tak ada siapa nak ambil aku balik lah . " yelah ayah balik kerja pukul 5 pastu ibu pula kena jaga adik nanti kalau kabut pula kena ambil dia balik sekolah .

" Auchh!!! " perit terasa . Cermin kecil yang terletak elok dalam kotak penselnya dikeluarkan . Jari jemari menggosok perlahan dahi . Kerutan tanda tidak puas hati dipamer .

Airin tergelak kecil . Padan muka , puas hati dia dapat menjentik dahi licin itu . Manakala Irish sekadar menggeleng kecil . Perilaku Airin yang nakal sememangnya tidak dapat disangkal dan yang selalu menjadi mangsa pasti si lurus bendul Orked .

" Eeeeee kau kenapa jentik dahi aku . Tengok dah merah ni . "

" Alolo sorry lah . Aku geram dengan kau . Pasal balik tu macam tak biasa je kan boleh tumpang aku takpun Irish kan . " kini jari miliknya mengambil alih menggosok perlahan dahi yang mula memerah itu .

Irish mengangguk laju . Orked memang terkenal dengan sikap manja yang hanya dipamerkan di hadapan Airin dan dia . Airin pula suka mengusik Orked memang bingit lah meja mereka bertiga .

" Okay cun . Stayback sampai pukul 5 eh ? " berbual bual juga latihan yang ditulis di papan putih disalin dengan kelajuan maksimum .

" Baik boss . " mereka juga membuat pecutan menyalin soalan yang boleh tahan banyak juga . Cikgu sekolah ni susah hati sangat kalau tak bekalkan kerja sekolah yang banyak untuk anak-anak murid kesayangannya .

" Okay semua salin kerja rumah dekat whiteboard ni dan saya nak 35 helai buku latihan Matematik ni ada dekat meja saya esok ! " Sebentar lagi waktu sekolah akan tamat dan pastinya mereka berpusu-pusu ingin pulang ke rumah .

" Tapi... "

" Tapi apa tak ada tapi-tapi esok saya nak buku latihan ni ada dekat meja saya atau awak semua tahu kan apa yang saya akan lakukan . " terserlah sengihan nakal pada bibir guru muda itu .

" Ala cikgu Rita ni . " dengusan kasar mula kedengaran di segenap penjuru kelas 5 Clasic .

Bukan matapelajaran Matematik je tapi banyak lagi guru matapelajaran lain memberikan latihan . Katanya mereka supaya dapat mengisi masa lapang kami yang form 5 ni .

" Kalau nak berjaya jangan banyak merungut okay semua . Terima kasih . " Beg tangan serta beberapa buah buku dipeluk pada dada . Tugas sebagai tenaga pengajar pada harini sudah selesai .

" Terima kasih cikgu ! " nada suara mendayu mereka menjadi pengiring langkah cikgu Rita .

Masing-masing sibuk mengemas beg sepertinya tidak sabar ingin pulang ke rumah .

" Jomlah gerak surau pastu baru pergi library . " Orked menyandang beg pada bahu dan memeluk erat botol air milliknya .

" Jom . "

Langkah yang baru diatur tiga sekawan terhenti apabila sekujur tubuh berdiri tepat di hadapan mereka .

" Kau dah kenapa Qid . Ketepi cepat kami nak ke surau . " tangan menolak tubuh tegap itu ketepi namun seakan tidak memberi kesan malah tergalih ke tepi pun tidak .

O R K E DWhere stories live. Discover now