"UNA!!!" baru saja Una melangkahkan kaki di gerbang sekolah, ia sudah disambut oleh teriakan cempreng nan merdu.
"Masih pagi sist.. gak kasihan apa sama tenggorokan" ucap Una
"hehe.. tenggorokan gue kalo gak teriak bisa gatel" cengir Sinb
Ohya.. dia Hwang Eunbi tapi orang-orang manggil dia Sinb, katanya sih biar lebih gaul. Orangnya tomboy dan rusuh. Dimana ada kerusuhan maka disitulah Sinb berada.
Dia sahabat yang dimiliki Una dan tentu saja sudah mengetahui semua permasalahan yang Una alami. Bahkan ia mengetahui apa yang tidak diketahui oleh orang tua Una. Ohiya ada satu lagi bernama Jihyo, tapi anak itu belum terlihat.
"Tumben muka lo kriput"
"WHAT?!!MUKA GUE KRIPUT?" teriak Una yang mengundang orang-orang menatap kearah mereka
"Gak usah teriak juga kali"
"Bodo mbihh bodo" ucap Una meninggalkan Sinb yang kini tertawa puas
•••
"Una cantik banget hari ini" puji teman sekelasnya. Kim Mingyu
"Hehe thanks gyu" seperti ini lah kehidupan Una disekolah. Mendapat pujian sudah biasa baginya dan sebenarnya ia merasa muak tapi ia tetap menghargai orang-orang yang sudah tulus memujinya.
Kerusuhan pun terjadi didalam kelas. Ada yang teriak-teriak gak jelas.. ada yang yang nyanyi dan yang lainnya pada sumpah serapah karena kalah dalam game online.
Namun kerusuhan seketika berhenti saat guru memasuki kelas.
"Karena ada rapat, kamungkinan kalian akan pulang lebih cepat" seketika sorakan penuh kebahagiaan menggema di setiap sudut kelas.
"Tapi jangan lupa kerjakan tugas kalian dan kumpul di meja ibu"
"Jung eunha bisa kita bicara diluar?" lanjut sang guru menunggu una didepan kelas
"Ada apa?" Una bertanya-tanya dalam hati
Una pun melangkahkan kakinya menuju depan kelas dengan perasaan gelisah..
"Ada apa ya bu?" tanya Una dengan was-was
"Harusnya ibu yang bertanya ada apa? Kenapa nilaimu akhir-akhir ini menurun? Kamu tahu sendiri jika ini tidak baik kan Una?" jelas Guru una
"Maaf bu.. saya hanya kurang fokus beberapa hari ini"
"Hal ini sudah ibu sampaikan pada orangtuamu, setidaknya mereka harus tahu" sang guru lalu meninggalkan Una yang kini terdiam mematung.
Bagaimana ini? Orangtuanya sudah tahu hal ini dan itu artinya ia akan dapat masalah. Sementara Una belum siap untuk dimarahi lagi kali ini. Moodnya benar-benar hancur sekarang.
Dengan langkah lesu ia memasuki kelasnya dan mengambil tasnya. Ia akan pulang untuk mempersiapkan diri.
"Ada apa Una?" tanya Sinb
"Gue mau pulang.. see you mbihh" ucap Una lalu keluar dari kelas.
Kali ini ia memutuskan untuk tidak menelfon supir pribadinya. Saat ini ia ingin berjalan kaki atau lebih tepatnya menenangkan diri.
Brukkk...
Apa lagi ini?
Una terjatuh di jalan selepas bertabrakan dengan seorang pria. Tidak bisakah ia tenang hari ini?
"Jalanan gak cocok buat orang yang hobi nunduk kayak lo" ucap pria tersebut menatap Una lalu meninggalkannya
Ingin sekali rasanya Una menarik rambutnya, tapi tenaga dan moodnya tidak memungkinkan kali ini. Akhirnya ia bangun sendiri dan segera mempercepat langkahnya.
•••
✓Jangan lupa vote and komen💜