.
.
.
Xiao Zhan awalnya heran saat pesanan yang ia antar selanjutnya berada di JT University. Tentu saja Xiao Zhan tahu yang memesan makanan ini adalah mahasiswa ataupun dosen. Tapi bukan itu masalahnya. Tiba-tiba dia seperti ingat sesuatu tapi lupa. Tidak ingat dengan jelas apa itu.
Pemuda manis itu masih berada di depan gerbang megah universitas itu hanya terdiam dan menunggu otaknya bekerja lagi. Gara-gara isi bensin yang hampir menghabiskan dua puluh Yuan, kinerja otaknya sedikit tersendat.
Astaga...
Dia benar-benar harus mencari pekerjaan paruh waktu lagi. Setidaknya jika mempunyai dua pekerjaan sekaligus, akan bertambah pasokan uangnya. Dan jelas, ia tidak merepotkan ibunya yang hanya bekerja di pabrik tekstil.
Hah...
Mengingat ibunya, ia jadi kasihan. Seandainya ayahnya tidak menyia-nyiakan ia dan ibunya pasti mereka tidak akan capek bekerja tiap hari.
Tunggu...
Kenapa dirinya malah memikirkan nasib malangnya ini? Astaga!
"Bisa dapat masalah lagi, nih, kalau pelanggan ngamuk." Gumamnya. Xiao Zhan segera menghubungi si pemesan yang tercatat di note kecil yang diberikan oleh bosnya.
Setelah ia mengetahui bahwa ia harus mengantarkan pesanan itu ke taman universitas yang dekat kolam, Xiao Zhan segera memasukkan ponselnya ke dalam saku dan menghidupkan mesin skuternya. Tapi ada sesuatu yang aneh ketika ia mendengar suara dari pelanggannya.
"Sepertinya aku pernah mendengar suara itu." Xiao Zhan berusaha mengingat, tapi ia mengabaikannya begitu saja dengan mengedikkan kedua bahunya acuh. Tanpa buang-buang waktu lagi, ia melajukan skuternya menuju dimana pelanggannya berada.
.
.
.
Dan ini perasaan tidak enak itu. Xiao Zhan hampir menumpahkan kotak berisi beberapa makanan yang dipesan pelanggannya, saat ia melihat orang yang membuat harinya kali ini kacau dan rumit.
Harusnya Xiao Zhan segera mengenali suara dari sang penelpon. Oh astaga! Apa ini ada kamera kejutan? Apa Xiao Zhan sedang berada di sebuah reality show tentang pertemuan orang-orang yang membuatnya susah? Ah, sepertinya tidak. Tapi...
"Kau sedang apa berdiri diam di sana seperti orang bodoh?"
Xiao Zhan mengedip-ngedipkan kedua matanya. Heh? Apa yang dia bilang tadi?
Xiao Zhan mendengkus keras dan tangannya memegang pegangan kotak makanan itu dengan kencang. Ia sungguh marah kali ini!
"Yibo! Tidak sopan berkata seperti itu pada seorang karyawan restoran. Sepertinya dia lebih muda dari kita." Wenhan meneliti Xiao Zhan dari kaki hingga ujung kepala. Sedangkan yang dipandangi kini berjalan gusar menuju ketiga mahasiswa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN'T GET OVER YOU
FanfictionSebuah cerita klise tentang seorang remaja SMA yang ditaksir oleh seorang Mahasiswa. Di mana remaja itu bernama Xiao Zhan, dan sang mahasiswa bernama Wang Yibo. Entah ini keberuntungan atau musibah bagi remaja manis itu bertemu dengan Wang Yibo yang...