Sebuah cerita klise tentang seorang remaja SMA yang ditaksir oleh seorang Mahasiswa. Di mana remaja itu bernama Xiao Zhan, dan sang mahasiswa bernama Wang Yibo.
Entah ini keberuntungan atau musibah bagi remaja manis itu bertemu dengan Wang Yibo yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Masa makin ke sini yang komen dikit. Saya makin menyipitkan mata jadinya -_-
.
.
.
Yibo yang baru saja turun dari motornya tersenyum ceria saat dua orang remaja di bawah umur berseragam SMP datang menghampirinya. Uhm...mungkin mereka tidak menghampirinya, tapi memang mereka berjalan menuju arah dimana dia berada.
Ia lipat kedua tangannya di depan dada dan menatap kedua remaja berlainan jenis kelamin tersebut.
"Hai, Song Zu Er. Sudah pulang?" Tanyanya ramah pada gadis berponytail tersebut.
Zu Er tersenyum lalu mengangguk. "Para guru mengadakan rapat mendadak, jadi kami dipulangkan lebih awal."
Yibo mengangguk mengerti, "Jadi kau temannya Zu Er?" Yibo melirik ke arah pemuda di sebelah gadis itu.
Bocah laki-laki itu mengangguk dan segera menyeret Zu Er untuk menjauhi Yibo. Sepertinya, bocah itu merasa risih berdekatan dengan pemuda 22 tahun itu.
"Aishh... Dasar anak-anak jaman sekarang." Yibo berdecak sebal, lalu ia merapikan bajunya sebentar sebelum menaiki undakan menuju rumah sang pujaan hati. Tapi ia berhenti sejenak saat mengingat anak laki-laki itu memanggil Zu Er dengan nama lain sebelum pergi tadi. Ia lalu menoleh kebelakang dan melihat kedua remaja itu masih bergandengan tangan.
"Yah kalian! Apa kalian berkencan?"
Namun sepertinya kedua remaja itu tidak mendengar teriakan Yibo. Jadi dia hanya mengedikkan kedua bahunya tak peduli dan kembali berjalan menuju pintu rumah milik Xiao Zhan.
Hari ini sekolah Xiao Zhan ada hari tenang menjelang latihan ujian, jadi Yibo ingin menyemangatinya. Mungkin dirinya akan sedikit mengganggu. Tapi Yibo memang peduli? Yang ia inginkan sekarang adalah bertemu dengan pemuda manis pemilik senyum paling menggemaskan di kota ini.
Sebelum mengetuk pintu, batuk tampan dulu.
"Ehem!"
Lalu Yibo mengetuk pintu dengan pelan. Rumah Xiao Zhan kecil, jadi tanpa diketuk dengan keras juga kedengaran sampai dalam.
