Sebuah cerita klise tentang seorang remaja SMA yang ditaksir oleh seorang Mahasiswa. Di mana remaja itu bernama Xiao Zhan, dan sang mahasiswa bernama Wang Yibo.
Entah ini keberuntungan atau musibah bagi remaja manis itu bertemu dengan Wang Yibo yang...
Eh, kok semakin ke sini komennya sedikit? Pengin updatenya lama ya? Hahaha oke...semakin banyak siders, updatenya pasti lama XD
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
Xiao Zhan menghela napas dengan pasrah saat ia keluar dari rumahnya sudah ada pemuda yang menurutnya menganggu kini tersenyum sok ramah kepada dirinya dengan menenteng sebuah mantel coklat yang terlihat hangat. Pemuda manis itu yang semula bersemangat kini melangkah lesu menuju pemuda yang lebih tua darinya tersebut.
"Yibo Ge ngapain pagi-pagi sudah ada di sini?"
"Kan aku sudah bilang, aku kadang akan menjemputmu jika aku bisa bangun pagi."
Xiao Zhan tidak menanggapinya lagi, ia malah menggerakkan kakinya lagi hingga melewati Mahasiswa itu.
"Hei!Apa kau sedang mengabaikanku?"
"Kalau aku bilang iya, apa kau akan memukulku?"
Pertanyaan polos itu malah membuat Yibo ingin garuk-garuk kepala. Dia sungguh imut memasang ekspresi polos seperti itu. Sungguh, kalau dirinya jadi Xuan Lu, dia tidak akan pergi jauh-jauh dari adik manisnya ini.
"Yaaaaa....mana tega aku memukulmu?"
"Terus?" Xiao Zhan membenarkan letak tasnya, "aku tidak mau ikut naik motormu. Udaranya cukup dingin pagi ini."
Yibo tersenyum, "Nah...maka dari itu. Nih." Yibo mengangsurkan mantel yang sedari tadi Yibo pegangi sejak Xiao Zhan melihatnya setelah keluar dari rumahnya.
"Apa ini sebuah sogokan? Aku tidak suka jika disogok dengan sebuah mantel." Xiao Zhan mendorong tangan Yibo, dan ia menolehkan wajahnya ke arah lain.
"Ini bukan dariku, tapi dari kakakmu."
Dengan cepat, Xiao Zhan menoleh lagi ke arah Yibo, "Lu-Jie?"
"Yups."
Tanpa berkata apa-apa lagi, Xiao Zhan segera mengambil mantel coklat itu dari tangan Yibo lalu meneliti dengan wajah herannya.
