Masa Lalu

PART II

******
Lima tahun kemudian

Tak terasa sudah lima tahun aku dan Malik Ferdy backstreet. Tapi suatu waktu,aku mengenal dua lelaki yang membuatku nyaman. Orang tuaku juga suka pada mereka, Terutama Ibu seperti merestuiku jika aku jadian dengan salah satu dari mereka. Aku mengenal mereka dari salah satu aplikasi medsos yang awalnya cuma coba-coba, malah berunjung pada petaka.

  Sebut saja dua lelaki itu, Putra dan Kevin. Putra adalah kepala toko di supermarket ternama, Sementara Kevin adalah Karyawan di perusahaan komunikasi. Awalnya aku berkenalan biasa dengan mereka. Kami dekat dalam sepakat untuk menjalin hubungan yang lebih serius. Ya,aku pacaran dengan dua orang sekaligus.hihihihi ..

  Walaupun dari SMK aku sekolah di sekolah Islam. Dan selalu mengenai jilbab kemana-mana, namun karena pergaulan aku menjadi seorang perempuan nakal. Dekat dengan cowok sana-sini, pacaran dengan dua orang sekaligus.

  Sampai suatu hari,aku diajak untuk melakukan perbuatan dosa itu. Dari awal aku dekat dengan lelaki itu, Sahabat aku Rahma sudah melarangku. Rahma selalu ngingetin aku, awas karma,inget Allah. Tapi aku selalu mengabaikan nasihat nya.

  Sampai pada waktu, ketika aku tidur siang, aku bermimpi. Allah seperti menunjukkan semuanya. Awalnya aku tidak percaya,tapi setelah aku buktikan ternyata semua benar. Kebenaran terbuka semuanya. Ternyata mereka adalah lelaki hidung belang. Mereka lelaki PK(aku singkat ya biar lebih sopan).

Dari situ aku merasa hina, aku sakit sesakit sakitnya. Aku seperti jauh kedalam lubang besar yang dan tidak ada orang lagi yang bisa menolongku. Aku seperti ingin mati saja saat itu.

  Aku masih tidak terima atas perlakuan mereka,tapi aku masih berharap mereka kembali. Segala upaya aku lakukan. Mulai dari yang baik sampai buruk sekalipun. Aku mencari orang pintar alias paranormal untuk mengembalikan semuanya. Beberapa pun biaya, aku bayar asalkan semuanya kembali seperti dulu. Awal mula memang sesuai kehendakku, namun lama-kelamaan aku merasa seperti asing. Aku seperti orang bodoh yang ingin bahagia tapi dengan cara yang salah. Akhirnya, aku memutuskan untuk berhenti dan mengakhiri semuanya.