O3

174 38 24
                                    

"A-akhㅡsakit, lo bisa pelan enggak sih?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A-akhㅡsakit, lo bisa pelan enggak sih?"

Ringisan, omelan, serta decakan saling bersautan dalam ruangan iniㅡsejalan dengan tangan Jayline yang terulur untuk mengusap sudut bibir adiknya yang ia pukul beberapa jam yang lalu.

"Akh, sakit goblok!" pekik Hyunjin yang tak habis pikir kenapa kakak perempuannya ini tak dapat berlaku lembut, padahal kodrat seorang wanita adalah lemah lembut.

"Tahan dikit, anjir. Manja banget lo," balas Jayline dengan macam kesalnya.

Jujur saja, ia kesal mendengar ringisan adiknya yang dirasa berlebihan itu.

"Akhㅡbisa lembut enggak sih lo?"

Kembali, satu ringisan dan pekikan Hyunjin keluarkan, membuat Jayline semakin kesal. "Yaudah, nih lo yang obatin diri lo sendiri. Banyak bener bacot lo."

"Lo yang pukul, lo yang obatin gue lah. Salah sendiri ngapain pukul gue."

Oh Tuhan, kesabaran Jayline benar-benar diuji sekarang. "Masih mending lo gue pukul segini doang, daripada gue buat bisu karena omongan sampah lo."

Hyunjin hanya mencebikkan bibir, ia terlalu biasa mendengar ucapan kakaknya yang dirasa mengerikan ituㅡah, bukan! Mereka malah sudah biasa saling melemparkan kata-kata kasar untuk satu sama lain, bahkan terlibat perkelahian saja sudah biasa untuk mereka.

Entahlah, hubungan kakak-adik jenis apa yang mereka jalaninㅡyang pasti, keduanya masih membutuhkan satu sama lain untuk bertahan hidup.

"Lo cewek, semestinya lo berperangai sebagai cewek, bukannya kasar kaya gini," omel Hyunjin yang kini harus menahan perih ketika kakaknya sedikit menekan bagian lukanya.

Jayline kembali berdecak untuk kesekian kalinya. "Lo masih bisa mandang gue cewek?"

"Emang lo mau dipandang begimana? Wonder women? Cat women? Apa hulk?"

"Oh Tuhan, kalau ada platform refund saudara, gue bakal ngisi awal sendiri."

Hyunjin yang mendengarnya hanya terkekeh perlahan seraya menjitak kepala kakaknya yang langsung dibalas dengan tatapan tajam Jaylineㅡbaiklah, pria itu membangunkan sisi maung Jayline.

"Ngawur lo, mana ada kaya gitu," gurau Hyunjin yang langsung terdiam setelah mendengar ucapan dingin Jayline. "Jangan sentuh kepala gue, gue enggak suka."

Jayline beralih untuk membereskan alat-alat yang ia gunakan setelah sebelumnya mengoleskan salep disudut bibir Hyunjin.

"Lain kali, bersihin luka lo sendiri," ucap Jayline sebelum ia melangkah pergi untuk meletakkan kembali kotak obat dan berjalan memasuki kamarnya.

Hyunjin nampak menghela nafas sembari menatap punggung mungil Jayline. "Selalu aja, lo bersikap dingin ke gue."

ㅡ Latibule ; unlucky day ㅡ

Latibule | 「PINDAH LAPAK」✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang