Sudah 3 hari ini irene dan jisoo tinggal bersama kedua psycopath itu. Sudah 3 hari juga irene dan jisoo mendapatkan siksaan dari mereka, mulai dari jisoo yang disayat menggunakan pisau oleh sehun dan irene yang dicambuk hingga 10 kali oleh suho.Suho dan sehun pun tidak peduli dengan kedua gadis kakak beradik itu. Yang dibutuhkan mereka adalah kepuasan yang akan membuat mereka senang. Jahat memang.
"Aku dan sehun akan pergi keluar, jangan macam-macam. Jika kalian berusaha lari, aku tidak segan-segan menyiksa kalian lebih, mengerti!" ucap suho mengancam dan hanya mendapatkan jawaban berupa anggukan oleh irene dan jisoo
"Good girl" ucap suho seraya pergi melenggang dengan diikuti sehun.
Setelah dipastikan pergi, jisoo segera memeluk irene kuat dan menangis sejadi-jadinya.
"Kakak hiks, aku gak mau tinggal disini lagi. Jisoo gak mau kakak disiksa lagi" ucap jisoo
Irene tidak tega melihat adiknya, apalagi dengan luka sayatan yang terdapat dipipi dan tangan jisoo. Irene merasa gagal sebagai kakak, irene gagal melindungi jisoo adik satu-satunya yang dia punya.
"Ssuuttt jangan menangis, kakak gak papa" ucap irene seraya mengelus kepala adiknya sayang
"Kak ayo pergi dari sini" ucap jisoo
"Kau yakin? Bagaimana jika kita disiks" tanya irene agak khawatir dengan ucapan jisoo
"Mereka tidak gak bakal nyiksa kita kak kalau mereka aja gak tau kita lari kemana" jelas jisoo
"Benar, ayo kita pergi dari sini cepat sebelum mereka kembali" ucap irene seraya menggandeng tangan jisoo
Irene dan jisoo terus mencari celah keluar dari rumah itu, tapi tidak, tidak ada celah untuk mereka keluar. Semua pintu dan jendela terkunci.
"Dek, kita gak bakal bisa keluar dari sini. Semuanya dikunci hiks" ucap irene
Jisoo masih tidak menyerah jisoo masih memikirkan bagaimana caranya mereka bisa keluar dari neraka ini. Hingga jisoo teringat dengan gudang sewaktu dia disiksa oleh sehun, digudang itu ada satu jendela yang ukurannya sebesar tas koper hingga mungkin mereka bisa keluar lewat sana, dan sepenglihat jisoo jendela itu terbuka saat dirinya disiksa
"Gudang, kak digudang ada jendela yang enggak dikunci" ucap jisoo seraya berlari menuju gudang dengan diikuti irene dibelakang.
"Lihat kak, jendelanya terbuka. Ukurannya lumayan besar, kita bisa keluar lewat sana" ucap jisoo
Irene merasa lega karena masih ada jalan untuk mereka keluar. Dengan usaha mereka, mereka berhasil keluar dari rumah rasa neraka itu.
"Dek kita bebas" ucap irene senang saat mereka sudah berada diluar rumah itu. "Ayo pergi, kita sudah tidak ada waktu lagi" lanjut irene
Irene dan jisoo berlari hingga kejalan besar, kebetulan sedang ada taksi yang lewat mereka segera menyengat taksi itu dan menaikinya.
"Pak, kejalan ******" ucap irene
🔪
🔪
🔪BRAKKK...
"Dimana mereka"
"Hyung, mereka gak ada dirumah ini. Sepertinya mereka kabur" ucap sehun yang sudah mencari irene dan jisoo kesemua ruangan tapi tidak menemukan mereka mereka
"Sialan!! Aku harus melacak mereka" marah suho "gadis manis, aku tak akan mengampuni kalian" gumam suho seraya tersenyum miring.
'Aku tak akan melepaskan mu jisoo,aku akan memberikan hukuman yang tak terlupakan untukmu' batin sehun seraya tersenyum jahat
🔪
🔪
🔪Sudah satu minggu irene dan terbebas dari dua pria psycopath itu. Meraka sudah merasa lebih tenang dibanding hari-hari sebelumnya, mereka takut psycopath itu akan mencari mereka, tapi nyatanya sampai sekarang mereka masih saja aman.
"Kak keluar yuk, jisoo laper" ajak jisoo
"Boleh,kakak ambil tas dulu"
"Ayo"
Melihat ini sudah hampir jam 10 malam, mereka hanya mencari makan disekitaran kontrakan mereka saja. Jalanan begitu sepi, bahkan hanya mereka berdua saja yang ada disana.
SRAKK
"Suara apa itu tadi?" kaget jisoo
Mereka masih menghadap kedepan sebelum memutuskan untuk menghadap kebelakang. Saat mereka sudah menghadap kebelakang, mereka tidak menemukan apapun.
"Mungkin hanya kucing, sudah ayo jalan lagi "ucap irene dan diangguki jisoo
Irene dan jisoo terus saja melangkahkan kaki mereka, hingga mereka harus tergeret kebelakang karena seseorang menarik tangan mereka, irene dan jisoo terkejut saat mengetahui pelaku yang mengkeret tangan mereka.
"K kalian!"
TBC
Next? Koment + vote