Sudah hampir satu bulan ini suho dan sehun tidak melaksanakan aksinya lagi untuk membunuh, hal itu dikarenakan mereka sibuk mengawasi agar irene dan jisoo tidak kabur lagi.
Suho memutuskan untuk mengurung Irene dan jisoo diruangan dan mengikat kaki dan tangan kedua gadis itu agar mereka tidak kabur lagi saat suho dam sehun sedang pergi keluar.
"Sehun, kau sudah menguncinya?" suho memastikan
Sehun mengangguk menjawab suho, setelah itu mereka pergi meninggalkan irene dan jisoo yang dikurung diruangan.
Seperti apa yang mereka lakukan dulu, mereka mulai melakukannya sekarang. Suho dan sehun sedang mencari mangsa disebuah bar yang terletak di pusat kota.
"Hyung banyak sekali jalang disini, kita harus sering-sering mencari mangsa disini" ucap sehun seraya meneguk winenya
"Kau benar, tanganku sudah gatal ingin menyat, telingaku sudah sangat merindukan teriakan memohon dan kesakitan indah mereka, mataku sudah tidak sabar ingin menyaksikan tubuh mereka terpisah-pisah"
Ditengah pembicaraan mereka dua gadis cantik yang bisa disebut sangat sexy dan menggoda datang menghampiri sehun dan suho.
"Kau mau bermain denganku tampan?"
Sehun terlihat tersenyum miring mendengar ucapan jalang yang sedang duduk diatas pangkuannya ini,
"Kau yakin?"
"Tentu"
"Aku tidak akan melepaskanmu bitch!"
🔪
🔪
🔪Diruangan tempat dimana jisoo dan Irene di kurung, Irene terus merasa ada yang aneh diperutnya seperti rasa mual.
"Hoek..."
Irene berusaha menahan agar muntahannya tidak keluar dari mulutnya, jisoo khawatir dengan kakaknya karena sedaritadi Irene terus mual mual
"Kak apa kau sakit? Kau terus mual-mual, aku khawatir"
Irene menggelengkan kepalanya lalu tersenyum lembut pada adiknya ini.
"Kakak gak papa cuma mual dikit aja"
Jisoo mengangguk pelan mendengar jawaban irene
🔪
🔪
🔪"Kau ingin membawaku kemana tampan?"
Sehun menoleh menghap jalang yang duduk disampingnya,
"Aku akan membawamu dimana kau bisa berteriak sekeras kerasnya tanpa ada yang bisa menganggu aktivitas kita nanti"
Jalang itu mengangguk patuh mendegar ucapan sehun tanpa rasa curiga sedikitpun.
Sehun membawa jalang itu kegudang yang sudah tidak terpakai lagi disudut kota, "ayo masuk" ucap sehun datar
Setelah jalang itu memasuki gudang, sehun segera menutup pintunya dengan cara membantingnya sehingga menimbulkan suara yang sangat keras.
"Jadi...bagaian tubuh mana dulu yang akan kau korbankan untukku?"
Sehun bertanya seraya mengeluarkan pisau lipat dari saku jaketnya. Bisa dilihat oleh sehun perubahan ekspresi dari wajah jalang itu. Jalang itu terlihat ketakutan saat sehun memainkan pisau lipatnya.