Brak...
"bagaimana rasanya kabur? Apa menyenangkan?"
"...."
"kenapa diam hm?"
"Cih, bajingan" umpat irene
"Aku suka pujianmu barusan cantik" ucap suho
"Lepas!" teriak jisoo marah karena tangannya dan Irene diikat menggunakan rantai oleh suho dan sehun
"Kenapa? Apa tanganmu sakit hm?" tanya sehun yang sekarang sedang mencengkeram pipi jisoo kuat
"Bajingan! Dasar iblis" ucap jisoo tepat diwajah sehun
Sehun hanya tertawa licik mendegar umpatan yang jisoo keluarkan dari bibir mungilnya
"Hukuman apa yang pantas untuk mereka hyung?" tanya sehun
"Berikan yang ringan saja hun, sayati tubuh mereka" ucap suho dengan senyum miringnya
🔪
🔪
🔪"Kumohon jangan hiks, aku takkan kabur lagi. Jangan lakukan itu" ucap irene memohon
"Apa kau menyesalinya?" tanya suho yang sudah mengarahkan pisau lipat yang barusaja diasah kearah pipi irene
"Akhh! Hiks sakith!" erang irene saat suho menggoreskan pisau itu, "hentikan"
"Apa kau ingin lagi? Baiklah"
"Tidak, akh!! Sudah hiks" irene menagis karena tidak kuat menahan rasa sakitnya
Suho mengambil tangan kanan irene lalu mengelusnya lembut, "kenapa tanganmu sangat halus, akan lebih Bagus jika aku membuat karya disini" ucap suho
Irene sudah tidak bisa berkata-kata lagi tenggorokannya kering karena menangis lama, irene hanya bisa menggelengkan kepalanya menolak
🔪
🔪
🔪Hal yang sama juga dilakukan sehun pada jisoo, jisoo terus memohon agar sehun tidak melakukan hal itu lagi padanya.
"Jangan lakukan" ucap jisoo
Sehun mengangkat sebelah alisnya dan berjongkok dihadapan jisoo yang terduduk dilantai
"Lakukan apa?" tanya sehun, "kau takut?" lanjutknya
Jisoo selalu mengalihkan pandangannya enggan menatap sehun, jisoo terlalu takut menatap mata tajam milik sehun
"Hey kenapa kau tidak berani menatapku hm?" ucap sehun yang kini membelai pipi jisoo menggunakan pisau lipatnya. "Apa aku tidak tampan hingga kau tidak mau melihatku?"
Jisoo enggan menjawab, dan itu membuat sehun marah karena merasa diabaikan.
"KENAPA KAU TIDAK MENJAWABKU HAH!" bentak sehun
Jisoo terlonjak kaget saat sehun berteriak, jisoo meremas tangannya kuat karena rasa takut yang sangat amat menguasai dirinya.
"Ma maaf" lirih jisoo
"Berdiri" tegas sehun
Jisoo menggeleng pelan,
"BERDIRI!" bentak sehun
Jisoo segera berdiri saat sehun membentaknya, jisoo terlalu takut dengan manusia didepannya ini.