Bab 3, m

474 49 1
                                    

"Akhirnya sampai juga!" Seru sejeong karena kakinya sudah menginjak tanah kampung halamannya.

"Yugyeom, siapkan mobil" suruh jungkook pada yugyeom yang sekarang sedang berlari mencari mobil jungkook di sekitar bandara.

Sejeong bergerak senang dan jungkook melihatnya. Menahan gemas pada pembantunya yang begitu mempesona.

Setelah mendengar bunyi klakson dari yugyeom, mereka segera masuk ke dalam mobil.

"Sejeong kau duduk di sebelahku" suruh jungkook yang segera di lakukan oleh sejeong.

Selama di perjalanan, tak henti-henti nya sejeong menatap jendela mobil yang memperlihatkan jalanan jeju yang begitu dirindukannya.

"Kau tinggal di mana tuan?" Tanya sejeong sambil menoleh. "Oh tertidur rupanya" gumam sejeong setelah melihat jungkook yang tertidur.

Setelah melihat pergerakan tidur jungkook yang kurang nyaman, segeralah sejeong menaruh kepala jungkook ke bahu sempitnya perlahan.

"Terimakasih" gumam jungkook pelan yang dapat sejeong dengar dengan lembut di telinganya.

"Umurmu berapa sejeong?" tanya yugyeom di depan. "Aku dua puluh tiga" jawab sejeong dengan senyum di wajahnya.

"Kalau begitu kita beda satu tahun, aku dua puluh empat" kata yugyeom kepada sejeong yang sedang mengangguk-anggukan kepalanya.

Hingga tak terasa akhirnya mereka sampai di rumah sederhana sejeong yang terlihat begitu nyaman.

"Tuan, sudah sampai" lalu jungkook segera terduduk masih dengan mata yang mengantuk.

"Yugyeom, kau diam saja di mobil, kita langsung pergi ke hotel, aku antar sejeong dulu"

"Tidak usah tuan, aku bisa sendiri" sejeong menolak dengan pelan. Tapi jungkook tidak pernah menerima tolakan sehingga ia tetap melakukan dengan keputusannya.

Jungkook masuk ke dalam rumah sejeong sebari membantu sejeong membawa barang bawaannya. Jungkook tidak merasa keberatan sekali.

Orang tua sejeong segera keluar rumah untuk menyambut kedatangan putrinya yang cantik, begitu juga dengan kakak sejeong yang setia memperhatikan gerak-gerik sang tuan.

"Saya langsung pamit saja, sampai jumpa" jungkook membungkuk sembilan puluh derajat walaupun kedudukannya lebih tinggi daripada keluarga sejeong.

•••

"Yugyeom, minggu ini adalah terakhir kamu bekerja dengan saya" ucap jungkook dengan dingin. Sang sopir yang terkejut segera melebarkan matanya dan menatap sang tuan dengan tak percaya.

"Apa salah saya tuan? Tolong jangan pecat saya tuan, tolong.."

"Tidak bisa dijelaskan, sekarang diamlah" kesal jungkook.

Yugyeom jelas saja bingung dan kesal, ini adalah minggu pertama yang juga berarti minggu terakhirnya? Terdengar tidak adil di telinganya.

•••
[Vomment!]

We met, we loved [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang