"Akhirnya aku bisa kembali lagi kesini"
Kata Beneth sambil meregangkan badannya.Hanya duduk di pesawat membuat badan terasa sakit. Apalagi penerbangannya sangat jauh.
Ia melihat kelangit-langit, dan bergumam "bagaimana kabarnya sekarang ya?"
Dia pun terdiam, meratapi masa lalunya. Orang-orang sekitar mulai memperhatikan.
Siapa yang tidak menganggap aneh jika melihat orang sedang berbicara sendiri dengan raut wajah yang sendu?
Beneth menyadari kalau dia di lihat orang-orang. Ia pun bergegas pergi dengan wajahnya yang memerah.
///
Ryan menendang bola dengan kencang seraya berkata, "La, tangkep"
Tapi Thala tidak bisa menangkap bola itu, dan melesat melewatinya menuju Nessie.
Dengan responnyaa yang cepat kaja berteriak, "Nes awas"
Sayangnya refleks Nessie tidak secepat Kaja. Dia malah menengok ke arah suara Kaja.
'Bruk'
Bola itu sudah mendarat tepat di muka Nessie. Ia terjatuh dari kursinya. Yamal yang sedang di sebelahnya menahan tawa.
"Woy, siapa sih yang main bola di kelas?", tanya Nessie sambil membersihkan roknya yang kotor.
"Eh maaf Nes, gara-gara si Thala gak bisa nagkep bola tuh", Ryan menunjuk Thala.
"Ih, kan kamu yang nendangnya kekencengan", bela Thala.
Mereka berdua pun berantem sambil beradu mulut.
"Berantem mulu nanti malah jadi suka loh", lerai Namvi.
Seketika mereka berdua terdiam dan wajah mereka mulai memerah.
"Si-siapa juga yang suka sama Ryan", kata Thala.
"Mana mau aku sama cewek jejadian kayak kamu", balas Ryan.
"Eh, ada apa nih rame-rame?", tanya Filip.
Ia baru saja memasuki kelas padahal sebentar lagi bel sudah mau berbunyi. Filip memasuki kelas dengan wajah polosnya yang tidak cocok dengan pikirannya.
"Dari mana aja sih?", Yamal menghampiri Filip, diikuti Nessie.
"Tadi ak-", kata-katanya terputus oleh bel yang berbunyi. Papa Sean berdiri tepat di belakang Filip.
Yamal dan Nessie bergegas duduk di kursinya masing-masing. Filip bingung kenapa sohibnya tiba-tiba kembali.
Dia perlahan menoleh kebelakang. Terlihat papa Sean berdiri dengan tongkat di tangannya.
Dia langsung bergegas duduk di sebelah Yamal.
"Pa, mukanya kenapa?", tanya Neira
"Kurang tidur ya?", lanjut Sala.
"Gak kenapa-kenapa", jawab Sean singkat.
Pembelajaran pun di mulai. Papa Sean menjelaskan pelajaran. Tidak seperti biasanya. Sepertinya akibat kelelahan ia menjelaskan pelajaran.
Semua murid diam mendengarkan. Mereka terkejut karena papa Sean menjelaskan materi dengan rinci. Begitulah pelajaran matematika berlalu.
///
Jam istirahat telah tiba. Nessie, Yamal, dan Filip yang lebih di kenal dengan sebutan Mapilindo, karena Filip sering di panggil Pil dan nama Nessie adalah Nessindo.
Mereka menuju kantin, dan memesan makanan masing-masing.
"Pil, kok tadi telat?", tanya Yamal.
"Sebenernya tadi aku nguping pembicaraan mis. Eliza", jawab Filip.
"Ngupingin apa emang", lanjut Nessie.
"Nes, mis. Eliza nelfon seseorang yang akan datang kembali kesini"
"Siapa?"
" 'dia', orang yang paling kamu hindari"
****
Yap, chepter 1 selesai..Maaf kalau namanya aneh-aneh
Siapa ya si 'dia' ini?
Tunggu kelanjutannya ya.
Jangan lupa vote
Terima kasih ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Patriam
FantasyNessie mengira bahwa ia sudah menjalani hidupnya tanpa gangguan masa lalunya yang ia hindari. tapi masa lalunya itu malah menghampirinya. apakah nessie bisa menjalani hidupnya tanpa gangguan masa lalu, atau sebaliknya? ya, kehidupannya yang sekarang...