SPESIAL EPISODE #2

17 5 5
                                    

7 Agustus, 11.47

"T-2 pada T-3, apakah situasi aman?" Tanya Ryan.

Sala melihat ke sekitar kamar papa Sean menggunakan teropongnya yang memiliki mode malam. "T-3 pada T-2, situasi aman, silahkan menyusup."

Ryan memberikan tanda ke Thala yang berada di sebelahnya, bersiap untuk menyusup.

Papa Sean selalu meminum kopi saat sedang bekerja. Dan untung saja meja kerja papa Sean dekat dengan jendela balkon.

Saat ini, papa Sean sedang pergi ke toilet. Dan toilet di kamar papa Sean letaknya agak jauh dari meja kerjanya. Mereka mengetahui hal ini karena bergantian untuk menstalk papa Sean.

T-2 segera lompat menuju balkonnya papa Sean. Thala mengeluarkan jepitan dari rambutnya dan membobol jendela balkon dengan mudah.

Ryan segera masuk dan menuangkan obat tidur cair di kopi papa Sean.

"Aku sudah menyiapkan obat tidur ini dengan baik, karena obat ini tidak memiliki bau dan tidak mempengaruhi rasa." Gumam Ryan dengan seringai liciknya.

Setelah menuangkan seluruh obat tidurnya, Ryan segera keluar. Thala dengan sigap langsung mengunci kembali jendela balkon sedetik setelah Ryan keluar.

"T-2 misi sukses." Thala mengumumkan ke semua anggota.

"Bagus sekali, sekarang kita hanya perlu menunggu" Puji Nessie.

Tak lama kemudian, papa Sean keluar dari kamar mandi dan kembali bekerja. Awalnya, semua berjalan lancar.

Tapi, ada satu hal penting yang membuat mereka khawatir. Papa Sean tidak meminum kopinya sedikitpun.

"Bagaimana ini? Papa sama sekali tidak meminun kopinya." Ujar Namvi khawatir. Dia dan Sala masih mengawasi kamar papa Sean.

Mereka menunggu dalam hening. Jantung mereka berdegup kencang.

Jam menunjukkan tepat pukul 12 malam. Dan kopinya masih belum di minum. Mereka pun mulai putus asa.

Papa Sean melihat keluar jendela dan menghela napas. Akhirnya dia meminun kopi yang berada di sebelahnya.

Wajah Namvi dan Sala pun menjadi senang. Dia memberitahukannya kepada yang lain. Meskipun mereka berdua masih bingung kenapa papa Sean menghela napas.

Dua menit setelah papa sean meminum kopinya, akhirnya dia tertidur lelap.

"T-3 pada T-4, silahkan menyusup." Ujar Sala.

"Filip, kamu yang bawa kuenya karena akan lebih aman!" Seru Nessie. Filip mengangguk.

Mereka akhirnya mulai menyusup ke dalam kamar papa Sean. Kali ini Nessie yang menjebol jendela balkon.

Meskipun papa Sean sudah tertidur lelap. Mereka masih berusaha untuk tidak menimbulkan suara.

Berbagai properti pesta di pajang di penjuru rumah. Kue ulang tahun sudah di persiapkan dengan lilin.

Membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk memasang semua ini.

Sekarang, waktu menunjukan pukul setengah dua. Sebentar lagi papa Sean akan bangun. Mereka semua sudah bersembunyi di salam kegelapan.

Satu menit kenudian, akhirnya papa Sean terbangun. Rambutnya terlihat acak-acakan. Nessie memberikan kode beruntun kepada orang yang di dekatnya.

Tiga detik kemudian, konfeti yang di pasang di depan papa Sean meledak. Menyemburkan isinya tepat di wajah papa Sean.

Belum selesai terkejutannya, muncul kejutan lain. Yaitu serangan balon yang berisikan tepung mengenai sekujur tubuh papa Sean.

"Selamat ulang tahun papa Sean!" Mereka semua langsung keluar di saat yang bersamaan.

Filip segera menghampiri papa Sean dengan kue di tangannya.

Malam itu menjadi malam yang tak terlupakan. Dan muncul senyuman di wajah papa Sean yang sangat susah untuk di lihat.

***
Yeyy selesai. Selamat hari lahir ASEAN semua. Episode spesial ini dipersembahkan untuk ASEAN.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PatriamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang