"PART 5"

103 15 8
                                    

"lagi....?" kata Audy sedikit berteriak dengan jam weker yg terus berdering di genggamannya

Yap, benar hari ini Audy bangun kesiangan lagi.

dengan secepat kilat ia segera mandi suara bilasan air terdengar di seluruh penjuru kamar, Setelah selesai mandi Audy dengan segera merapikan buku mata pelajarannya yg masih berserak di lantai kamar

setelah semua nya siap Audy langsung Berlari menuju garasi untuk mengambil mobilnya yg terpakir rapih disana

'Shit'

Mobil Audy rupanya tidak mau menyala, Audy langsung mencari taxi dan segera menuju ke sekolahannya

****
Gerbang sekolah rupanya sudah ditutup sekitar 8 menit yg lalu,
Tapi kali ini Audy beruntung Gerbang sekolah tidak sedang di kunci, Audy pun mengendap ngendap menuju kelas nya

"ehekm" rupanya pak Arnold rupanya sedang berdiri di depan pintu kelas

"eh, bapak" kata Audy sambil merapikan baju nya yg bisa di bilang sedikit berantakan.

"saya bukan bapak kamu" Kata pak arnold memasang wajah tegas

"siapa yg bilang bapak itu, bapak saya" Audy malah cengengesan, sedangkan pak Arnold memasang wajah tak terima

"Kamu gak boleh ikut pelajaran saya"
Pak Arnold berbalik kanan, seketika langkahnya terhenti, rupanya Audy tengkurap di lantai dan memegangi sebelah kaki pak Arnold

"lepasin" kata pak arnold datar

"bapak jadi saya tuh telat karna mobil saya gak bisa di nyalain, kasian dikit lah pak sama anak yatim" Audy memasang wajah melasnya

"Bukan urusan saya"

"siapa yg bilang itu urusan bapak"

"kamu ini!!" pak arnold sedikit meninggikan suara nya

Audy bangun dari tengkurap nya sementara pak Arnold berjalan memasuki kelas

Tak lama setelah pak Arnold memasuki ruang kelas, pintu kelas kembali terbuka
Keluar wujud pak arnold dari sana

"Audy"

"iya pak"

"bapak mau nanya"

"nanya apaan pak" Audy memasang wajah polosnya

"kok tumben kamu gak seneng di hukum" tanya pak Arnold dengan nada penasaran

"emang biasanya saya seneng?" shit,bagaimana mungkin dia bisa lupaa

"lama lama saya bisa gila kalo sama kamu"

"terserah bapak lah saya capek di omelin mulu"

"ya udah masuk, nanti istirahat temui bapak di kantor" pak Arnold berbalik kanan namun di pertengahan langkahnya ia berhenti

"kok diem" kata pak Arnold heran ketika melihat Audy malah duduk termenung di bangku koridor kelas

"saya mau di hukum aja pak, kata bapak saya seneng di hukum"

"TERSERAH" pak Arnold langsung masuk ke kelas

Dan bodohnya Audy malah melambaikan tangan ke arah pak Arnold

****
Sambil menunggu waktu istirahat di mulai Audy hanya duduk bersantai di kursi koridor kelas, sesekali melihat gerombolan kakak kelas yg berlalu lalang. Dan daripada Audy bosan ia pun pergi ke kantin mang uki

"mamang ukii Audy 2 porsi kaya biasa yaa" kata Audy sedikit berteriak

"nih neng Audy" mang uki mengantar pesanan Audy, dan kemudian duduk di salah satu kursi yg berada dekat dengan Audy

"tumben sepi mang, biasanya rame" kata Audy menyeruput kuah baksonya

"ini kan masih jam pelajaran, atuh kumaha ieu teh neng Audy"

"ouh iya lupa"

"pasti neng Audy bolos lagi"

"enggak kok mang Audy kan baik"

"terus kok ada disini?"

"lagi di hukum aku mang" Audy menyesap es jeruknya

"ah geus tiasa eta mah" mang uki berbicara menggunakan logat sundanya, dan di balas cengiran oleh Audy

****

"hay bapak guru tercintah..." Audy menarik kursi di dekatnya dan lansung menduduki kursi tersebut

"bapak mau ngomong apa sama saya" Audy mengucapkan kalimatnya dengan nada yg di buat buat

"bapak, mau nanya, kenapa kamu sering telat?"

"ya karna kesiangan lah pak, kalo ga kesiangan juga saya datengnya pagi" Audy berbicara sambil terus memutar mutar kursinya

''saya serius, Audy.." pak Arnold berkata dgn wajah datar dan sedikit meninggikan kalimatnya saat menyebut nama Audy

"bapak pikir saya bercanda" Audy mulai memasang wajah serius, yaa walau serius Audy hanyalah main main

"kalo udah sama sama serius gas atuh pak" buk Asti ikut menyerocos dan tertawa dengan jokes nya sendiri yg berakhir di balas tatapan tajam oleh pak Arnold

"owh beneran serius" buk asti tertawa pelan dan langsung pergi meninggalkan kantor

"bapak to the point deh pak, kalo kaya gini buang buang waktu saya tau" lagi lagi Audy berbicara sambil terus memutar mutar kursinya

"apa jangan jangan bapak, sengaja lama lama in karna bapak suka sama saya" Audy menutup mulut dengan kedua tangannya seolah olah ia kaget

Pak arnold menatap audy dengan tatapan jijik

"kamu kira saya pedofil" pak Arnold berkata dengan wajah datarnya

Tak sempat Audy menjawab pintu kantor kembali terbuka

"maaf pak, ini ada yg abis berantem tadi di aula, salah satunya ada yg di uks karena cedera" kata bu asti sambil memasuki kantor

"Darren...!!!!" pak Arnold meninggikan suara nya kali ini bisa dibilang sangat tinggi rupanya kesabaran pak Arnold telah habis.

Namun Darren sepertinya tidak peduli dengan bentakkan dari pak Arnold, dia hanya diam sambil bergumam 'hm dan iya' tidak ada kalimat lain yg di ucapkan darren

                                ****
"jadi lo sekolah disini juga?" Audy mengajak Darren berjalan bersama menuju kelas karna menuju kelas ips 11 harus menuju kelas ips 10

" gue lebih tua dari lo, sopan dikit" Darren berkata dengan nada yg sangat ketus dan jutek

"ouh lo kakel" namun Darren tak membalas ucapan Audy dia hanya diam tak peduli

Sepanjang perjalanan tidak ada lagi kalimat yg keluar dari mulut Audy maupun Darren. Bukan karna mereka berantem. tapi karna semua kalimat yg keluar dari mulut Audy selalu di abaikan oleh Darren

                                 ****
         

To be continue?

See you next time guys

Mohoh maap banget kalo masih ada typo yaaa

AROGAN [ on going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang