Audy dan Karin memilih berdiri paling depan,agar karin dapat menonton Nathan balapan dengan puas dan khidmat.tanpa di ganggu oleh kepala² manusia yg lebih tinggi dari nya.
"Nathaannn"karin mulai bersorak ria memanggil nama pacar nya itu, dan diikuti juga oleh beberapa temannya nathan
Semua pembalab berlomba-lomba menuju garis finish,saling salip menyalip satu sama lain,berusaha menjadi yg paling terdepan,
tapi bukan itu yg sedang Audy perhatikan Ada sosok pria yg bersembunyi di balik hoodie nya, pria yg sedari tadi mencuri perhatian Audy"Au, liat deh Nathan keren banget" karin menyenggol bahu Audy, membuat Audy melepas pandangannya dari cowok ber hoodie tadi
"iya rin tau gue"kata Audy datar
"NATHANNNN"
Suara karin yg memekakan telinga terdengar lagi tapi kali ini terdengar lebih keras dan di susul oleh tepuk tangan"Audy liat no suami gua menang" karin masih saja berteriak
"gua bisa liat rin, gak usah dikasih tau juga gua udah tau "kata Audy datar
Karin mengabaikan Audy, lalu berjalan menuju Nathan yg sedang memakirkan motornya.
"Nathan nya aku menang yah" kata karin sambil terus berjalan kearah nathan
"eh ternyata kamu rin" kata Nathan sambil membuka helm nya
"kamu pasti capek abis balapan, kita makan yuk'' kata karin sambil menunjuk kafe yg terletak tidak jauh dari pandangannya
"gua gak ikut ya" kata Audy yg sudah tau nasib nya akan seperti apa jika ikut dengan dua sejoli ini
"bdoamat lu gapenting" kata karin dan Nathan berbarengan
"untung sabar"Audy berbalik kanan meninggal kan dua sejoli itu
****
Audy bingung mau ngapain lagi,kerjaan nya dari tadi hanya menonton orang yg sedang berlalu lalang bersama pasangan nya masing-masing. 'shit' Audy lupa kalo ini adalah malam minggu
Dring...
Ponsel Audy berdering, ada telephone masuk dari mama nya yg sedang berada di luar negri, tidak ingin mama nya tau bahwa dia sedang tidak di rumah Audy pun mencari tempat yg sepi untuk mengangkat telephone dari mama nya itu"hallo ma"
"kok kamu lama banget ngangkat
telephone nya" kata mama nya Audy
Dari ujung telephone"tadi aku abis dari kamar mandi ma"
"bukannya kamu lagi gak di rumah?" alis Audy terangkat, dia bingung mama nya bisa tau dari mana
"enggak kok mah aku ada di rumah"
"mama juga di rumah" Audy sangat kebingungan,jelas jelas kemarin lusa mama nya baru berangkat ke amsterdam
"tapi boonk"lanjut mama nya dengan tawa
"gak lucu ah ma, lagian kalo mama di rumah juga ngapain nelepon aku, kan aku ada di kamar"
"terus mama peduli gitu"
tut.. tut..tut..
Telephone di putuskan secara sepihak"dia yg nelpon, dia yg matiin emang harus sabar² kalo jadi anak"keluh Audy pada dirinya sendiri
"tanda tanda mulai gila salah satunya adalah ngomong sendiri" kata seorang Pria,dan dia adalah pria yg tadi bersembunyi di balik hoodie nya
"siapa yg gila"kata Audy tak terima
"orang gila gak mungkin ngaku dirinya gila"pria itu berkata dengan wajah serius nan judesnya lalu berbalik kanan dan pergi meninggalkan Audy
"nyebelin"kata Audy sambil mengepalkan tangan nya
Audy bangkit dari duduk nya dan pergi mencari karin dan Nathan
****Dan menyebalkan,Audy harus duduk semeja dengan cowok ber hoodie tadi, siapa yg sangka ternyata dia adalah temannya Nathan
"Audy ini darren, darren ini Audy" kata Nathan yg ingin mengenalkan Audy dengan sahabatnya
"rin,pulang yuk udah malem banget,
Nanti lu di omelin sama papa lu""tenang aja,gua izinnya nginep di rumah lu"karin tersenyum melihatkan deretan gigi nya
"Audy, karin biar gua aja yg nganter ke rumah lu"kata Nathan dengan senyum
"oh" darren masih memasang wajah datar
"udah lu dianter Audy aja"kata karin memberi usul,dan Audy hanya memasang wajah datar mencoba tak peduli
****Apakah Next?

KAMU SEDANG MEMBACA
AROGAN [ on going ]
Ficção Adolescente"kamu yang terlalu angkuh atau aku yang terlalu rapuh?" -Audy Anatasya So, selamat membaca guys Jangan lupa voment ya >•< Love you