#CLBK? [specil ThorJid]

390 33 5
                                    

Baca bismillah dulu, trus pencet bintang untuk VoTe.. Klo udh happy reading gaiiss 😁
.ayo donk vote.. Bisa ga ya vote nya smpe 25??
.
.
.
.
.
.
.

.


Jidah masuk kelas dg tergesa gesa..  Takut itu bapak masuk duluan.
"fiuh.... "Jidah menghembuskan nafas pnjang. "kalian pd bikin apaan sih??  Emg ada PR y? "
Dg gemesh ditariknya buku tulis anak disebelahnya. Tanpa sengaja matany melirik Thariq yg masih berdiri termangu.  Wajahnya lgsg cerah melihat Thariq udh masuk sekolah. "heh! Panda jelek, masuk jg loe akhirnya! "sapanya.
Thariq cuma nyengir. Dia tak habis pikir bagaimana dia bisa begitu buta selama inib. Malaikat berdiri di depannya dan dia bahkan tak memyadari.
Dia membuka mulut hendak bicara, tapi saat itu Pak Jejen sudah berdiri di depan pintu, melotot dg angkernya. "Bagus... "senyum sinis melengkung dibwah kumisnya yg tipis. "kalian tdk mendengar bunyi bel? "
Tanpa menunggu jawaban, dia berjalan ke tengah ruangan, "Hari ini kita akan belajar tentang energi dan gaya listrik. "sekarang kalian buka buku halaman 339  . Seperti biasa, yg tidak bawa buku, lgsg sj catat dosa kalian ke guru piket! "
Thariq menyikut Jidah. "Jid, kok loe ga ngasih tau gue ,hari ini ada pelajaran fisika? "
Wajah Jidah lsg panik. "Astaghfirullah! Gue belom bilang ke loe ya? Hari ini geografi diganti fisika! Jadi loe gak bawa buku dong? "
"iya! Gimana dong? "Thariq jadi panik sendiri. Soalnya ini bukan pertama kalinya dia gak bawa buku fisika, pasti Pak Jejen marah bgt!
Tanpa basa basi lg ke Thariq, Jidah berdiri, "Saya gak bawa, pak".
"Bohong, Pak. Saya yg gak bawa, "serta merta Thariq ikut berdiri dan berkata lantang.
Pak Jejen menatap mereka berdua dg bingung, "siapa yg sebenarny tdk bawa? "
"say, Pak! "ujar Thariq dan Jidah serempak.
Mreka pun di suruh keluar kelas oleh Pak Jejen.
"Hahhahaha...!! Loe liat gak muka pak Joko oas dgr kita bilang gak bawa buku? "Thariq terbahak saat mreka sudah keluar dari kelasnya.
"Emang tuh, dasar guru ngeselin! "Jidah duduk di bangku depan kelas mereka.
Thariq mengikutinya. "Enak juga nih, pagi pagi gak usah mumet mikirin fisika! "
Hening sejenak. Jidah grogi berduaan gini sm Thariq! Udh bbrpa bulan, Thariq selalu menjauh kalo berdua. "Thor, gue jadi gak enak nih sm loe! Gue baru sekali ini gak bawa buku, loe kan udh sering! Klo diomelin gmna? "
"Bodo ah! Gue gak takut! "sahut Thoriq santai. Padahal, dlm hatinya juga dag dig dug, kagok berdua sama Jidah!
Keheningan yg canggung lagi lagi menyelimuti mereka. Masing masing memcoba mencari bahan omongan yg seru.
"Jid... "
"Thor... "
Diam lagi.
"bintang nya bagus ya? "gumam Thariq sambil lalu. Otaknya udh miring, kali! Pagi pagi gini mana ada bintang!

Jidah mendesah. Persis kejadian di Anyer hampir setahun lalu! "make a wish, yo? "dia menyahut, mengikuti skenario.
Keduanya terdiam,mengenang peristiwa di Anyer.
Kenangan indah merasuki kepala Thariq, membuat nya tertunduk menyesal. Kenapa gue dulu jauhin Jidah? Kenapa gue ga trima aja rasa syg dia ke gue? Sekarang, mungkin hatinya udh bukan buat gue lagi! Mungkin gue cuma kenangan masa lalu bagi dia!
"Thor? "tangan Jidah menyentuh bahunya. Thariq bangkit. Sentuhan itu....
"Jid... "Thariq menelan ludah. "Gue... "setetes air terbit diujung matanya.
Mata Jidah membulat. "Thor...? Kok loe nangis? "
"Gue... Gue minta maaf, Jid".
"Maaf? Maaf buat apa? "
"Buat semua yg udah gue perbuat ke loe. Buat semua kesalahan gue... "
"Loe gak salah apa apa, Thor. Loe gak perlu minta maaf! "
"selama ini gue jahat sm loe. Gue jauhin loe. Gue sering bentak loe. Gue sering kasarin loe. Gue sering nyakitin hati loe. Gue sering gak tepatin janji. Gue gak pernah ada pas loe butuhin gue. Gue..."
"Thor... "potong Jidah lembut. "loe ga perlu minta maaf. Gue udah maafin loe jauh sebelum loe minta maaf. Lima detik setelah loe nyakitin gue, gue udah maafin loe... "
Kalimat itu membekukan Thariq. Dia menunduk lebih dalam lagi. "Apa sekarang gue udh telat, Jid? "
"Telat apa? "Jidah balas bertanya.
"Apa gue telat...buat balik lg sm loe? Buat ngedapetin kembali syg yg pernah gue buang...?
Jidah hanya menggeleng. Dia sendiri tak tahu pasti apa arti gelengan itu. Akhirny, saat yang paling dirindukannya! Momen yg dibayangkannya setiap malam sebelum tdr! Saat Thariq akhirnya sadar, dan mau kembali padanya...
Tapi... Tuluskah dia? Atau jangan jangan, untuk kedua kalinya Jidah hanya jadi pelarian? Thariq belum melupakan Iyyah Humaira, Jidah yakin itu!
Bisakah dia menahan, jika nanti sekali lagi Thariq meninggalkannya karena Iyyah?
Apa Jidah tega menghancurkan hatinya sendiri yg sudah dia sembuhkan dg susah payah?
Susah payah dia bangkit dari keterpurukan selama berbulan bulan, apa dia rela jatuh lagi?
"Loe telat, Thor... "Jidah memalingkan wajah, tak mengizinkan Thariq melihat matanya. Karen Thariq pasti tau, Jidah bohong! "loe telat. Gue udah suka sama...... "

Bersambung di Next story..
Part special Thorjid
Stay read yaa... Heheheh
Jgn lupa Vote, dan share ke temen temen kalian gaiss.
Sarangheyo

[TAMAT] Not Just A Fairy Tale [Thorjid, Atsoh, Saatim, Thoryah)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang