Siang itu, aku sedang menemani seseorang ke toko buku untuk membeli novel yang baru release beberapa hari yang lalu.
"Buat stok dirumah kalo gabut"
katanya saat kutanya alasan membeli novel.Aku hanya tersenyum mendengar alasannya itu.
"Kan kamu bisa main sama aku" kataku untuk mengalihkan perhatiannya dari rak-rak buku yang berjejer rapih.
"Bosen ah"
"Gaboleh ngomong gitu ah, entar kalo kangen susah lho." godaku
"Ck, serah deh. Udah ah jangan ganggu." katanya sambil berjalan menelusuri rak-rak buku yang menjulang tinggi.
Aku terkekeh melihat reaksinya sambil mengikutinya dari belakang seperti anak ayam yang tak mau kehilangan induknya.
"Mentari" Aku dan Mentari menolehkan kepala kearah sumber suara.
"Farhan?" jawab Mentari dengan wajah yang terkejut.
"Sama siapa kesini?" tanya Farhan dengan senyuman andalannya.
"Sama gue, galiat apa" ucapku dengan ketus.
"Hehe sorry vin, basa-basi"
"Kamu kesini sama siapa?" tanya Mentari pada Farhan.
"Sama siapa ya, gue lupa tadi pergi sama siapa"
"Halah jones aja sosoan pergi sama siapa" cibirku, entah mengapa jika melihat Farhan rasanya ingin mencaki maki terus.
"Ck, nyinyir banget tuh mulut" kata Farhan sambil memasang wajah kesal.
"Udah deh, kenapa sih kalo ketemu berantem mulu" ucap Mentari sambil melihatku dan Farhan dengan tatapan kesal.
"Dia yang mulai Ri" ucapku dengan memasang wajah memelas.
"Dih, lo duluan yang nyolot" kata Farhan tak mau kalah.
"Udah, malu maluin banget" kata Mentari sambil meninggalkanku dengan Farhan.
Aku pun buru-buru mengikuti Mentari yang ternyata keluar dari toko buku itu.
"Ri, gajadi beli bukunya?" tanyaku saat sudah di sampingnya.
"Laper"
Aku dan Mentari berjalan menuju tempat makan fast food yang tak jauh dari toko tersebut lalu mengambil tempat duduk yang berada diluar.
"Mau pesen apa?" tanyaku pada Mentari.
"Cheeseburger sama lemon tea aja"
Aku pun memesankan makanan yang Mentari inginkan.Tak lama kemudian pesanannya pun datang. Aku hanya diam mengamati gadis yang kucintai sejak pertama kali bertemu. Cinta pada pandang pertama, mungkin sebagian orang tidak percaya dengan kejadian itu termasuk aku. Tapi setelah bertemu Mentari rasanya itu benar benar nyata, entahlah mungkin ini akan sementara aku hanya perlu menikmati prosesnya.
"Vin, kamu ga makan?" tanyanya membuyarkan lamunanku.
"Liat kamu makan aja udah bikin aku kenyang kok" jawabku sambil tersenyum semanis mungkin.
"Ih, aku jadi gaenak nih"
"Enakin ajalah Ri"
Dia mengerucutkan bibirnya kesal, sangat imut.Tak lama kemudian ada Farhan datang.
"Dicariin ternyata ada disini" ucap Farhan dengan nafas yang tersenggal karna berlari mungkin.
"Ck, ngapain sih ganggu aja" ucapku dengan nada tak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERPEN
Short StoryCerita yang dibuat berdasarkan imajinasi penulis, jika ada kesamaan tokoh, tempat, waktu itu hanyalah sebuah kebetulan. Selamat membaca!