PART 2 Dasar pucat!

29 7 2
                                    

Seperti hari hari biasanya, yoongi adalah yoongi, yang selalu duduk dengan mata fokus pada layar monitor yang menampilkan lirik demi lirik yang akan di bumbui dengan nada nada nya.

Setelah kejadian di club malam milik hoseok, yoongi semakin menenggelamkan dirinya pada pekerjaan nya, tak memberi akses siapapun masuk untuk mengganggunya. Seperti saat ini , puluhan kali ponsel nya berkedip kedip dan bergetar panjang, tanda ada puluhan message dan telfon masuk, namun bukan yoongi namanya jika langsung perduli begitu saja.

Setelah di rasa semua lirik sudah mendapat nada yang pas, akhirnya yoongi menyudahi acara bersemedi di dalam ' genius lab' miliknya.
Ia sedikit melirik jam yang menempel pada dinding lab nya..

" Sudah makan malam yaa.. Baiklah, ayo kita isi dirimu dengan makanan lezat. " Yoongi bermonolog sambil menepuk pelan perutnya yang sudah berteriak minta di isi.

Dengan pakaian santai nya, yoongi bukan hanya keluar untuk sekedar mencari makan, siapa tau ia akan mendapatkan inspirasi dari jalanan kota atau cafe tempatnya makan nanti .
Ia memilih untuk berjalan kaki, meskipun amat sangat membuang tenaga bagi , namun ia juga memikirkan kesehatan nya, jika ia sakit makan tugas nya akan terbengkalai dan sia sia.

Setelah berjalan hampir 15 menit , yoongi menemukan tempat yang cocok untuk mengisi perutnya yang dari tadi tak bisa di ajak kompromi.
Wangi khas masakan yang menggunakan selera menyambut yoongi ketika ia memasuki restoran bergaya asia itu.

Yoongi memilih untuk duduk di samping kaca besar. Ini sudah kebiasaan yoongi ketika makan di restoran atau kafe, pasti ia akan memilih tempat di samping kaca.
Yoongi membolak balikan buku menu yang berada di tangannya, mencari makanan yang menarik untuk mengisi ruang besar di perutnya.

"Pelayan.. " Yoongi melambaikan tangan nya untuk memanggil salah satu pelayan.

" Aku ingin 1 porsi rendang, ayam woku, ikan bakar dan sambalnya aku minta sambal kecombrang, aku juga pesan lemon tea dan 1 botol red wine, Terima kasih." Yoongi sedang rindu dengan masakan negeri batik itu, jadi ia memutuskan untuk mengobati rasa rindunya dengan memesan masakan favorit nya.

Sambil menunggu pesanannya selesai , ia memilih untuk memfokuskan matanya pada benda persegi sejuta umat.
Tak lama, pesanan nya pun datang dan Yoongi tak ingin membuang waktu nya untuk tak menyantap sajian lezat di depan matanya..

Setelah 30 menit menyelesaikan makan malamnya , Yoongi memutuskan untuk berjalan jalan sebentar , mencari udara segar dan sedikit merefresh kan otaknya yang penuh dengan bait bait kata.

Hingga netra hitam itu menangkap segerombolan mahasiswi yang sepertinya baru saja menyelesaikan kelas malam.

Hingga tanpa sadar fokus Yoongi tertuju pada gadis yang memiliki wajah khas asia.
Senyumnya sedikit mengembangkan kala melihat gadis yang tengah di tatap nya, mengomel sebal kepada salah satu temannya .

Tanpa sadar objek yang sedari ia tatap berjalan menuju ke arah nya..

" Maaf ya tuan saya bukan barang diskon yang bisa kau tatap sedemikian intensnya!" Yoongi tersadar dan menatap dengan dingin gadis yang sedari tadi ia tatap.

" Yang bilang kau barang siapa? " Yoongi menarik ke atas salah satu alisnya, menatap gadis di hadapannya dengan senyum tipis.

Mendengar jawaban dari Yoongi , membuat gadis itu mendengus dengan kesal.

" Mei ....ayookkk kita pulang.. "

Sebuah teriakan membuat keduanya menoleh, dan mendapati sosok gadis yang tenang melambaikan tangannya.

" Dasar pucat, jaga matamu! " Mei menunjuk dengan kesal kearah Yoongi, yang menetap dirinya dengan datar.

Setelah mengucap kan kata kata pedas kepada Yoongi, mei langsung berlari kecil untuk menyusul teman temannya.

UN VIAGGIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang